Blogroll

Jumat, 10 Juni 2016

Dollar atau Investasi Portofolio



Sebelum melakukan investasi tentunya kita harus bijak dalam memilih investasi yang tentunya menguntungkan bagi pengembalian modal kita. Ada berbagai investasi yang dapat dilakukan. Tentunya keuntungan dari masing-masing investasi berbeda antara satu dengan yang lain. Seperti ketika kita memilih menginvestasikan modal kita dengan menabung di bank, tentu keuntungan atau pengembalian modal yang kita terima tidak  sebesar ketika kita berinvestasi dalam bentuk surat berharga maupun emas ataupun tanah.
Sebelum menginvestasikan modalnya investor akan meramalkan bagaimana pengenmbalian modal yang akan diterima apabila menginvestasikan modalnya dalam bentuk tertentu. Keadaan perekonomian merupakan hal yang menjadi perhitunganjuga. Dimana jadi atau tidaknya investor menginvestasikan modalnya.
Ketika terjadi penguatan dollar Amerika Serikat, hal ini membuat mata uang rupiah semakin melemah. Seperti dilansir dari kompas.com bahwa pada setahun terahir sampai tanggal 30 Desember dollar Amerika Serikat mengalami penguatan hal tersebut, menyebabkan para investor memikirkan kembali untuk menginvestasikan modalnya dalam bentuk rupiah. Maka banyak investor yang berbondong-bondong untuk menukarkan rupiah-nya ke dalam bentuk dollar.
Apalagi para pemegang uang dollar dalam bentuk depisito maka bunga yang di dapatkan akan bertambah banyak. Hal ini membuat investasi lain seperti, saham, emas, reksa dana mapauun obligasi kalah dalam persaingan tersebut. Investassi dengan bentuk dollar dianggap lebih menarik dan menguntungkan.
Memegang dollar memang mempunyai keuntungan tersendiri pada saat perekonomian sedang lesu. Tetapi hal tersebut perlu pemikiran lebih bijak lagi dalam memegang uang dollar.  Karena motif memegang uang dollar sendiri mempunyai tujuan untuk memperoleh keutungan pada saat perekonomian sedang lesu.
Berdasarkan data dari bank Indonesia, nilai mata uang rupiah  telah mengelami depresiasi sejak pertengahan tahun 2015, lalu mata uang rupiah pada bulan Desember 2015 mengalami depresiasi lagi ke titik Rp 13.794,00. Pada initnya setelah mengalami pelemahan pada pertengahan tahun 2015, nilai mata uang rupiah mengalami pelemahan terus menerus. Hal ini disebabkan permintaan terhadap dollar terus meningkat, dimana penawaran mata uang rupiah lebih tinggi. Maka ketika permintaan terhadap mata uang rupiah lebih rendah dari penawarannya, maka terjadilah pelemahan mata uang rupiah.
Lalu keluarnya modal ke luar negeri juga menajadi faktor yang mempengaruhi pelemahan mata uang rupiah, dengan adanya penguatan dari dollar Amerika Serikat mendorong keluranya investasi portofolio asing. Dimana investasi di luar negeri lebih “di favoritkan” daripada di dalam negeri. Hal tersebut yang menyebabkan banyaknya permintaan dollar.
Meningkatkan kondisi perekonomian yang sehat merupakan cara untuk mendorong investasi dalam negeri. Kita tidak bisa serta merta menyalahkan investor dalam negeri yang memilih berinvestasi dalam bentuk dollar maupun lebih memilih investasi di luar negeri, hal tersebut merupakan perhitungan individu tentang apa yang lebih menguntungkan dan tidak menguntungkan. Tetapi menjadi cerdas dalam berinvestasi juga penting. Kestabilan perekonomian bukan hanya dirasakan oleh produsen, konsumen maupun pemerintah. Tetapi bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Kita tetap bisa memperoleh keutungan dengan berinvestasi dalam negeri, tanpa harus menukarkan rupiah yang kita miliki ke dalam bentuk dollar. Ataupun menginvesatsikan modal kita ke luar negeri.
Ada berbagai macam investasi yang bisa dilakukan tetapi tetap memperoleh keuntungan. Yaitu investasi dalam instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) karena selain aman investasi jenis ini mempunyai jaminan dari pemerintah dan tingkat pengembalian modal lebih besar daripada invesatsi dalam bentuk surat berharga lainnya.
Apabila masih ragu dengan investasi pada instrumen pasar uang, pilihan lainnya yaitu investasi dengan menggunakan emas. Investasi emas diangga invesatsi yang cukup menjanjikan karena emas termasuk benda langka yang konsumennya terus bertambah dari waktu ke waktu. Dan alasan lainnnya permintaan akan emas lebih besar daripada penawarannya sendiri. Sehingga nilai emas akan naik dari waktu ke waktu juga.
Menjadi masyarakat yang cerdas dengan berinvestasi yang tidak akan membuat perekonomian semakin memburuk merupakan pilihan yang baik. Dimana inevstasi yang menguntungkan pada saat mata uang rupiah terdepresiasi bukan hanya dengan berinvestasi dengan dollar, tetapi ada bentuk dan jenis investasi lain yang tentunya juga menguntungkan.





0 komentar:

Posting Komentar