Sebelum
melakukan investasi tentunya kita harus bijak dalam memilih investasi yang
tentunya menguntungkan bagi pengembalian modal kita. Ada berbagai investasi
yang dapat dilakukan. Tentunya keuntungan dari masing-masing investasi berbeda
antara satu dengan yang lain. Seperti ketika kita memilih menginvestasikan
modal kita dengan menabung di bank, tentu keuntungan atau pengembalian modal
yang kita terima tidak sebesar ketika
kita berinvestasi dalam bentuk surat berharga maupun emas ataupun tanah.
Sebelum
menginvestasikan modalnya investor akan meramalkan bagaimana pengenmbalian
modal yang akan diterima apabila menginvestasikan modalnya dalam bentuk
tertentu. Keadaan perekonomian merupakan hal yang menjadi perhitunganjuga.
Dimana jadi atau tidaknya investor menginvestasikan modalnya.
Ketika
terjadi penguatan dollar Amerika Serikat, hal ini membuat mata uang rupiah
semakin melemah. Seperti dilansir dari kompas.com bahwa pada setahun terahir
sampai tanggal 30 Desember dollar Amerika Serikat mengalami penguatan hal
tersebut, menyebabkan para investor memikirkan kembali untuk menginvestasikan
modalnya dalam bentuk rupiah. Maka banyak investor yang berbondong-bondong
untuk menukarkan rupiah-nya ke dalam bentuk dollar.
Apalagi
para pemegang uang dollar dalam bentuk depisito maka bunga yang di dapatkan
akan bertambah banyak. Hal ini membuat investasi lain seperti, saham, emas,
reksa dana mapauun obligasi kalah dalam persaingan tersebut. Investassi dengan
bentuk dollar dianggap lebih menarik dan menguntungkan.
Memegang
dollar memang mempunyai keuntungan tersendiri pada saat perekonomian sedang
lesu. Tetapi hal tersebut perlu pemikiran lebih bijak lagi dalam memegang uang
dollar. Karena motif memegang uang
dollar sendiri mempunyai tujuan untuk memperoleh keutungan pada saat
perekonomian sedang lesu.
Berdasarkan
data dari bank Indonesia, nilai mata uang rupiah telah mengelami
depresiasi sejak pertengahan tahun 2015, lalu mata uang rupiah pada bulan
Desember 2015 mengalami depresiasi lagi ke titik Rp 13.794,00. Pada initnya
setelah mengalami pelemahan pada pertengahan tahun 2015, nilai mata uang rupiah
mengalami pelemahan terus menerus. Hal ini disebabkan permintaan terhadap
dollar terus meningkat, dimana penawaran mata uang rupiah lebih tinggi. Maka
ketika permintaan terhadap mata uang rupiah lebih rendah dari penawarannya,
maka terjadilah pelemahan mata uang rupiah.
Lalu
keluarnya modal ke luar negeri juga menajadi faktor yang mempengaruhi pelemahan
mata uang rupiah, dengan adanya penguatan dari dollar Amerika Serikat mendorong
keluranya investasi portofolio asing. Dimana investasi di luar negeri lebih “di
favoritkan” daripada di dalam negeri. Hal tersebut yang menyebabkan banyaknya
permintaan dollar.
Meningkatkan
kondisi perekonomian yang sehat merupakan cara untuk mendorong investasi dalam
negeri. Kita tidak bisa serta merta menyalahkan investor dalam negeri yang
memilih berinvestasi dalam bentuk dollar maupun lebih memilih investasi di luar
negeri, hal tersebut merupakan perhitungan individu tentang apa yang lebih
menguntungkan dan tidak menguntungkan. Tetapi menjadi cerdas dalam berinvestasi
juga penting. Kestabilan perekonomian bukan hanya dirasakan oleh produsen,
konsumen maupun pemerintah. Tetapi bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Kita
tetap bisa memperoleh keutungan dengan berinvestasi dalam negeri, tanpa harus
menukarkan rupiah yang kita miliki ke dalam bentuk dollar. Ataupun
menginvesatsikan modal kita ke luar negeri.
Ada
berbagai macam investasi yang bisa dilakukan tetapi tetap memperoleh
keuntungan. Yaitu investasi dalam instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) karena selain aman investasi jenis ini mempunyai jaminan dari
pemerintah dan tingkat pengembalian modal lebih besar daripada invesatsi dalam
bentuk surat berharga lainnya.
Apabila
masih ragu dengan investasi pada instrumen pasar uang, pilihan lainnya yaitu
investasi dengan menggunakan emas. Investasi emas diangga invesatsi yang cukup
menjanjikan karena emas termasuk benda langka yang konsumennya terus bertambah
dari waktu ke waktu. Dan alasan lainnnya permintaan akan emas lebih besar
daripada penawarannya sendiri. Sehingga nilai emas akan naik dari waktu ke
waktu juga.
Menjadi
masyarakat yang cerdas dengan berinvestasi yang tidak akan membuat perekonomian
semakin memburuk merupakan pilihan yang baik. Dimana inevstasi yang
menguntungkan pada saat mata uang rupiah terdepresiasi bukan hanya dengan
berinvestasi dengan dollar, tetapi ada bentuk dan jenis investasi lain yang tentunya
juga menguntungkan.
0 komentar:
Posting Komentar