INFLASI
DAN PENGANGGURAN
Inflasi
dan pengangguran merupakan salah satu tolak ukur untuk menentukan baik buruknya
perekonomian suatu negara. Inflasi adalah suatu gejala kenaikan harga barang
dan jasa yang terjadi secara terus menerus. Sedangkan pengangguran adalah
seseorang yang cukup usia untuk memasuki dunia kerja tetapi tidak memiliki
pekerjaan, entah itu dalam proses mencari pekerjaan atau memang benar-benar
tidak mencari pekerjaan.
Inflasi
adalah kenaikan harga secara terus - menerus yang di ikuti oleh kenaikan barang-barang lain. Selain itu inflasi
diartikan sebagai banyaknya jumlah uang yang beredar (JUB) dalam masyarakat.
Sehingga dapat menyebabkan nilai mata uang menurun. Jika nilai mata uang
menurun maka orang akan enggan menabung meskipun terjadi kenaikan suku bunga.
Inflasi dapat disebabkan oleh adanya tarikan
permintaan sehingga dalam masyarakat terjadi kelebihan uang dan dapat pula
disebabkan oleh proses pendistribusian yang tidak lancar karena jika terjadi
kelangkaan terhadap suatu barang akan memicu kenaikan harga barang tersebut
serta dapat mempengaruhi permintaan / penawaran yang berlaku dalam mekanisme
pasar. Inflasi mempunyai dampak positif maupun dampak negatif tergantung dari
seberapa besar tingkatannya. Jika terjadi inflasi ringan maka akan sangat baik
bagi pertumbuhan ekonomi tetapi jika terjadi inflasi berat itu adalah titik
awal kehancuran dalam perekonomian suatu negara. Selain itu Inflasi juga dapat menentukan tingkat suku
bunga. Jika inflasi tinggi maka bank indonesia akan mengatasinya dengan
kebijakan moneter. Menaikkan suku bunga deposito untuk masyarakat, Dalam menanamkan dananya
pada deposito masyarakat dapat
memperoleh keuntungan tanpa bekerja keras, mereka hanya bermain pikiran tentang
tingkat suku bunga saja. Sehingga masyarakat banyak yang memilih menabungkan
uangnya daripada ber investasi sehingga Jumlah Uang Beredar (JUB) dapat ditekan
untuk mengurangi tingkat inflasi yang terjadi.
Sedangkan
pengangguran adalah seseorang yang sudah cukup umur untuk memasuki dunia kerja
tetapi tidak memiliki pekerjaan termasuk seseorang yang sedang dalam mencari
pekerjaan atau memang sedang ingin menganggur. Pada umumnya pengangguran
disebabkan karena adanya penawaran sumber daya manusia yang tidak sebanding
dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Dengan adanya pengangguran mempunyai
dampak yang cukup serius bagi suatu negara karena dengan adanya pengangguran
produktivitas masyarakat berkurang sehingga akan mempengaruhi tingkat
pendapatan masyarakat yang dapat mengarah kepada pendapatan nasional sehingga
menjadi beban bagi suatu negara karena meningkatnya biaya yang harus
dikeluarkan pemerintah dan menambah
angka kemiskinan serta muncul masalah- masalah lainnya. Akibatnya tingkat
kesejahteraanpun akan sulit dicapai di negara tersebut. Contohnya Negara Kanada
merupakan salah satu eksportir besar minyak di dunia. Sebagian besar penduduk
Kanada menggantungkan perekonomiannya
terhadap minyak. Ketika harga minyak mengalami kenaikan dapat berdampak positif
bagi perekonomian di kanada terutama terhadap sektor ketenagakerjaan. Tetapi
karena harga minyak sering berubah-ubah dari waktu ke waktu menyebabkan
perekonomian di Kanada tak menentu. Seperti pada tahun 2016 ini harga minyak
dunia anjlok begitu drastis sehingga berdampak terhadap perekonomian di Kanada.
Banyak orang yang kehilangan pekerjaannya dikarenakan pemangkasan karyawan yang
disebabkan oleh anjoknya harga minyak dunia. Hal ini menambah angka
pengangguran yang menjadi beban bagi negara dan memperburuk situasi perekonomian
di negara tersebut
Inflasi
dan pengangguran merupakan 2 komponen yang mempunyai keterikatan. Keduanya
sangat penting untuk mengetahui tingkat kesejahteraan dan tingkat pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Kenaikan inflasi dalam jangka pendek berdampak positif karena
dapat berguna untuk mengurangi angka pengangguran. Hal ini disebabkan ketika
inflasi tersebut ringan maka pendapatan nasional akan meningkat sehingga banyak
investor memandang bahwa pertumbuhan perekonomian disuatu negara tersebut baik
untuk dijadikan pangsa pasar terhadap perdagangan internasional. Hal ini dapat
memancing investor-investor baik dalam negeri maupun asing (capital inflow)
untuk menanamkan modalnya pada negara
tersebut. Oleh karena itu banyak pengusaha yang bergairah untuk bekerja,membuka
lapangan kerja baru atau memperluas usaha yang sudah ditekuni. Tetapi dalam
jangka panjang inflasi dan pengangguran
justru mempunyai hubungan yang negatif. Inflasi dan pengangguran diibaratkan sebagai 2 ujung mata pisau yang
sama-sama tajam. Setiap negara mempunyai kebijakan yang berbeda-beda dalam
mencapai pertumbuhan perekonomiannya,. Setiap negara perlu memprioritaskan mana
yang lebih penting diantara inflasi dan pengangguran. Jika terdapat kenaikan
inflasi maka barang –barang dalam negeri mengalami kenaikan harga. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan bahan-bahan input
yang mengharuskan produsen bertindak untuk menaikkan harga agar mereka tidak
mengalami kerugian atau mengalami penurunan jumlah pendapatan. Jika harga
barang-barang dalam negeri mengalami kenaikan dan cenderung lebih mahal
dibandingkan harga barang-barang luar negeri (import). Maka masyarakat lebih
memilih berbelanja barang-barang import daripada produk lokal. Akibatnya banyak
perusahaan yang gulung tikar akibat barang yang diproduksinya tidak laku atau mengalami
penurunan pendapatan. Jika suatu pendapatan perusahaan menurun maka perusahaan
tersebut akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan-
karyawannya. Dengan adanya PHK tersebut secara tidak langsung menambah tingkat
pengangguran di suatu negara tersebut. Suatu negara harus memilih apakah ingin
menekan inflasi atau ingin menekan pengangguran. Selain itu dampak dari inflasi
juga di rasakan oleh pegawai negeri yang mempunyai penghasilan tetap karena
dengan adanya kenaikan harga maka akan merugikan. Karena jika sehari mereka mengkonsumsi
barang dan jasa menghabiskan 50rb dengan adanya inflasi harga barang-barang
menjadi naik konsumsi masyarakat pun akan menurun karena uang nya tidak cukup
untuk mengkonsumsi barang yang sama.
Contohnya
pada tahun 1998 indonesia mengalami krisis yang begitu hebatnya sehingga
memperburuk perekonomian pada saat itu. Hal ini disebabkan oleh lemahnya nilai
tukar rupiah sedangkan hutang negara yang telah jatuh tempo. Menguatnya nilai dollar terhadap rupiah menyebabkan para investor banyak yang menarik uangnya.
Akibatnya banyak pengusaha dan bank yang gulung tikar karena hutang yang begitu
besar. Selain itu kenaikan inflasi memicu kenaikan-kenaikan
harga barang lokal yang mempengaruhi minat konsumen untuk membeli barang lokal
tersebut. Sehingga kebanyakan dari mereka berminat untuk membeli produk-produk
luar negeri dengan kualitas yang sama dan mendapatkan harga yang lebih murah daripada
produk dalam negeri. Hal ini juga menjadi penyebab memburuknya perekonomian ,
banyak perusahaan dalam negeri mengalami gulung tikar yang pada akhirnya juga
akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Terjadinya PHK di
peusahaan- perusahaan yang menyebabkan angka pengangguran terus bertambah. Bahkan
Bank Indonesia sulit untuk menekan angka inflasi pada saat itu. Kondisi
perekonomian tidak terkendali. Tingkat
suku bunga pun mengalami kenaikan yang begitu drastis dan besar. Kejadian ini
merupakan sejarah yang kelam dalam perekonomian indonesia. Selain itu krisis perekonomian ini disebabkan
karena kurangnya kepercayaan dari masyarakat terhadap pemerintah,sehingga
menyebabkan pemerintahan rezim soeharto goyah dan akhirnya diberhentikan rakyat.
0 komentar:
Posting Komentar