Blogroll

Jumat, 10 Juni 2016

Pemerintah Pusat dan Daerah Sepakati 10 Langkah Pengendalian Inflasi

Pemerintah Pusat dan Daerah Sepakati 10 Langkah Pengendalian Inflasi
Oleh : Lilis Suryani (130810101041) Ekonomi Pembangunan, Konsentrasi Moneter

Masalah inflasi tentu menjadi masalah yang klasik hamir diseluruh dunia, baik itu negara maju maupun negara berkembang. Inflasi seakan menjadi momok menakutkan yang akan memporak-porandakan perekonomian jika tidak diatasi dengan baik oleh otoritas moneter setempat. Tidak tekecuali Indonesia yang notabene merupakan negara yang berkembang, tentu saja masalah inflasi menjadi salah satu agenda yang wajib diselesaikan oleh pemerintah bersama dengan otoritas moneter dalam hal ini Bank Indonesia. Pemerintah bersama dengan jajarannya selalu mengupayakan menekan dan mengendalikan inflasi di Indonesia. Saat ini pemerintah pusat tengah memberikan pengarahan terhadap pemerintah daerah tentang pembangunan 2016.  Pemerintah menekankan ada lima hal penting yang menjadi ukuran dalam keberhasilan pembangunan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten tentunya. Yaitu yang perrtama pertumbuhan ekonomi,, yang kedua tingkat pengangguran, yang ketiga angka kemiskinan, yang keempat inflasi dan yang kelima adalah masalah kesenjangan. Terkait dengan upaya pengendalian dan penekanan inflasi tersebut pemerintah tengah berkoordinasi tentang kebijakan dengan pihak-pihak terkait guna mensukseskan upaya tersebut. Dengan adanya sinergi antara pemerintah pusat, bank Indonesia, pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten diharapkan mampu mewujudkan apa yang menjadi prioritas untuk pengendalian inflasi tersebut. Ada sepuluh kebijakan yang dilakukan pemerintah guna menekan dan mengendalikan inflasi di Indonesia yang telah disepakati oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk pengendalian dan penekanan inflasi tersebut mencakup banyk hal diantaranya :

Pertama, lebih memfokuskan pada koordinasi tentang pengendalian inflasi di daerah yang berupaya menyediakan pasokan pangan dan lebih memanfaatkan optimalisasi penggunaan kapal ternak. Hal ini tentu saja dengan pertimbangan bahwa inflasi di darah satu dengan daerah yang lain beragam terkait dengan harga baha pangan itu sendiri. Kendala dalam transportasi yang tidak memadai dan tidak mudah untuk dijangkau oleh kendaraan pengangkut pangan. Selain Karena kendala jarak dan transportasi juga kendala lain dalam pendistribusian bahan pangan yang ada di Indonesia adalah waktu bongkar muat yang memakan waktu yang sangat lama. Hal ini tentu disinyalir dapat menyebabkan inflasi di daerah tersebut.

Kedua, memperkuat pertanian scara intensif agar mampu meninggkatkan produktivitas sektor pertanian. Hal ini dilakukan dengan cara pendampingan dan memberikan pelatihan tentang modernisasi pertanian. Seperti yang telah ditegaskan pada poin pertama yaitu mengenai masalah pangan yang merupakan salah satu faktor penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Pun juga demikian dengan ketersediaan pangan tersebut merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan oleh pemerintah. Pertanian merupakan sektor yang potensial mengingat banyaknya lahan Indonesia yang sangat subur. Alangkah lebih baiknya jika didukung dengan teknologi pertanian yang memadai agar mampu menciptakan prodektivitas yang maksimum serta bermanfaat banyak bagi perekonomian ini.

Ketiga, menetapkan sebuah lembaga yang akan bertanggung jawab terhadap logistik pangan dalam hal ini Bulog. Strategi ini menujang strategi dua sebelumnya dimana pemerintah lebih menfokuskan pada ketersediaan pangan mengingat sembangsi pangan dalam hal inflasi mencapai 3,9%.

Keempat, menorong percepatan dalam perbaikan sistem infrastruktur logistik pangan agar mampu menekan biaya dan mampu meningkatkan keefisienan perdagangan antar daerah. Kelima akan mendorong tata niaga dalam hal rantai komoditas pertanian dengan cara memotong rantai distribusi agar mampu memberikan keuntungan bagi para pedagang dan para petani khususnya. Kelima hal di atas saling berkaitan satu dengan yang lainnya, sehingga akan mampu mengatasi masalah pangan yang ada di Indonesia. Perbaikan infrastruktur akan mampu meningkatkan penndistribusian pangan ini sehingga perbedaan harga dari daerah satu dengan daerah lainnya tidak terlalu besar. Adanya jembatan antar pulau akan membantu banyak dalam hal pendistribusian pangan antar pulau. Yang hal ini tentu saja akan mampu meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia jika inffrastruktur tersebut terealisasi dengan baik tentunya.

Keenam, pemerintah akan focus pada peningkatan produksi lokal guna mendukung produsen lokal dan mampu meningkatkan pendapatan para produsen lokal tentunya. Peningkatan konsumsi barang lokal akan mampu meningkatkan barang produksi lokal, sehingga mampu meningkatkan produktifitas industry dalam negeri. Hal ini akan mampu menyerap pengangguran yang terjadi di Indonesia yang telah menjadi masalah makro yang sangat klasik dan sampai sekarang pun masih dicari penyelesaiannya oleh berbagai negara di dunia. Berkurangnya pengangguran tentu mampu meningkatkan perekonomian Indonesia. Meningkatnya produksi dalam negeri juga mampu meningkatkan pendapatan pemerintah yang merupakan penunjang seluruh kegiatan yang dilakukan oleh negara ini. Peningkatan pendapatan nasional akan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Jadi secara tidak langsung apa yang dilakukan kita dengan mendukung produk lokal dengan cara meningkatkan konsumsi barang lokal akan mampu mendorong perekonomian kita.

Ketujuh, memperkuat adanya komitmen pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengenai upaya dalam penekanan inflasi daerah kkususnya dengan cara mengintensifkan peranan dari Tim Pengndali Inflasi serta Tim Pengendali Inflasi Daerah serta menetapkan program stabilitas harga yang merupakan bagian dari Rencana Kerja Pemerintah agar mampu mengendalikan harga yang stabil. Harga yang stabil merupakan dambaan bagi masyarakat baik oleh konsumen maupu produsen itu sendiri. Stabilnya harga akan mampu mengurangi inflasi yang terjadi disuatu daerah dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kedelapan, optimalisasi terhadap penyerapan belanja kemetrian/lembaga serta penyerapan APBD dengan disertai berbagai langkah yang mampu memperkuat stabilitas pengelolaan keuangan.

Kesembilan, pemerintah akan mempercepat pembangunan pembangkit listrik yang ada di daerah, khususnya daerah yang sangat minim penerangan seperti yang terjadi di Indonesia bagian timur. Dimana masyarakat di sana hamper tidak terjangkau oleh listrik sama sekali sehingga segala kegiatan yang mampu mereka hasilkan jika ada listrik tidak dapat terlaksana dengan baik. Tidak tersedianya listrik akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut terhamabat dan menguangi produktifitas serta dapat menyebabkan kemiskinan di daerah tersebut karena ketidak tersediaan listrik dapat membuat investor enggan untuk menginvestasikan uangnya dengan pertimabangan tidak memadainya infrastruktur daerah tersebut.

Terakhir, pemerintah mendukung penyaluran kredit usaha rakyat. Saat ini pemerintah bersama Bank Indonesia tengah menggalakkan pelonggaran kredit agar mampu merangsang para kreditur untuk meminjam dana pihak ketiga dari Bank. Tidak hanya itu Bank Indonesia tengah menurunkan Giro Wajib Minimum agar mampu memenuhi kebutuhan kredit yang di ajukan oleh masyarakat. Dalam perkembangannya kredit mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menambah pendapatan suatu negara. Kredit yang bijak tentu sangat diperlukan dalam hal ini. Mengingan NPls Indonesia relative kecil hanya sekitar 2% maka tidak akan menjadi masalah bila pemerintah menggerakan kredit guna menunjang sektor riil tentunya.


Setiap kebijakan yang diambil pemerintah tidak lain hanya demi kesejahteraan masyarakatnya. Menjadi hal yang mutlak bagi masyarakat tersebut medukung segala yang dilakukan pemerintah. Agar tercipta hubungan yang baik antara pemerintah dan masyarakatnya tentu saja ini merupakan dambaan bagi setiap orang yang ada di dunia ini tidak terkecuali masyarakat Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar