Blogroll

Jumat, 10 Juni 2016

Bagaimana Tingkatkan Kecintaan Mayarakat RI Terhadap Rupiah?

Bagaimana Tingkatkan Kecintaan Mayarakat RI Terhadap Rupiah?
Oleh: Seli Ika Setia Tantri
Mahasiswa Jurusan IESP Fakultas Ekonomi Universitas Jember

Secara abstrak, uang memiliki fungsi sebagai alat tukar atau alat pembayaran terhadap suatu komoditas tertentu. Uang tidak memiliki pengertian secara paten di dalam suatu perekonomian. Bagi masyarakat, uang adalah suatu benda yang sangat berarti dalam kehidupannya, tetapi tidak dapat diartikan yang sebenarnya. Mereka berfikir bahwa tanpa uang mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Sedangkan secara fisik uang dapat diartikan sesuai dengan bentuk dari uang itu sendiri. Bahwa uang merupakan benda yang memiliki bentuk sederhana dengan sebesar nilai di permukaannya yang mana nilai tersebut dapat digunakan untuk membayar suatu barang dan jasa.
Dari waktu ke waktu, uang telah mengalami perkembangan yang luar biasa. Dulu uang yang dipegang masyarakat adalah uang dengan bentuk logam mulia yang kemudian berkembang menjadi uang kertas yang lebih mudah disimpan dan dibawa. Seiring berkembangnya teknologi, uang pun juga ikut mengalami perkembangan. Uang sekarang ini dapat berupa uang elektronik atau sering disebut dengan e-money. Dengan perkembangan tersebut, banyak muncul dampak positif terhadap masyarakat sebagai pihak pemegang uang. Dampak tersebut antara lain seperti berkurangnya tindakan criminal seperti pencopetan. Karena uang tidak dipegang dalam bentuk uang kartal, tetapi uang yang kita miliki hanya dalam bentuk kartu yang memiliki password dimana hanya si pemilik yang tahu.
Di era sekarang ini, uang memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Dengan uang, kita semua dapat memiliki apa yang ingin kita miliki. Dengan uang kita dapat hidup dengan sejahtera. Bahkan dengan uang apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Bayangkan saja jika kita tidak memegang uang sama sekali, apa yang akan terjadi?. Tentunya banyak sekali masalah yang akan muncul dalam kehidupan kita, seperti kita tidak akan dapat makan secara layak, kita tidak akan bisa minum secara layak, kita tidak akan bisa tidur secara layak, kita tidak akan bisa berpenampilan secara layak dan masih banyak lagi. Jika dilihat dari kebutuhan primer kita sebagai manusia saja tidak dapat terpenuhi tanpa uang apalagi kebutuhan sekunder bahkan tersier kita. Jadi memanglah tidak salah jika uang kita sebut sebagai penguasa dalam kehidupan kita.
Dari penjelasan diatas mengenai uang dan fungsinya tentu saja kita sebagai masyarakat telah memahami bagaimana fungsi uang tersebut. Seperti dengan pemahaman kita bahwa uang merupakan media pertukaran dalam melakukan suatu transaksi. Kita mendapatkan barang yang kita inginkan, tetapi kita juga harus membayar sejumlah uang sesuai dengan nilai dari barang tersebut. Oleh karena itulah uang memiliki kegunaan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Maka akan lebih baik jika kita sebagai pengguna uang dapat menjaga uang tersebut agar tetap dapat digunakan dan memiliki keawetan dalam jangka panjang.
Banyak sekali ketidaktanggungjawaban masyarakat terhadap uang yang mereka pegang saat ini. mereka tidak dapat menjaga uang dengan baik. Contohnya adalah saya sendiri. Dimana saya adalah masyarakat Indonesia yang juga menggunakan uang sebagai alat pembayaran. Disinilah saya juga pernah melakukan kesalahan tehadap uang yang merupakan mata uang negara Indonesia. Di umur yang masih belia saya juga pernah tidak menjaga uang yang ada dalam genggaman saya, saya pernah mencorat-coret uang tersebut, pernah menggambari uang tersebut. Padahal secara sadar saya tahu, perbuatan yang saya lakukan merupakan perbuatan yang tercela. Di saat saya duduk di sekolah dasar pun guru-guru juga telah menanamkan sikap cinta rupiah melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Tetapi memanglah pada saat itu kesadaran yang saya miliki masihlah kurang.
Ternyata hal yang pernah saya lakukan tersebut hingga saat ini masih saja terjadi. Saya dapat mengatakan hal ini karena saya sering sekali menerima uang yang tidak bersih dan memiliki coretan serta gambar di atasnya bahkan ada tambahan lukisan terhadap gambar pahlawan yang ada dalam uang tersebut. Hal ini terjadi karena kurang sadarnya masyarakat mengenai pentingnya uang tersebut. mereka menganggap bahwa uang tidak perlu dirawat, apalagi uang dengan nilai mata uang yang kecil. Mereka bahkan menganggap uang tersebut jika rusak tinggal dibuang saja. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat tidak peduli terhadap rupiah. Mereka tidak cinta terhadap rupiah yang menjadi mata uang negaranya. Jika kami sebagai pemilik rupiah tidaklah cinta dan mengahargai rupiah, lalu bagaimana negara lain dapat mengahargai rupiah kita?.
Perbuatan acuh tak acuh terhadap rupiah tersebut dapat menimbulkan kerugian yang luar biasa terhadap negara ini. Apabila setiap masyarakat tidak menghargai mata uang ini, maka peluang rusaknya rupiah juga akan semakin meningkat. Jika rupiah terus menerus mengalami kerusakan, penghancuran rupiah oleh BI juga akan meningkat. Seperti pada bulan April 2016 lalu, dimana BI melakukan penghancuran uang tak layak pakai sebesar 20 miliar rupiah setiap harinya. Hal ini membuktikan bahwa jumlah uang tak layak pakai di negara ini sangatlah besar. jika uang tersebut dihancurkan, maka BI harus mncetak uang baru sejumlah seperti yang dihancurkan tersebut. dimana biaya percetakan uang pun tidaklah murah. Lalu apa dampaknya terhadap negara? Tentu saja negara mengalami kerugian karena hal tersebut. Bayangkan saja ini selalu terjadi dari waktu ke waktu, biaya percetakan uang juga akan selalu meningkat. Jadi bukankah lebih baik jika kita menjaga uang dan menghargai rupiah yang kita pegang saat ini?.
Oleh karena inilah, pihak pemerintah harus melakuakn dan turun tangan untuk membantu BI dalam mengatasi hal tersebut. Pemerintah dengan kebijakannya seharusnya dapat dengan mudah untuk memberikan himbauan kepada masyarakat Indonesia, baik melalui media massa, poster, pamphlet dan cara-cara lain yang mudah diterima oleh masyarakat. Dimana tujuan dari pembuatan himbauan tersebut untuk menyadarkan masyarakat bahwa uang yang mereka pegang adalah uang yang memiliki peran penting dalam kehidupan dan harus dijaga sebagaimana mestinya. Agar uang tersebut memiliki waktu hidup lebih panjang. Seharusnya masyarakat juga tahu bahwa dalam menciptakan uang baru dibutuhkan biaya percetakan. Dan apabila setiap harinya saja BI harus memusnahkan uang sebesar 20 milyar rupiah, tentu saja setiap harinya pula BI harus menciptakan uang sebesar tersebut.
Menurut saya, Bank Indonesia telah melakukan beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan adanya pemberlakuan uang elektronik. Dengan adanya kesadaran dari Bank Sentral (Bank Indonesia) bahwa peningkatan transaksi semakin lama semakin meningkat sehingga mendorong BI untuk berfikir lebih keras agar bagaimana transaksi tersebut berjalan dengan lancar dan dengan transaksi yang meningkat menyebabkan perputaran uang juga akan meningkat, yang menyebabkan tingkat kerusakan tentu saja juga akan meningkat. Oleh karena itu Bank Indonesia memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan uang yang ada di Negara ini. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga tidak jauh tertinggal, Bank Indonesia menciptakan uang elektronik yang juga dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Sehingga muculah transaksi dengan cara transfer yang dapat dilakukan oleh bank-bank komersial. Untuk lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi dengan uang elektronik tersebut, Bank Indonesia bersama Bank-bank komersial lainnya menciptakan kartu transaksi elektronik seperti ATM. Dengan adanya ATM ini masyarakat semakin dimudahkan dalam melakukan transaksi dalam jarak dekat maupun dalam jarak jauh. Dengan meningkatnya pengguanaan transaksi non-tunai, pengaruh positif pun dirasakan oleh masyarakat. Selain ATM yang digunakan sebagai uang elektronik, BI juga membuat uang elektronik berikutnya seperti kartu kredit misalnya. Dengan kartu tersebut masyarakat juga dapat dengan mudah membayar sejumlah barang yang telah dibeli hanya dengan sebuah kartu mungil tersebut tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun. Dengan adanya instrument kebijakan moneter baru tersebut, diharapkan masyarakat juga dapat menjaga dengan baik. Tidak lagi melakukan tindakan yang tercela. Dengan adanya uang elektronik tersebut, selain mengurangi resiko kerusakan pada uang, juga dapat mengurangi tindakan kejahatan seperti perampokan, pencurian dan sebagainya. Diharapkan pula, masyarakat sadar betul, bahwa uang yang mereka jadikan sebagai alat tukar tersebut memiliki peran yang sangat penting.

Akan tetapi tidak semua masyarakat mengerti tentang bagaimana kerja e-money tersebut. Sehingga uang yang beredar di masyarakat tentu saja masih banyak. Jadi tetaplah ada peluang munculnya ketidaktanggungjawaban terhadap uang tersebut. jadi disinilah kembali lagi terhadap kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Diharapkan masyarakat sadar dan lebih menghargai rupiah agar negara lain juga dapat menghargai rupiah kita. Semoga dengan adanya artikel ini, kesadaran masyarakat akan kepentingan untuk menjaga dan mencintai rupiah akan meningkat dan dapat mengurangi permasalahan uang tak layak edar tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar