Bagaimana
Tingkatkan Kecintaan Mayarakat RI Terhadap Rupiah?
Oleh: Seli Ika Setia
Tantri
Mahasiswa Jurusan IESP
Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Secara abstrak, uang memiliki fungsi
sebagai alat tukar atau alat pembayaran terhadap suatu komoditas tertentu. Uang
tidak memiliki pengertian secara paten di dalam suatu perekonomian. Bagi
masyarakat, uang adalah suatu benda yang sangat berarti dalam kehidupannya,
tetapi tidak dapat diartikan yang sebenarnya. Mereka berfikir bahwa tanpa uang
mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Sedangkan secara fisik uang dapat
diartikan sesuai dengan bentuk dari uang itu sendiri. Bahwa uang merupakan
benda yang memiliki bentuk sederhana dengan sebesar nilai di permukaannya yang
mana nilai tersebut dapat digunakan untuk membayar suatu barang dan jasa.
Dari waktu ke waktu, uang telah
mengalami perkembangan yang luar biasa. Dulu uang yang dipegang masyarakat
adalah uang dengan bentuk logam mulia yang kemudian berkembang menjadi uang
kertas yang lebih mudah disimpan dan dibawa. Seiring berkembangnya teknologi,
uang pun juga ikut mengalami perkembangan. Uang sekarang ini dapat berupa uang
elektronik atau sering disebut dengan e-money.
Dengan perkembangan tersebut, banyak muncul dampak positif terhadap masyarakat
sebagai pihak pemegang uang. Dampak tersebut antara lain seperti berkurangnya
tindakan criminal seperti pencopetan. Karena uang tidak dipegang dalam bentuk
uang kartal, tetapi uang yang kita miliki hanya dalam bentuk kartu yang
memiliki password dimana hanya si pemilik yang tahu.
Di era sekarang ini, uang memiliki
arti yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Dengan uang, kita semua
dapat memiliki apa yang ingin kita miliki. Dengan uang kita dapat hidup dengan
sejahtera. Bahkan dengan uang apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Bayangkan
saja jika kita tidak memegang uang sama sekali, apa yang akan terjadi?.
Tentunya banyak sekali masalah yang akan muncul dalam kehidupan kita, seperti
kita tidak akan dapat makan secara layak, kita tidak akan bisa minum secara
layak, kita tidak akan bisa tidur secara layak, kita tidak akan bisa
berpenampilan secara layak dan masih banyak lagi. Jika dilihat dari kebutuhan
primer kita sebagai manusia saja tidak dapat terpenuhi tanpa uang apalagi
kebutuhan sekunder bahkan tersier kita. Jadi memanglah tidak salah jika uang
kita sebut sebagai penguasa dalam kehidupan kita.
Dari penjelasan diatas mengenai uang
dan fungsinya tentu saja kita sebagai masyarakat telah memahami bagaimana fungsi
uang tersebut. Seperti dengan pemahaman kita bahwa uang merupakan media
pertukaran dalam melakukan suatu transaksi. Kita mendapatkan barang yang kita
inginkan, tetapi kita juga harus membayar sejumlah uang sesuai dengan nilai
dari barang tersebut. Oleh karena itulah uang memiliki kegunaan yang sangat
penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Maka akan
lebih baik jika kita sebagai pengguna uang dapat menjaga uang tersebut agar
tetap dapat digunakan dan memiliki keawetan dalam jangka panjang.
Banyak sekali ketidaktanggungjawaban
masyarakat terhadap uang yang mereka pegang saat ini. mereka tidak dapat
menjaga uang dengan baik. Contohnya adalah saya sendiri. Dimana saya adalah
masyarakat Indonesia yang juga menggunakan uang sebagai alat pembayaran.
Disinilah saya juga pernah melakukan kesalahan tehadap uang yang merupakan mata
uang negara Indonesia. Di umur yang masih belia saya juga pernah tidak menjaga
uang yang ada dalam genggaman saya, saya pernah mencorat-coret uang tersebut,
pernah menggambari uang tersebut. Padahal secara sadar saya tahu, perbuatan
yang saya lakukan merupakan perbuatan yang tercela. Di saat saya duduk di
sekolah dasar pun guru-guru juga telah menanamkan sikap cinta rupiah melalui
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Tetapi memanglah pada saat itu
kesadaran yang saya miliki masihlah kurang.
Ternyata hal yang pernah saya lakukan
tersebut hingga saat ini masih saja terjadi. Saya dapat mengatakan hal ini
karena saya sering sekali menerima uang yang tidak bersih dan memiliki coretan
serta gambar di atasnya bahkan ada tambahan lukisan terhadap gambar pahlawan
yang ada dalam uang tersebut. Hal ini terjadi karena kurang sadarnya masyarakat
mengenai pentingnya uang tersebut. mereka menganggap bahwa uang tidak perlu
dirawat, apalagi uang dengan nilai mata uang yang kecil. Mereka bahkan
menganggap uang tersebut jika rusak tinggal dibuang saja. Hal ini membuktikan
bahwa masyarakat tidak peduli terhadap rupiah. Mereka tidak cinta terhadap
rupiah yang menjadi mata uang negaranya. Jika kami sebagai pemilik rupiah
tidaklah cinta dan mengahargai rupiah, lalu bagaimana negara lain dapat
mengahargai rupiah kita?.
Perbuatan acuh tak acuh terhadap
rupiah tersebut dapat menimbulkan kerugian yang luar biasa terhadap negara ini.
Apabila setiap masyarakat tidak menghargai mata uang ini, maka peluang rusaknya
rupiah juga akan semakin meningkat. Jika rupiah terus menerus mengalami
kerusakan, penghancuran rupiah oleh BI juga akan meningkat. Seperti pada bulan
April 2016 lalu, dimana BI melakukan penghancuran uang tak layak pakai sebesar
20 miliar rupiah setiap harinya. Hal ini membuktikan bahwa jumlah uang tak
layak pakai di negara ini sangatlah besar. jika uang tersebut dihancurkan, maka
BI harus mncetak uang baru sejumlah seperti yang dihancurkan tersebut. dimana
biaya percetakan uang pun tidaklah murah. Lalu apa dampaknya terhadap negara?
Tentu saja negara mengalami kerugian karena hal tersebut. Bayangkan saja ini
selalu terjadi dari waktu ke waktu, biaya percetakan uang juga akan selalu
meningkat. Jadi bukankah lebih baik jika kita menjaga uang dan menghargai
rupiah yang kita pegang saat ini?.
Oleh karena inilah, pihak pemerintah
harus melakuakn dan turun tangan untuk membantu BI dalam mengatasi hal
tersebut. Pemerintah dengan kebijakannya seharusnya dapat dengan mudah untuk
memberikan himbauan kepada masyarakat Indonesia, baik melalui media massa,
poster, pamphlet dan cara-cara lain yang mudah diterima oleh masyarakat. Dimana
tujuan dari pembuatan himbauan tersebut untuk menyadarkan masyarakat bahwa uang
yang mereka pegang adalah uang yang memiliki peran penting dalam kehidupan dan
harus dijaga sebagaimana mestinya. Agar uang tersebut memiliki waktu hidup
lebih panjang. Seharusnya masyarakat juga tahu bahwa dalam menciptakan uang baru
dibutuhkan biaya percetakan. Dan apabila setiap harinya saja BI harus
memusnahkan uang sebesar 20 milyar rupiah, tentu saja setiap harinya pula BI
harus menciptakan uang sebesar tersebut.
Menurut saya, Bank Indonesia telah
melakukan beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan
adanya pemberlakuan uang elektronik. Dengan adanya kesadaran dari Bank Sentral
(Bank Indonesia) bahwa peningkatan transaksi semakin lama semakin meningkat
sehingga mendorong BI untuk berfikir lebih keras agar bagaimana transaksi
tersebut berjalan dengan lancar dan dengan transaksi yang meningkat menyebabkan
perputaran uang juga akan meningkat, yang menyebabkan tingkat kerusakan tentu
saja juga akan meningkat. Oleh karena itu Bank Indonesia memanfaatkan kemajuan
teknologi untuk meningkatkan uang yang ada di Negara ini. Dengan adanya
kemajuan teknologi yang juga tidak jauh tertinggal, Bank Indonesia menciptakan
uang elektronik yang juga dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah.
Sehingga muculah transaksi dengan cara transfer yang dapat dilakukan oleh
bank-bank komersial. Untuk lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan
transaksi dengan uang elektronik tersebut, Bank Indonesia bersama Bank-bank
komersial lainnya menciptakan kartu transaksi elektronik seperti ATM. Dengan
adanya ATM ini masyarakat semakin dimudahkan dalam melakukan transaksi dalam
jarak dekat maupun dalam jarak jauh. Dengan meningkatnya pengguanaan transaksi
non-tunai, pengaruh positif pun dirasakan oleh masyarakat. Selain ATM yang
digunakan sebagai uang elektronik, BI juga membuat uang elektronik berikutnya
seperti kartu kredit misalnya. Dengan kartu tersebut masyarakat juga dapat
dengan mudah membayar sejumlah barang yang telah dibeli hanya dengan sebuah
kartu mungil tersebut tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun. Dengan adanya
instrument kebijakan moneter baru tersebut, diharapkan masyarakat juga dapat
menjaga dengan baik. Tidak lagi melakukan tindakan yang tercela. Dengan adanya
uang elektronik tersebut, selain mengurangi resiko kerusakan pada uang, juga
dapat mengurangi tindakan kejahatan seperti perampokan, pencurian dan
sebagainya. Diharapkan pula, masyarakat sadar betul, bahwa uang yang mereka
jadikan sebagai alat tukar tersebut memiliki peran yang sangat penting.
Akan tetapi tidak semua masyarakat
mengerti tentang bagaimana kerja e-money tersebut. Sehingga uang yang beredar
di masyarakat tentu saja masih banyak. Jadi tetaplah ada peluang munculnya
ketidaktanggungjawaban terhadap uang tersebut. jadi disinilah kembali lagi
terhadap kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Diharapkan masyarakat sadar dan
lebih menghargai rupiah agar negara lain juga dapat menghargai rupiah kita.
Semoga dengan adanya artikel ini, kesadaran masyarakat akan kepentingan untuk
menjaga dan mencintai rupiah akan meningkat dan dapat mengurangi permasalahan uang
tak layak edar tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar