Blogroll

Jumat, 10 Juni 2016

Investasi Portofolio

Investasi Portofolio
Oleh : Lilis Suryani (130810101041)
Ekonomi Pembangunan Universitas Jember konsentrasi Ekonomi Moneter

Di era global saat ini Indonesia dan india merupakan negara tujuan investasi yang terbesar. Perkembangan ekonomi global dan ekonomi domestic saat ini menjadikan Indonesia sebagai sasaran investasi portofolio di pasar global. Dikutip dari laman kementrian perindustrian republic Indonesia, Indonesia saat ini masih memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor dunia. Hal ini terjadi karena pemerintah Indonesia saat ini ingin memperbaiki iklim investasi Indonesia, agar menjadi surga bagi para investor. Pemerrintah banyak sekali menyediakan fasilitas untuk para investor agar menginvestasikan dananya di Indonesia. Saat ini pemerintah Indonesia rengah melakukan pelonggaran LTV untuk menarik para investor agar menginvestasikan uangnya di Indonesia. Perijinan pun sekarang tengah dimudahkan oleh pemerintah Indonesia, guna untuk menarik inat investor itu sendiri. Investasi tentu saja memiliki peranan penting dalam perekonomian mengingat salaha satu pembentuk PDB (Produk Domestik Bruto) adalah investasi. Investasi dapat menjadi salah satu sumber penunjang pendapatan mengingat pajak yang disetorkan oleh para investor atas pendapatan investasinya tersebut. Investasi secara tidak langsung akan berdampak pada pengurangan pengangguran yang ada di Indonesia. Penyerapan pengangguran tentu saja merupakan salah satu dampak positif di antara banyaknya dampak positif ynag ditimbukan oleh bertambahnya investasi portofolio Indonesia. Saluran investasi ini tentu saja adalah salah satu saluran yang paling memungkinkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mengingat pendorong –pendororng lainnya tidak cukup berjalan dengan baik. Memburuknya ekspor Indonesia juga tidak menolong dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini tentu saja dipicu oleh anjloknya harga minyak dunia saat ini.
Investasi portofolio ini tentu saja dapat menjadi penggerak yang ideal bagi pertumbuhan eonomi nasional. Tidak hanya itu investasi portofolio dapat menguatkan kurs rupiah itu sendiri sehingga dapat menjaga ketahan stabilitas keungan Indonesia dan menjadikannya semakin kuat. Langkah yang diamil pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai surga bagi para investor tentu saja tidak menjadi hal mutahil mengingat saat ini Indonesia menrupakan salah satu negara primadona tujuan investor untuk menginvestasikan dananya. Dengan didukung oleh berbagi regulasi yang tengah dijalankan pemerintah untuk memuluskan jalan investor ini tidak akan mustahil jika investasi ini dapat menjadi salah satu salurang penggerak perekonomian nasional Indonesia itu sendiri. Salah satu regulasi yang diambil pemerintah saat ini adalah melonggarkan LTV dan GWM untuk kelancaran investor dalam menjalankan kegiatan investasinta di Indonesia. Suku bunga pun menjadi tolak ukur bagi investor yang akan menginvestasikan dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan di Indonesia. Berbagai paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan oleh pemrintah sangat membantu sekali dalam peningkatan investasi yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah melonggarkan pajak agar menjadi rangsangan bagi investor itu untuk berinvestasi di Indonesia mengingat adanya pajak yang tinggi akan menyebabkan dampak negative bagi investasi itu sendiri. Investasi tentu saja dapat mendatangkan hal baik bagi masyarakat Indonesia itu sendiri. Kesejahteraan yang selama ini diidam-idamkan akan terwujud dengan banyaknya investasi yang mengalir ke Indonesia. Tentu saja menjadikan Indonesia sebagai negara maju bukan hanya wacana saja jika menelaah banyaknya investasi yang mengalir ke Indonesia. Tentu saja menjadikan Indonesia sebagai negara maju pun tidak akan menjadi mustahil jika semua yang direncanakan pemerintah berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan yang berarti. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak baik bagi masyarakat Indonesia.
Peningkatan dalam saham sektor konsumsi akan berjalan beriringan dengan daya beli masyarakat. Semakin tinggi daya beli masyarakat maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan saham-saham yang ada dalam sektor konsumsi ini. Hal ini yang juga mendasari dari optimisme dari pertumbuhan saham-saham sektor konsumsi, sektor keuangan hingga ritel jangka panjang. Daya beli masyarakat sangatlah penting dalam proses investasi yang terjadi di suatu negara. Daya beli masyarakat yang tinggi juga akan menyebabkan meningkatnya investasi masyarakat terhadap sektor-sektor strategis. Pertumbuhan dalam konsumsi masyarakat diperkirakan akan terus menaik hingga dalam kurun waktu 10-20 tahun ke kedepan. Tentu saja hal ini menjadi angin segar bagi sektor saham konsumsi, keuangan dan ritel dalam jangka panjang. Sektor saham barang konsumsi menjadi sektor terbaik dan terbesar dalam lansiran portofolio Aberdeen Indonesia Equity.  Perkembangan dalam teknologi dan informasi juga bisa menjadi daya dukung yang mampu mempengaruhi keputusan para investor untuk berinvestasi di suatu negara. Selain itu investor haruslah menentukan strategi-strateginya dalam berinvestasi agar dapat meminimalisir resiko dalam investasi tersebut. Secara umum mmenurut Jones strategi investasi ada dua macam, pertama,strategi investasi pasif, pada umumnya strategi ini diterapkan pada jenis investasi yang bersifat jangka panjang. Misalnya, investasi ini dilakukan untuk menciptakan keuntungan jangka panjang pada investor dalam berinvestasi. Kedua,strategi investasi aktif, strategi ini biasa diterapkan pada investasi yang di dalamnya diperlukan adanya tindakan dari investor untuk melakukan perubahan dalam komposisi portofolio mereka. Biasanya investasi jenis ini dipengaruhi oleh perubahan harga portofolio. Perubahan harga yang meningkatk tersebut dapat menjadi suatu keuntungan yang besar bagi investor. Yang dikhawatarkan adalah jika perubahan harga yang menurun maka akan menjadi suatu boomerang bagi investor tersebut karena dapat menyebabkan keuntungan yang didapatkan oleh investor menurun.
Dalam hal investasi ini sangat diperlukan kehati-hatian dari investor tersebut dalam berinvestasi. Menurut Markowizt (1952) membagi beberapa tahap investasi ini, tahapan pertama yaitu dimulai dari investor melakukan sebuah penelitian atau pengamatan pada suatu saham dan diakhiri dari investor yang mulai percaya dengan saham tersebut dan menjadikan hal tersebut sebagai ekpektasi terhadapa masa depan mengenai saham tersebut. Dan tahapan kedua yaitu dimulai dari ekspektasi masa depan tentang saham tersebut, dalam hal ini investor sudah memiliki pandangan tentang keuntungan dan resko yang akan diterimanya di masa depan. Dalam tahapan ini diakhiri dengan investor yang muali memilih portofolionya, di sini investor sudah mulai menginvestasikan dananya pada satu portofolio yang diyakini oleh investor dapat memberikan keuntungan dan memiliki resiko minimum. Markowizt juga berpendapat bahwa investor haruslah membuat sebuah analisis untuk berinvestsi portofolio agar mereka dapat memperhitungkan keuntungan dan meminimalisir resiko dalm investasi jenis ini.
Beberapa minggu lalu Reliance mengeluarkan reksadana baru yaitu Reksa Dana Syariah Reliance Saham Syariah. Dimana dalam sistem reksadana ini yaitu sebagai benchmark menggunakan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Namun, hal ini perlu diperhatikan lagi, mengingat pada tahun lalu ISSI mengalami penurunan 13,98%. Jika kita bandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan 12,13%. Tentu dapat dilihat bahwa penurunan ISSI lebih besar daripada IHSG karena pada ISSI tidak ikut menyertakan saham-saham pada sektor keuangan. Hal ini sangat berbeda dengan IHSG, pada tahun lalu dalam bersa saham sektor keuangan merupakan sektor dngan kinerja terbaik. Dalam menanggapi hal ini Reliance sendiri masih tetap optimis akan reksadana yang baru mereka keluarkan tersebut dapat mencapai return sekitar 20%. Pihak Reliance sendiri sudah menyiapkan beberapa strategi untuk mencapai return tersebut. Dikutip dari beberapa laman mereka akan mengkombinasikan beberapa analisa, yaitu diantaranya,  analisa fundamental terhadap saham syariah pilihan dengan analisa ekonomi secara makro dan mikro dan analisa teknikal untuk menentukan kapan waktu yang tepat melakukan transaksi pembelian dan penjualan saham.
Pada dasarnya investor melakukan investasi dalam segala bentuk memiliki tujuan yang sama yaitu investasinya tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang diperoleh secara maksimal dan resiko yang dialami investor tersebut kecil atau bahkan jika bisa tidak memiloiki resiko sama sekali. Jika kita telaah bersama dalam hal investasi resiko itu tidak pernah dapat dihindari. Perolehan keuntunan yang banyak juga akan dibarengi dengan resiko kerugian yang besar. Dan jalan keluar dari keinginan investor tersebut adalah dengan melakukan investasi portofolio ini. Jika kita melakukan investasi lebih dari satu maka hal yang ditakutkan oleh para investor dalam hal ini resiko kerugian akan minimal sekali efeknya.

Dalam investasi ini resiko yang paling pelik dihadapi adalah turunnya harga saham karena kondisi perekonomian dan politik yang tidak stabil. Perekonomian disini mampu menyeabakan turunnya harga saham. Karena kondisi perekonomian yang memburuk dapat menyebabkan sentiment pasar global terhadap investasi Indonesia menjadi bermasalah pula. Jika hal itu terjadi maka saham akan turun. Begitu pula dengan kondisi politik yang terjadi di negara tersebut dapat member pengaruh buruk juga jika kondisi tidak stabil, karena dapat menjadikan sentiment pasar global terhadap investasi ini buruk pula. Jadi kondisi perekonomian yang stabil dan kondisi politik yang stabil pula dapat meningkatkan keinginan investor untuk menginvestasikan uangnya pada Indonesia. 

0 komentar:

Posting Komentar