Investasi
Portofolio
Oleh
: Lilis Suryani (130810101041)
Ekonomi Pembangunan Universitas Jember konsentrasi
Ekonomi Moneter
Di era
global saat ini Indonesia dan india merupakan negara tujuan investasi yang
terbesar. Perkembangan ekonomi global dan ekonomi domestic saat ini menjadikan
Indonesia sebagai sasaran investasi portofolio di pasar global. Dikutip dari
laman kementrian perindustrian republic Indonesia, Indonesia saat ini masih
memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor dunia. Hal ini terjadi karena
pemerintah Indonesia saat ini ingin memperbaiki iklim investasi Indonesia, agar
menjadi surga bagi para investor. Pemerrintah banyak sekali menyediakan
fasilitas untuk para investor agar menginvestasikan dananya di Indonesia. Saat
ini pemerintah Indonesia rengah melakukan pelonggaran LTV untuk menarik para
investor agar menginvestasikan uangnya di Indonesia. Perijinan pun sekarang
tengah dimudahkan oleh pemerintah Indonesia, guna untuk menarik inat investor
itu sendiri. Investasi tentu saja memiliki peranan penting dalam perekonomian
mengingat salaha satu pembentuk PDB (Produk Domestik Bruto) adalah investasi.
Investasi dapat menjadi salah satu sumber penunjang pendapatan mengingat pajak
yang disetorkan oleh para investor atas pendapatan investasinya tersebut.
Investasi secara tidak langsung akan berdampak pada pengurangan pengangguran
yang ada di Indonesia. Penyerapan pengangguran tentu saja merupakan salah satu
dampak positif di antara banyaknya dampak positif ynag ditimbukan oleh
bertambahnya investasi portofolio Indonesia. Saluran investasi ini tentu saja
adalah salah satu saluran yang paling memungkinkan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi Indonesia mengingat pendorong –pendororng lainnya tidak cukup berjalan
dengan baik. Memburuknya ekspor Indonesia juga tidak menolong dalam pertumbuhan
ekonomi nasional. Hal ini tentu saja dipicu oleh anjloknya harga minyak dunia
saat ini.
Investasi
portofolio ini tentu saja dapat menjadi penggerak yang ideal bagi pertumbuhan
eonomi nasional. Tidak hanya itu investasi portofolio dapat menguatkan kurs
rupiah itu sendiri sehingga dapat menjaga ketahan stabilitas keungan Indonesia
dan menjadikannya semakin kuat. Langkah yang diamil pemerintah untuk menjadikan
Indonesia sebagai surga bagi para investor tentu saja tidak menjadi hal mutahil
mengingat saat ini Indonesia menrupakan salah satu negara primadona tujuan
investor untuk menginvestasikan dananya. Dengan didukung oleh berbagi regulasi
yang tengah dijalankan pemerintah untuk memuluskan jalan investor ini tidak
akan mustahil jika investasi ini dapat menjadi salah satu salurang penggerak
perekonomian nasional Indonesia itu sendiri. Salah satu regulasi yang diambil
pemerintah saat ini adalah melonggarkan LTV dan GWM untuk kelancaran investor
dalam menjalankan kegiatan investasinta di Indonesia. Suku bunga pun menjadi
tolak ukur bagi investor yang akan menginvestasikan dana yang dimilikinya untuk
diinvestasikan di Indonesia. Berbagai paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan
oleh pemrintah sangat membantu sekali dalam peningkatan investasi yang ada di
Indonesia. Salah satunya adalah melonggarkan pajak agar menjadi rangsangan bagi
investor itu untuk berinvestasi di Indonesia mengingat adanya pajak yang tinggi
akan menyebabkan dampak negative bagi investasi itu sendiri. Investasi tentu
saja dapat mendatangkan hal baik bagi masyarakat Indonesia itu sendiri.
Kesejahteraan yang selama ini diidam-idamkan akan terwujud dengan banyaknya
investasi yang mengalir ke Indonesia. Tentu saja menjadikan Indonesia sebagai
negara maju bukan hanya wacana saja jika menelaah banyaknya investasi yang
mengalir ke Indonesia. Tentu saja menjadikan
Indonesia sebagai negara maju pun tidak akan menjadi mustahil jika semua yang
direncanakan pemerintah berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan yang
berarti. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak baik bagi masyarakat
Indonesia.
Peningkatan dalam saham sektor konsumsi
akan berjalan beriringan dengan daya beli masyarakat. Semakin tinggi daya beli
masyarakat maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan saham-saham yang ada dalam
sektor konsumsi ini. Hal ini yang juga mendasari dari optimisme dari
pertumbuhan saham-saham sektor konsumsi, sektor keuangan hingga ritel jangka
panjang. Daya beli masyarakat sangatlah penting dalam proses investasi yang
terjadi di suatu negara. Daya beli masyarakat yang tinggi juga akan menyebabkan
meningkatnya investasi masyarakat terhadap sektor-sektor strategis. Pertumbuhan
dalam konsumsi masyarakat diperkirakan akan terus menaik hingga dalam kurun
waktu 10-20 tahun ke kedepan. Tentu saja hal ini menjadi angin segar bagi
sektor saham konsumsi, keuangan dan ritel dalam jangka panjang. Sektor saham
barang konsumsi menjadi sektor terbaik dan terbesar dalam lansiran portofolio
Aberdeen Indonesia Equity. Perkembangan
dalam teknologi dan informasi juga bisa menjadi daya dukung yang mampu
mempengaruhi keputusan para investor untuk berinvestasi di suatu negara. Selain
itu investor haruslah menentukan strategi-strateginya dalam berinvestasi agar
dapat meminimalisir resiko dalam investasi tersebut. Secara umum mmenurut Jones
strategi investasi ada dua macam, pertama,strategi
investasi pasif, pada umumnya strategi ini diterapkan pada jenis investasi yang
bersifat jangka panjang. Misalnya, investasi ini dilakukan untuk menciptakan
keuntungan jangka panjang pada investor dalam berinvestasi. Kedua,strategi investasi aktif, strategi
ini biasa diterapkan pada investasi yang di dalamnya diperlukan adanya tindakan
dari investor untuk melakukan perubahan dalam komposisi portofolio mereka.
Biasanya investasi jenis ini dipengaruhi oleh perubahan harga portofolio.
Perubahan harga yang meningkatk tersebut dapat menjadi suatu keuntungan yang
besar bagi investor. Yang dikhawatarkan adalah jika perubahan harga yang
menurun maka akan menjadi suatu boomerang bagi investor tersebut karena dapat
menyebabkan keuntungan yang didapatkan oleh investor menurun.
Dalam hal investasi ini sangat diperlukan
kehati-hatian dari investor tersebut dalam berinvestasi. Menurut Markowizt
(1952) membagi beberapa tahap investasi ini, tahapan pertama yaitu dimulai dari
investor melakukan sebuah penelitian atau pengamatan pada suatu saham dan
diakhiri dari investor yang mulai percaya dengan saham tersebut dan menjadikan
hal tersebut sebagai ekpektasi terhadapa masa depan mengenai saham tersebut.
Dan tahapan kedua yaitu dimulai dari ekspektasi masa depan tentang saham
tersebut, dalam hal ini investor sudah memiliki pandangan tentang keuntungan
dan resko yang akan diterimanya di masa depan. Dalam tahapan ini diakhiri
dengan investor yang muali memilih portofolionya, di sini investor sudah mulai
menginvestasikan dananya pada satu portofolio yang diyakini oleh investor dapat
memberikan keuntungan dan memiliki resiko minimum. Markowizt juga berpendapat
bahwa investor haruslah membuat sebuah analisis untuk berinvestsi portofolio
agar mereka dapat memperhitungkan keuntungan dan meminimalisir resiko dalm
investasi jenis ini.
Beberapa minggu lalu Reliance mengeluarkan reksadana
baru yaitu Reksa Dana Syariah Reliance Saham Syariah. Dimana dalam sistem reksadana
ini yaitu sebagai benchmark menggunakan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Namun, hal ini perlu diperhatikan lagi, mengingat pada tahun lalu ISSI mengalami
penurunan 13,98%. Jika kita bandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) yang mengalami penurunan 12,13%. Tentu dapat dilihat bahwa penurunan
ISSI lebih besar daripada IHSG karena pada ISSI tidak ikut menyertakan
saham-saham pada sektor keuangan. Hal ini sangat berbeda dengan IHSG, pada
tahun lalu dalam bersa saham sektor keuangan merupakan sektor dngan kinerja
terbaik. Dalam menanggapi hal ini Reliance sendiri masih tetap optimis akan
reksadana yang baru mereka keluarkan tersebut dapat mencapai return sekitar
20%. Pihak Reliance sendiri sudah menyiapkan beberapa strategi untuk mencapai
return tersebut. Dikutip dari beberapa laman mereka akan mengkombinasikan
beberapa analisa, yaitu diantaranya, analisa
fundamental terhadap saham syariah pilihan dengan analisa ekonomi secara makro
dan mikro dan analisa teknikal untuk menentukan kapan waktu yang tepat
melakukan transaksi pembelian dan penjualan saham.
Pada dasarnya investor melakukan investasi dalam
segala bentuk memiliki tujuan yang sama yaitu investasinya tersebut dapat
menghasilkan keuntungan yang diperoleh secara maksimal dan resiko yang dialami
investor tersebut kecil atau bahkan jika bisa tidak memiloiki resiko sama
sekali. Jika kita telaah bersama dalam hal investasi resiko itu tidak pernah
dapat dihindari. Perolehan keuntunan yang banyak juga akan dibarengi dengan
resiko kerugian yang besar. Dan jalan keluar dari keinginan investor tersebut
adalah dengan melakukan investasi portofolio ini. Jika kita melakukan investasi
lebih dari satu maka hal yang ditakutkan oleh para investor dalam hal ini
resiko kerugian akan minimal sekali efeknya.
Dalam investasi ini resiko yang paling pelik dihadapi
adalah turunnya harga saham karena kondisi perekonomian dan politik yang tidak
stabil. Perekonomian disini mampu menyeabakan turunnya harga saham. Karena
kondisi perekonomian yang memburuk dapat menyebabkan sentiment pasar global
terhadap investasi Indonesia menjadi bermasalah pula. Jika hal itu terjadi maka
saham akan turun. Begitu pula dengan kondisi politik yang terjadi di negara
tersebut dapat member pengaruh buruk juga jika kondisi tidak stabil, karena
dapat menjadikan sentiment pasar global terhadap investasi ini buruk pula. Jadi
kondisi perekonomian yang stabil dan kondisi politik yang stabil pula dapat
meningkatkan keinginan investor untuk menginvestasikan uangnya pada Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar