INVESTASI
BERPACU TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
Investasi sangat
berhubungan dengan pasar modal dan pasar uang. Secara umumnya investasi
dikategorikan dua jenis yaitu, Real
Assets dan Financial Assets. Aset riil disini dapat
dikategorikan sebuah komoditas dan bersifat ada wujudnya seperti tanah, rumah,
emas, dsb. Aset keuangan merupakan sebuah dokumen berharga (surat-surat).
Investasi sangat menguntungkan bagi seseorang yang ingin mengamankan kekayaannya.
Selain investasi memiliki banyak keuntungan disisi lain investasi dapat
dilakukan untuk mengurangi berbagai risiko yang mungkin terjadi. Investasi pun
juga dilakukan uang menempatkan uang dalam bentuk tertentu dengan adanya
harapan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi sangat bermanfaat bagi
kalangan menengah ke atas, hal ini dilakukan selain investasi dapat membantu
perputaran perekonomian khususnya di sektor perbangkan. Hal ini dikarenakan
dalam dunia perbangkan terdapat berbagai pilihan investasi, misalnya deposito.
Jika kita berbicara pasal deposito, tentu saja dalam deposito bank adanya
penawaran dengan berbagai pilihan. Bank memberikan penawaran berupa suku bunga,
jangka penyimpanan deposito, dsb. Dalam bank-bank umum yang ada di Indonesia
tingkat suku bunga setiap bank umum berbeda-beda untuk melakukan deposito.
Investasi
sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi negara khususnya di Indonesia sekaligus
sebagai perbaikan dalam produktivitas tenaga kerja.Baik buruknya pertumbuhan
ekonomi suatu negara juga bergantung terhadap jumlah (stock) daripada kapital.
Secara otomatis investasi akan menambah jumlah (stock) kapital. Bangunan
pabrik-pabrik serta mesin-mesin baru yang ada di Indonesia saat ini merupakan
bagian dari adanya investasi. Jika bangunan pabrik di Indonesia mampu bersaing
di sektor di Industri maka pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan.
Tanpa adanya investasi yang terjadi di Indonesia maka bangunan pabrik-pabrik
sekaligus mesin-mesin baru tidak ada, kedua hal tersebut merupakan salah satu
dari bagian adanya investasi yang terjadi. Investasi dapat menjadi acuan
daripada pembagunan ekonomi suatu negara, baik di negara maju maupun negara
sedang berkembang. Khususnya di negara maju sendiri investasi mempunyai peranan
yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan di negara
maju sangat banyak bangunan pabrik khususnya sektor industri, negara maju lebih
mengutamakan sektor industrinya untuk perputaran perekonomian negara tersebut.
Di sisi lain investasi juga mempunyai peranan penting bagi negara sedang
berkembang seperti Indonesia. Pada kenyataannya investasi merupakan acuan
paling penting dalam GNP. Investasi secara global mencakup perusahaan,
persediaan, dan perumahan.
Dilihat
dari segi peranannya investasi sangat penting sebagai acuan pertumbuhan
perekonomian suatu negara, tetapi juga perlu diperhatikan bahwa investasi
memiliki tingkat risiko investasi. Beberapa hal yang dapat menimbulkan risiko
berinvestasi, risiko tersebut dapat muncul secara keseluruhan atau salah
satunya. Berikut uraian faktor menimbulkan risiko investasi :
1.
Risiko tingkat bunga, ketika adanya
penetapan kenaikan.
2.
Risio daya beli, faktor adanya inflasi.
3.
Risiko keadaan pasar yang berfluktuasi
yaitu dalam keadaan kondisi pasar sedang naik ataupun turun.
4.
Risiko manajemen, keahlian dalam
pengelolaan.
5.
Risiko kegagalan, sehingga berujung
pailit.
6.
Risiko likuiditas.
7.
Risiko penarikan.
8.
Risiko konversi.
9.
Risiko politik, baik dari international
maupun nasional.
10.
Risiko industri.
Banyak Investor asing
memilih untuk menanamkan modal ke Indonesia. Hal ini dikarenakan suku bunga
portofolio Indonesia besar yaitu berkisar 9%-10%. Investor asing sangat
berpengaruh terhadap siklus pertumbuhan ekonomi negara. Saat ini negara-negara
mengalami kendala dalam perekonomian dan berdampak buruk terhadap kestabilan
perekonomian masing-masing negara. Bagi Indonesia sendiri saat ini mengalami
kestabilan ekonomi, hal ini yang membuat para investor untuk menanamkan
sahamnya ke Indonesia selain itu beberapa negara menawarkan pinjaman kepada
negara Indonesia. Misalnya beberapa negara seperti Tiongkok menawarkan pinjaman
kepada negara Indonesia untuk membangun sarana kereta cepat bawah tanah
Jakarta-Bandung. Hal ini di respon positif oleh pemerintahan di Indonesia. Dari
beberapa tawaran yang ditawarkan kepada Indonesia dari beberapa negara masih di
rundingkan oleh beberapa ahli. tawaran dari negara mana yang akan di ambil.
Dari beberapa negara yang sedang mengalami gejolak perekonomian, Indonesia
masih berada dalam posisi stabil dari segi ekonomi-nya. Selain suku bunga
portofolio di Indonesia besar yaitu berkisar 9%-10%, keadaan perekonomian di
Indonesia yang masih dalam keadaan stabil di bandingkan negara lain yang
memancing para investor asing untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Di sisi
lain BI rate yang ditawarkan oleh bank Indonesia mengalami penurunan dari
kisaran 7,25% menjadi 7%.
Dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN, banyak para
investor asing yang tertarik untuk berinvestasi di Negara Indonesia. BI rate
saat ini telah diturunkan oleh Bank Indonesia (BI) dari kisaran 7,25% menjadi
7%. Tentu saja hal ini berdampak positif terhadap stabilitas ekonomi di
Indonesia dengan turunnya suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar