Penurunan indeks harga saham
gabungan (IHSG) bisa berakibat investor untuk kembali mempertimbangkan untuk
berinvestasi. Indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan salah satu untuk
melihat ataupun menetukan perkembangan pasar modal di Indonesia. Dengan adanya
IHSG maka investor bisa dengan bebas untuk mengawasi perubahan dalam pasar
modal. Dengan semakin meningkatnya kegiatan perdagangan maka informasi bursa
saham sangat dibutuhkan, dan disitulah IHSG sangat dibutuhkan.
IHSG bisa meningkat maupun menurun.
Peningkatan IHSG merupakan indikator iklim investasi di dalam negeri berjalan
dengan baik. Tapi bagaimana dengan penurunan IHSG. Penurunan IHSG dapat
disebabkan dari dalam maupun luar negeri. Kondisi yang menyebabkan IHSG menurun
adalah karena investor menunggu keputusan dari the fed. Apabila the fed
menaikkan suku bunga dan mata uang Amerika Serikat menguat maka akan
berpengaruh pada nilai tukar rupiah. Ketika mata uang Amerika Serikat menguat
maka mata uang rupiah akan mengalami pelamahan. Hal ini yang yang membuat
investor menunggu keputusan dari the fed agar investasi yang dilakukannya
memperoleh keuntungan menguntungkan. Apabila nilai tukar rupaih terhadap dolar
mengalami pelemahan hal ini memungkinkan akan mempunyai pengaruh negatif
terhadap pasar modal.
Selain alasan menunggu keputusan
dari the fed yang bisa menyebabkan pelemahan nilai tukar. Alasan lainnya IHSG
mengalami penurunan adalah adanya inflasi yang ada apabila inflasi di dalam
negeri tinggi maka investor malas menginvestasikan dananya atau uangnya.
Apabila terjadi inflasi yang tinggi akan membuat daya beli masyarakat rendah
dikarenakan bertambahnya jumlah pengangguran. Maka yang terjadi adalah investor
lebih memilih berspekulasi dan melarikan modalnya ke luar negeri. Maka yang
terjadi adalah mendorong terjadinya pelarian modal ke luar negeri.
IHSG mempunyai hubungan yang erat
dengan pasar modal. Menurut Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) di bidang Pasar Modal Nurhaida mengatakan, untuk mengembangkan pasar
modal ada lima cara yang bisa diambil yaitu peningkatan jumlah emiten,
pemberian proteksi kepada pemodal, pengembangan infrastruktur, mengembangkan
produk dalam pasar modal dan pengembangan pasar surat utang. Dan kelima cara
tersebut akan dengan berbagai peraturan yang mempunya tujuan agar pasar bursa
tetap likuid. Cara yang pertama adalah dengan peningktan jumlah emiten. Emiten
merupakan sebutana bagi perusahaan yang menerbitkan saham maupun obligasi
kepada masyarakat secara umum. Peningkatan jumlah emiten bisa dilakukan dengan
memudahnya registrasi untuk perusahaan yang ingin go public. Kedua pengembangan
basis investor. Cara kedua ini bisa dilakukan dengan pemberian proteksi kepada
pemodal atau investor. Ketiga adalah dengan pengembangan infrastruktur. Dengan
adanya infrastruksur yang lengkap akan memudahkan dalam distribusi barang dan
jasa dan hal ini dapat mendorong produksi perusahaan. Keempat mengembangkan
produk-produk dalam pasar modal. Cara yang di ini bisa dilakukan dengan
mendorong perusashaan untuk melakukan diserfikasi produk. Dengan adanya
diserfikasi produk maka output juga akan semakin meningkat. Kelima adalah
pengembangan pasar surat utang.
0 komentar:
Posting Komentar