Blogroll

Jumat, 10 Juni 2016

Penyebab Pelemahan IHSG

      
            Penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) bisa berakibat investor untuk kembali mempertimbangkan untuk berinvestasi. Indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan salah satu untuk melihat ataupun menetukan perkembangan pasar modal di Indonesia. Dengan adanya IHSG maka investor bisa dengan bebas untuk mengawasi perubahan dalam pasar modal. Dengan semakin meningkatnya kegiatan perdagangan maka informasi bursa saham sangat dibutuhkan, dan disitulah IHSG sangat dibutuhkan.
            IHSG bisa meningkat maupun menurun. Peningkatan IHSG merupakan indikator iklim investasi di dalam negeri berjalan dengan baik. Tapi bagaimana dengan penurunan IHSG. Penurunan IHSG dapat disebabkan dari dalam maupun luar negeri. Kondisi yang menyebabkan IHSG menurun adalah karena investor menunggu keputusan dari the fed. Apabila the fed menaikkan suku bunga dan mata uang Amerika Serikat menguat maka akan berpengaruh pada nilai tukar rupiah. Ketika mata uang Amerika Serikat menguat maka mata uang rupiah akan mengalami pelamahan. Hal ini yang yang membuat investor menunggu keputusan dari the fed agar investasi yang dilakukannya memperoleh keuntungan menguntungkan. Apabila nilai tukar rupaih terhadap dolar mengalami pelemahan hal ini memungkinkan akan mempunyai pengaruh negatif terhadap pasar modal. 
            Selain alasan menunggu keputusan dari the fed yang bisa menyebabkan pelemahan nilai tukar. Alasan lainnya IHSG mengalami penurunan adalah adanya inflasi yang ada apabila inflasi di dalam negeri tinggi maka investor malas menginvestasikan dananya atau uangnya. Apabila terjadi inflasi yang tinggi akan membuat daya beli masyarakat rendah dikarenakan bertambahnya jumlah pengangguran. Maka yang terjadi adalah investor lebih memilih berspekulasi dan melarikan modalnya ke luar negeri. Maka yang terjadi adalah mendorong terjadinya pelarian modal ke luar negeri.
            IHSG mempunyai hubungan yang erat dengan pasar modal. Menurut Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di bidang Pasar Modal Nurhaida mengatakan, untuk mengembangkan pasar modal ada lima cara yang bisa diambil yaitu peningkatan jumlah emiten, pemberian proteksi kepada pemodal, pengembangan infrastruktur, mengembangkan produk dalam pasar modal dan pengembangan pasar surat utang. Dan kelima cara tersebut akan dengan berbagai peraturan yang mempunya tujuan agar pasar bursa tetap likuid. Cara yang pertama adalah dengan peningktan jumlah emiten. Emiten merupakan sebutana bagi perusahaan yang menerbitkan saham maupun obligasi kepada masyarakat secara umum. Peningkatan jumlah emiten bisa dilakukan dengan memudahnya registrasi untuk perusahaan yang ingin go public. Kedua pengembangan basis investor. Cara kedua ini bisa dilakukan dengan pemberian proteksi kepada pemodal atau investor. Ketiga adalah dengan pengembangan infrastruktur. Dengan adanya infrastruksur yang lengkap akan memudahkan dalam distribusi barang dan jasa dan hal ini dapat mendorong produksi perusahaan. Keempat mengembangkan produk-produk dalam pasar modal. Cara yang di ini bisa dilakukan dengan mendorong perusashaan untuk melakukan diserfikasi produk. Dengan adanya diserfikasi produk maka output juga akan semakin meningkat. Kelima adalah pengembangan pasar surat utang.
           
           


0 komentar:

Posting Komentar