Pengaruh Penurunan Tingkat Suku Bunga Terhadap Perekonomian

Pengaruh Penurunan Tingkat Suku Bunga Terhadap Perekonomian

Tujuan dari kebijakan moneter adalah untuk mencapai tujuan tertentu seperti menahan tingkat inflasi dan menjaga kestabilan jumlah uang beredar. Penawaran uang, tingkat suku bunga dan target operasi mempunyai keterikatan sehingga jika salah satu instrumen tersebut berubah maka akan berpengaruh terhadap instrumen lainnya. Sebelumnya kita harus mengetahui dahulu definisi dari penawaran uang, tingkat suku bunga dan target operasi.

·         Penawaran uang adalah  jumlah uang yang sudah siap beredar untuk memenuhi kebutuhan transaksi dan pada periode tertentu. Penawaran uang juga di sebut dengan jumlah uang beredar.

·         Tingkat suku  bunga adalah seberapa besar tingkat keuntungan yang di peroleh oleh pihak penabung di bank atau biaya yang di keluarkan oleh pihak investor yang menanamkan dananya untuk saham.

·         Target operasi dari kebijakan moneter merupakan suatu konsep untuk mencapai tujuan tertentu seperti menjaga kestabilan jumlah uang beredar.

Perekonomian global saat ini sedang lesu akibatnya akan berpengaruh terhadap perekonomian negara lain terutama terhadap negara berkembang sehingga perlu adanya imunisasi agar dampak dari perekonomian global yang sedang lesu tersebut tidak menjatuhkan perekonomian negara lain. Dengan cara menerapkan suatu kelonggaran kebijakan moneter berharap dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kredit bank.  Situasi yang dialami negara global saat ini seperti suku bunga acuan rendah, harga minyak dunia yang sedang anjlok, dan tingkat inflasi yang rendah. Situasi tersebut mendukung dalam membuka pelonggaran kebijakan moneter. Banyak negara yang saat ini menurunkan suku bunga acuan rendah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi karena jika suku bunga acuan rendah maka diharapkan dapat memancing pihak investor untuk meminjam dan menambah modal dalam usaha mereka dan menggunakannya terhadap sektor – sektor yang lebih produktif hal ini juga sejalan dengan materi yang ada pada buku jagdish handa bab 10 bahwa suku bunga acuan rendah akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Keputusan the fed dengan sedikit menaikkan atau menurunkan suku bunga pada tahun 2016 memberikan keuntungan sendiri terhadap negara- negara berkembang. Jika the fed melakukan perubahan terhadap bunga acuan maka akan menggoyahkan perekonomian negara lain, uang masuk dan uang keluar menimbulkan kerentanan sehingga akan mengganggu tingkat kestabilan pasar keuangan dalam suatu negara seperti negara indonesia.

Indonesia telah melakukan penurunan 3 kali dalam suku bunga acuan tahun 2016 saat ini yang awalnya 7,25% pada bulan januari, 7% pada bulan februari dan 6,75% pada bulan maret dan april masih belum tergolong suku bunga acuan rendah karena negara- negara lain sudah banyak yang menetapkan suku bunga acuan rendah kurang dari6,75%. Tetapi hal tersebut juga bukan menjadi suku bunga acuan yang tinggi dalam kawasan asia karena masih terdapat negara lain seperti vietnam yang menerapkan suku bunga acuan sebesar 8% saat ini.

Tetapi hal sebaliknya dilakukan oleh negara afrika jika negara- negara lain sibuk untuk menurunkan suku bunga acuan negara afrika justru melakukan kebijakan menaikkan suku bunga acuan guna menawarkan suku bunga tinggi bagi investor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari segi pasar uang.  Sebagai contoh apabila Bank indonesia menetapkan suku bunga acuan rendah maka dapat menaikkan permintaan domestik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menaikkan daya saing ekonomi (jika perekonomian dalam tingkat yang stabil) tetapi jika perekonomian pada waktu yang tidak stabil bank indonesia menurunkan suku bunga maka akan berdampak sedikit terhadap pertumbuhan ekonomi karena masyarakat masih menahan diri dan bersikap hati –hati dalam konsumsi atau mengajukan kredit. Sebaliknya jika bank indonesia menerapkan suku bunga tinggi maka dikhawatirkan dapat menimbulkan inflasi dalam jangka panjang meskipun jika dilihat dalam jangka pendek kenaikan suku bunga acuan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Penurunan suku bunga acuan perbankan dalam jangka pendek akan mendorong para investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk obligasi. Banyak masyarakat yang cenderung lebih memanfaatkan kesempatan penurunan suku bunga tersebut dalam kegiatan yang berhubungan dengan istrumen investasi dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Instrumen yang banyak diminati masyarakat saat ini yaitu investasi dalam bentuk reksadana daripada deposito karena keuntungan yang di dapatkan lebih besar.

·         Reksadana yaitu pola pengelolaan atau wadah bagi para investor untuk meng investasikan uangnya di pasar dengan penyertaan pembelian unit reksadana.

·         Deposito yaitu bentuk penyimpanan dana di bank yang dapat memberikan keuntungan dengan resiko yang kecil. Keuntungan disini tergantung terhadap jangka waktu dan jumlah modal yang di tanamkan  serta penarikan dan penyetorannya tidak bisa dilakukan seenaknya karena hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu saja tergantung kesepakatan antara investor dengan pihak bank.

·         Obligasi yaitu suatu pernyataan utang dalam bentuk surat  berharga atau sertifikat yang menjadi beban bagi penerbit untuk melunasi atau memberikan bunga ( jumlahnya tergantung dari kesepakatan antar dua belah pihak) ketika jatuh tempo terhadap pihak pembeli obligasi.

Apabila untuk pemula yang ingin bermain investasi tetapi tidak memiliki banyak waktu dan pengetahuan yag mendalam tentang investasi lebih baik memilih investasi reksadana yang cenderung memiliki resiko yang rendah dibandingkan dengan investasi saham. Investasi reksadana merupakan wadah yang mengelola kumpulan dana untuk membeli saham,obligasi dan lain-lain. Investasi reksadana berguna bagi para pemodal yang memiliki dana yang kecil dan orang-orang yang cenderung tidak memiliki waktu banyak. Sementara itu jika anda ingin berinvestasi dengan resiko yang sangat rendah, dapat berinvestasi dalam bentuk emas karena harga emas yang cenderung stabil dan terus mengalami kenaikan- kenaikan setiap waktunya. Sehingga dana yang di peroleh akan lebih banyak ketika kita berinvestasi dalam jangka menengah. Jika dana tersebut sudah terkumpul dan kita mempunyai dana yang cukup dianjurkan untuk memilih investasi di sektor properti yang dapat memberikan keuntungan yang berlipat ganda dibandingkan investasi emas karena prospeknya dalam jangka panjang sehingga dapat di gunakan untuk masa yang lama seperti merencanakan dana pensiun.

Selain itu penurunan suku bunga acuan juga meningkatkan sektor riil karena dengan menurunnya tingkat suku bunga maka investor akan cenderung meminjam dana ke bank sebagai modal dalam meningkatkan usaha dalam hal yang lebih produktif, output yang dihasilkan menjadi lebih meningkat sehingga akan membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan dari hal tersebut dapat membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran yang ada di indonesia dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta dapat meningkatkan penerimaan negara (APBN) akhirnya kesejahteraan masyarakatpun akan mudah tercapai.

Categories: Tri Ulandari