DAMPAK
DARI HAMBATAN INVESTASI PADA IHSG
Oleh
: Shella Elly Sritrisniawati (130810101093)
Jurusan
Ilmu ekonomi Studi Pembangunan angkatan 2013, Konsentrasi Ekonomi Moneter,
Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Bahasa merupakan suatu ciri khas
suatu bangsa dan setiap negara pasti memiliki bahasa sendiri -sendiri, bukan
hanya di lingkup negara bahkan dalam lingkup yang kecil seperti daerah
mempunyai bahasa sebagai ciri khas tersendiri. Bahasa muncul dari kebiasaan dan
tradisi yang telah ada sejak zaman dahulu. Bahasa sangat diperlukan dalam
sarana komunikasi dalam mendapatkan informasi – informasi baru. Padahal dewasa
ini, bahasa asing sangat diperlukan dimana negara kita sudah bergabung menjadi
kawasan ASEAN yang mana komunikasi dengan bahasa asing memang sangat
dibutuhkan. Hal ini yang menjadi problema dalam melakukan interaksi, tingkat
pemahaman bahasa yang kurang baik dapat menghambat terjadinya perubahan dan
perkembangan. Misalnya fenomena tentang kendala yang dialami oleh beberapa
investor asing yang kesulitan dalam melakukan negosiasi investasi dengan
investor dalam negeri karena perbedaan bahasa. Dengan begitu, sulitnya investor
yang masuk dalam daerah – daerah kecil yang mempunyai potensi sulit untuk
dikembangkan. Hal tersebut yang membuat perusahaan domestik yang berada
dipelosok sulit mendapatkan mitra untuk bekerjasama.
Dengan
adanya kendala tersebut pemerintah memberikan fasilitas dalam pelayanan bagi
investor asing dalam mencari mitra di negara Indonesia. Para investor asing
baik yang berasal dari negara China, Philipina, Thailand, Malaysia, maupun
Singapura dapat menggunakan layanan dengan jalur legal dan formal saat ingin
berinvestasi di negara Indonesia. Jalur legal tersebut dapat melalui lembaga
BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Dengan adanya lembaga yang dapat
membantu dalam menyalurkan aliran investasi diharapkan investasi yang masuk
dapat secara merata disalurkan sampai ke pelosok daerah. Sehingga dengan adanya
investasi yang masuk dapat meningkatkan pertumbuhan pada suatu daerah tersebut.
Investasi yang masuk dapat menaikkan produktifitas, dan pada akhirnya
menciptakan perkembangan dan kesejahteraan masyarakat.
Dampak investasi tersebut merambah
pada iklim yang kurang mendukung yang terjadi pada pasar modal akhir – akhir
ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada zona merah pada
saat perdagangan. Melamahnya IHSG akibat adanya pengaruh dari faktor eksternal.
Investor asing pada pekan ini lebih memilih dalam melakukan tindakan hanya
untuk mengambil laba. Hal lain yang dapat mempengaruhi IHSG yang turun juga
disebabkan oleh keputusan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan.
Kondisi dalam pasar modal mengalami
trends setiap saat, pergerakan harga saham selalu berfluktuatif. Beberapa macam
saham yang diprediksi menjadi penyumbang melemahnya IHSG terdapat sekitar 100
saham yang melemah, antara lain saham BBRI, ASII, SUGI, BMRI, TARA, MYRX dan
lain – lain. Gabungan dari beberapa macam saham inilah yang dapat memberikan
effect terhadap permintaan sahan di pasar modal.
Kondisi perekonomian yang beberapa
pekan ini mengalami penurunan juga dapat mengakibatkan IHSG berada pada zona
merah. Dengan upaya menarik investor dalam meningkatkan investasinya, dengan
demikian IHSG dapat mengalami kenaikan menuju zona hijau.
Harga saham
akhir pekan ini, tidak mengalami fluktuasi yang sangat bergejolak. Misalnya
saja saham yang telah listing di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Mandiri
Sekuritas, mengestimasi pergerakan dari harga pembukaan mengalami kenaikan dan
tetap berada pada zona hijau. Faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi dari
pergerakan indeks hati ini adalah faktor bursa global dan harga komoditas.
Kinerja dari perusahaan tersebut juga dapat memberikan pengaruh yang dapat
menstabilkan harga saham di lingkup pasar modal.
Selain itu, Ternyata juga berdampak
pada harga minyak yang diekspor oleh negara Indonesia mengalami penurunan dan
juga komoditas metal juga mengalami penurunan sehingga akan menggeser indeks
turun dalam beberapa hari berturut – turut. Dampak yang disebabakan oleh faktor
bahasa tersebut ternyata dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham dikarenakan
tidak stabilnya tingkat investasi yang ada di negara Indonesia akhir – akhir
ini. Solusi yang difasilitasi oleh pemerintah diharapkan dapat mengatasi atau
meminilaisir hambatan – hambatan yang terjadi dalam dunia investasi, sehingga
harga indeks daham gabungan (IHSG) ataupun saham – saham yang lain dapat stabil
dalam pasar modal.
0 komentar:
Posting Komentar