Blogroll

Rabu, 15 Juni 2016

PELUANG TENAGA KERJA DOMESTIK TELAH DISERBU



PELUANG TENAGA KERJA DOMESTIK TELAH DISERBU

oleh Fara Dila Sandy, Ilmu Ekonomi Universitas Jember
Setiap negara memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri, Indonesia adalah negara yang memiliki komponen kelebihan cukup tinggi. Salah satunya jumlah tingkat sumber daya manusia yang dimiliki cukup tinggi. Entah kelebihan hal tersebut akan menimbukan pengaruh yang positif atau bahkan pengaruh negatif. Jika berbicara mengenai jumlah penduduk, Indonesia bukan hanya menjadi pusatnya konsumen akan tetapi juga menjadi pusat multikultural masyarakat didunia. Namun, kelebihan yang dimiliki Indonesia tak sebanding dengan kualitas yang dimiliki. Sehingga seluruhnya hanya menjadi beban, angka jumlah penduduk tidak berbanding lurus dengan akan ketergantungan yang ada. Hal ini mampu membuat kondisi suatu negara hanya akan menjadi terpengaruhi oleh variabel negatif yang merangsang penurunan  pada pertumbuhan ekonomi.
            Dengan adanya ketimpangan antara jumlah penduduk dan kualitas yang dimiliki, memjadikan pemerintah Indonesia untuk lebih extra aktif dalam melaksanakan kebijakan. Kebijakan yang mendasarka pana tujuan penyeimbangan antara usia produktif dengan jumlah penduduk. Dewasa ini, kondisi globalisasi sudah menjadikan peran sebuah negara hanya sebagai pembatas tipis antar negara lain. Hubungan antar negara tidak dibatasi. Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah  hubungan antar 10 negara yang memiliki tujuan untuk bersama-sama saling membantu baik dalam segi perekonomian maupun hubungan multilateral. Berbagai tenaga kerja yang sudah mulai memasuki 10 negara tanpa  ada hambatan , termasuk di Indonesia berbagai tenaga kerja asing mulai menduduki dan menyaingi tenaga kerja asli. Tenaga kerja Indonesia yang notebenenya memiliki kualitas dan daya saing rendah tergeserkan oleh tenaga kerja asing dari luar yang mampu menguasai pengetahuan lebih bahkan dipatok upah lebih murah. Kondisi inilah yang menjadikan tingkat pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Pemerintah sebagai pemeran utama dalam mengatur kebijakan, harus memiliki antispasi khusus dalam menghadapi kondisi seperti ini. Tingkat pengangguran yang cukup tinggi hanya akan menjadi beban untuk sebuah negara berkembang seperti Indonesia. Implementasi nyata pemerintah harus segera dilakukan. Membuka investasi asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia memang menjadi salah satu solusi untuk mengatasi pengangguran. Namun, harus disesuaikan dengan kondisi empiris. Berbagai modal asing diregulasi dengan mudah namun seluruhnya tidak mengena pada tenaga kerja Indonesia, seakan-akan investasi asing tersebut hanya menempati Indonesia sebagai tempat saja tanpa memberikan manfaat pada lingkungan di Indonesia. 

0 komentar:

Posting Komentar