Sisi
Lain The Fed: Sebuah Propaganda atau Fakta Tak Terungkap?
Oleh: Rizki A. Santoso
Setiap bank sentral di berbagai negara
dunia sudah tentu memiliki karakteristik mengenai peraturan dan tujuan yang
ingin dicapai. Bank sentral yang tedapat baik di negara maju maupun negara
sedang berkembang juga memiliki sejarah mandat yang berbeda-beda. Sebagai
contoh bank sentral Kanada dengan berbagai evolusi dan transformasi sejarah
mandatnya seperti mengatur kredit dan mengatur mata uangnya dengan memainkan
suku bunga sebagai instrumen terbaiknya, mengontrol dan melindungi nilai satuan
moneter, memitigasi pengaruh fluktuasi tingkat harga umum dan juga bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan keunagan Kanada. Berbeda dengan
bank sentral Inggris dimana tujuan kebijakan moneternya mengalami perubahan
sejak dinasionalisasi pada tahun 1946 yaitu mencapai dan mengurangi angka
pengangguran, mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, menciptakan
inflasi yang rendah dan memelihara kestabilan nilai tukar. Sedangkan untuk
mandat kebanyakan bank sentral yang ada di negara berkembang tidak jauh berbeda
dengan bank sentral negara maju yaitu menjaga stabilitas harga dan nilai tukar,
hanya saja yang membedakannya adalah beberapa bank sentral di negara sedang
berkembang juga ikut terlibat dalam membiayai defisit fiskal yang berhubungan
dengan program pembangunan pemerintah, sehingga hal ini berdampak pada
independensi bank sentral dari pemerintah karena kebijakan moneternya yang
tunduk pada kebijakan fiskal.
Sementara tujuan atau mandat dari bank
sentral Amerika atau The Fed dijelaskan pada sebuah literatur, dimana The Fed
sebagai bank sentral yang di dirikan pada tahun 1913 memiliki tujuan kebijakan
moneter untuk membantu mengatasi pergerakan inflasi dan deflasi, menciptakan
dan mempertahankan tingkat tenaga kerja yang tinggi, menjaga kestabilan nilai tukar,
serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi negara. Setelah mengalami
berbagai transformasi dan evolusi mengenai kerangka kebijakan moneternya, bank
sentral di berbagai negara maju dan berkembang sampai saat ini memiliki tujuan
utama kebijakan moneter untuk menciptakan inflasi yang rendah, hal ini
disebabkan salah satunya adalah karena keraguan tentang relevansi dan validitas
resep kebijakan yang diberikan oleh Keynesian, yang memunculkan unsur
kebangkitan dari teorema Friedman dengan dalilnya bahwa terdapat trade off antara inflasi dan
pengangguran dalam jangka pendek, tetapi tidak ada trade off dalam jangka panjang antara inflasi dan pengangguran.
Sehingga akibat keberhasilan sasaran inflasi untuk mengurangi inflasi jangka
panjang di tahun 1980an dengan meningkatkan output dan tenaga kerja telah
mengakibatkan sasaran inflasi sebagai adopsi umum tujuan utama bank sentral di
beberapa negara, termasuk BI yang memiliki tujuan untuk menciptakan dan menjaga
kestabilan nilai mata uangnya, baik nilai uang terhadap barang dan jasa yang
diproksi melalui inflasi, maupun nilai uang terhadap nilai mata uang negara
lain yang dicerminkan melalui nilai tukar.
The Fed merupakan bank sentral yang
hingga saat ini masih menjadi pusat perhatian bagi para bankir, investor dan
pemerintah di berbagai negara. Bagaimana tidak, perkataan atau statement
seorang Janet Yallen sebagai gubernur bank sentral Amerika pun dapat membuat
kepanikan pasar keungan beberapa negara, terbukti ketika beredar setiap isu
yang mengatakan bahwa the fed akan
menaikkan suku bunganya, maka pada saat yang sama akan membuat pasar keuangan
di berbagai negara akan bergejolak. Namun di balik kesakralan the fed ternyata terdapat
beberapa hal entah itu hanya sebuah mitos, suatu propaganda belaka, atau
mungkin malah sebuah fakta yang tak terungkap dari bank sentral asal negara
Amerika Serikat.
Di balik kekuatannya yang memiliki
pengaruh besar terhadap perekonomian negara di dunia terutama dalam spektrum
finansial, terdapat beberapa informasi yang dapat digali mengenai bank sentral
asal Amerika Serikat berupa pro kontra
pendiriannya, nama, kepemilikan, dan independensinya. Dari sisi berdirinya, ternyata
terdapat sejarah yang membungkus kisah tentang pro kontra pendirian bank
sentral AS. Beberapa tokoh besar AS pada saat itu tidak setuju dengan adanya
bank sentral, bahkan dalam sebuah literatur tentang The American Dream, Thomas
Jefferson sebagai Presiden Ke-3 AS menolak dan berjuang mati-matian agar tidak
ada bank sentral, karena menurutnya bank sentral yang ada telah ditunggangi
kepentingan-kepentingan orang tertentu dan adanya campur tangan dari Rothschild
sebuah dinasti bankir asal Jerman yang disebutkan bahwa ia lah yang membiayai
perang waterlo antara Napoleon dan Inggris. Dalam statement Thomas disebutkan
bahwa bank sentral merupakan lembaga permusuhan yang paling mematikan terhadap
prinsip-prinsip maupun bentuk konstitusi negaranya, karena jika kontrol atas
penerbitan mata uang mereka di serahkan kepada bank sentral, maka akan merampas
hak milik warganya melalui inflasi dan deflasi. Thomas Jefferson merupakan
presiden yang menempatkan ekonomi di atas segalanya, dimana ia lebih memilih
ekonomi dan kebebasan daripada kekayaan dan perbudakan.
Hingga pada saat itu, bank sentral
pertama AS hanya mampu bertahan sekitar 20 tahun. Tokoh besar selanjutnya yang
menentang adanya bank sentral adalah Presiden ke-7 AS, Andrew Jackson. Dia
sangat menentang para bankir sebagai musuhnya, yang pada tahun 1836 berhasil
menghapus bank sentral. Hingga seiring berjalannya waktu para bankir yang
bersifat ambius terus berupaya agar bank sentral tetap didirikan di AS, sampai
pada 23 Desember 1913 bank sentral dengan nama The Federal Reserve berhasil
didirikan. Salah satu kaum yang setuju dengan adanya bank sentral pada masa
pemerintahan presiden ke-3 pada saat itu adalah Alexander Hamilton, selaku
sekretaris bendara AS yang mendukung adanya bank sentral untuk mengamankan
finansial negaranya. Inilah pro kontra berdirinya bank sentral AS.
Melihat dari sisi nama dan kepemilikan
the fed, ada sebuah literatur entah itu sebuah mitos atau fakta yang mengatakan
bahwa nama federal dibuat hanya untuk menciptakan sebuah kesan atau mengelabuhi
publik. The fed merupakan bank swasta atau bank privat yang kepemilikannya
berada pada para pemegang saham, dimana tidak ada satu pun yang diizinkan untuk
masuk ke dalam kantor wilayahnya baik penduduk AS, pemerintah, CIA, FBI, maupun
mahkamah agungnya. Inilah yang menjadikan sebuah mitos, atau mungkin bahkan
sabagai propaganda atau justru sebuah fakta tak terungkap dari bank sentral
yang paling independen di dunia.
togel sgp
BalasHapusAgen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
? Pin BBM : D1A279B6
? Pin BBM : 7B83E334
? Whatsapp : +85598291698
? Skype : Poin.4D
? Line : +85598291698