KEBIJAKAN
MAKROPRUDENSIAL VS KEBIJAKAN MIKROPRUDENSIAL
Kebijakan
makroprudensial dan kebijakan mikroprudensial, kedua kebijakan tersebut
tentunya masih asing jika didengar apalagi oleh kaum yang masih awam terhadap
istilah-istilah perekonomian yang masih baru. Banyak yang belum tau apa
pengertian dari kebijakan makroprudensial dan kebijakan mikroprudensial,
bagaimana isi dari kedua kebijakan tersebut serta bagaimana kinerja kedua
kebijakan tersebut, serta tujuan seperti apa yang ingin dicapai dengan
dikeluarkannya kebijakan makroprudensial dan kebijakan mikroprudensial.
Kebijakan
makroprudensial adalah kebijakan yang mengatur tentang sistem keuangan secara
keseluruhan. Sistem keuangan yang dimaksud adalah sekumpulan dari beberapa
institusi maupun beberapa pasar dengan interaksi yang dilakukan di dalamnya
dengan tujuan stabilitas ekonomi. Di dalam sekumpulan beberapa pasar dan
beberapa institusi tersebut terdapat dua pihak yaitu surplus unit dan defisit
unit. Surplus unit merupakan pihak yang ada di dalam sekumpulan beberapa pasar
dan beberapa institusi yang memiliki kelebihan dana. Sedangkan defisit unit
merupakan pihak yang ada di dalam sekumpulan beberapa pasar dan beberapa
institusi yang memiliki kekurangan dana. Pihak surplus unit bertugas untuk
memobilisasi kelebihan dana yang dimiliki kepada pihak defisit unit, sehingga
tidak ada lagi pihak yang kelebihan dana maupun pihak yang kekurangan dana.
Dengan begitu, akan tercipta stabilitas perekonomian pada sistem keuangan yang
ada.
Stabilitas sistem
keuangan, yang menjadi tujuan utama dari kebijakan makroprudensial, memiliki
peran penting terhadap perekonomian di Indonesia. Semakin berkembangnya
perekonomian di Indonesia maka akan semakin besar pula resiko yang akan
dihadapi seiring perkembangan perekonomian tersebut. Dengan banyaknya resiko
yang semakin berkembang tersebut, maka tentunya akan mengganggu kinerja
perekonominan di Indonesia. Maka dari itu, dengan adanya stabilitas sistem
keuangan maka akan meminimalkan resiko yang ditimbulkan dari perkembangan
perekonomian yang ada.
Selain itu,
stabilitas keuangan juga berperan penting dalam penentuan stabilitas harga
secara makro. Karena jika sistem keuangan yang digunakan baik dan benar maka
stabilitas harga akan semakin mudah dicapai. Stabilitas harga tentunya akan
berpengaruh secara langsung terhadap keseimbangan pasar yang ada. Sehingga
dampak positif dari adanya stabilitas harga yang dikendalikan oleh stabilitas
sistem keuangan ini akan membuat terpenuhinya demand secara baik dan
terciptanya ekuilibrium pasar. Selain berperan penting dalam penentuan
stabilitas harga, stabilitas sistem keuangan juga memicu pertumbuhan
perekonomian di Indonesia. Pertumbuhan perekonomian menggambarkan keadaan
perekonomian suatu Negara, dimana jika pertumbuhan perekonomian suatu Negara
tinggi maka Negara tersebut perekonomiannya akan semakin membaik.
Selain itu, kita
sedang berada pada keadaan dimana sedang terjadi krisis di perekonomian global.
Krisis yang terjadi di perekonomian global tersebut menggambarkan bahwa stabilitas
harga yang selama ini ingin dicapai dalam perekonomian rupanya belum cukup
menjadi tolak ukur bagi kemakmuran perekonomian di masa yang akan datang. Maka
dari itu, perlu adanya stabilitas sistem keuangan demi tercapainya pertumbuhan
perekonomian yang semakin membaik dan akan terus berkelanjutan.
Selain itu, IMF
sendiri juga telah merekomendasikan bahwa untuk mencapai perekonomian dengan
pertumbuhan yang tinggi dan continue maka perlu dicapai terlebih dahulu
stabilitas sistem keuangan yang ada di suatu Negara. Di Indonesis sendiri,
peran penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dipegang oleh Bank
Sentral Indonesia yaitu Bank Indonesia. Sejak tahun 2003, Bank Indonesia sudah
mulai berperan secara aktif dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di
Indonesia.
Upaya yang
dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mencapai stabilitas sistem keuangan
dilakukan melalui beberapa cara. Salah satunya adalah dengan membentuk Biro
Stabilitas Sistem Keuangan (BSSK). Biro Stabilitas Sistem Keuangan (BSSK)
merupakan badan khusus yang dibentuk oleh Bank Indonesia untuk menjaga
stabilitas sistem keuangan di Indonesia melalui beberapa kebijakan yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia juga melakukan tugasnya dalam
melakukan Kajian Sistem Keuangan (KSK), dimana Bank Indonesia berperan penting
dalam mengkaji sistem keuangan yang ada melalui laporan yang diterima dari
masing-masing sistem keuangan dan kemudian akan merekomendasikan untuk
memperbaiki sistem keungan yang ada jika kinerjanya tidak maksimal.
Setelah membahas
tentang kebijakan makroprudensial kita akan mengkaji kebijakan mikroprudenisal.
Kebijakan mikroprudensial sendiri adalah suatu kebijakan yang mengatur
institusi keuangan secara individu, dimana kebijakan tersebut meliputi analisis
perkembangan dari masing-masing institusi keuangan secara individu. Berbeda
dengan kebijakan makroprudensial yang mengatur tentang sistem keuangan secara
keseluruhan, kebijakan mikroprudensial hanya mengatur institusi keuangannya
saja. Kebijakan mikroprudensial sendiri mengalami banyak kegagalan, hal
tersebut kemudian yang mendorong Bank Indonesia untuk mengeluarkan kebijakan
makroprudensial sebagai penyempurnaan dari kebijakan mikroprudensial yang
dikeluarkan sebelumnya.
Hal lain yang
mendorong dikeluarkannya kebijakan makroprudensial adalah adanya krisis yang di
sebabkan oleh gagalnya sistem regulasi dan sistem pasar yang ada. Krisis yang
terjadi tentunya mengganggu stabilitas perekonomian di Indonesia, akhirnya
pemerintah melalui Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan makroprudensial untuk
mempebaiki keadaan perekonomian Indonesia melalui penghapusan krisis ekonomi
melalui upaya-upaya yang dilakukan.
Kebijakan
makroprudensial dan kebijakan mikroprudensial masing-masing memiliki konsep
resiko yang berbeda dalam prespektifnya. Kebijakan mikroprudensial mengukur
resiko yang dihadapi dari tingkat kesehatan setiap institusi keuangan, selain
itu kebijakan mikroprudensial juga mengukur tingkat resiko dari hasil kinerja
setiap institusi secara individu. Berbeda dengan kebijakan makroprudensial yang
mengukur tingkat resiko dari dampak dari sistem keuangan yang ada. Kebijakan
makroprudensial juga mengukur tingkat resiko melalui biaya yang dihasilkan dari
adanya sistem keuangan yang ada di Indonesia.
Parameter lain
yang membedakan antara kebijakan mikroprudensial dengan kebijakan
makroprudensial adalah kebiajakan mikroprudensial dalam menjaga Stabilitas
Sistem Keuangan (SSK) adalah cukup dengan dengan menggunakan parameter dari
tingkat kesehatan dan hasil kinerja dari institusi keuangan secara individu
saja. Sedangkan kebijakan makroprudensial memiliki pencapaian lain daripada
parameter yang dikemukakan oleh kebijakan mikroprudensial. Dimana kebijakan
makroprudensial menganggap bahwa jika terjadi kegagalan pencapaian dari institusi
keuangan secara individu tidak akan menganggu kinerja sistem keuangan secara
keseluruhan jika dampak yang ditumbulkan sedikit. Dampak yang akan dirasakan
bisa berupa kegagalan dari beberapa institusi keuangan yang dapat mengganggu
kinerja sistem keuangan secara keseluruhan. Jadi menurut kebijakan
makroprudensial, tidak cukup jika hanya mengkaji institusi keuangan secara
individu saja.
Kebiajakan
makroprudensial memang memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan
kebijakan mikroprudensial. Hal tersebut dikarenakan kebijakan makroprudensial
berperan sebagai penyempurna kebijakan mikroprudensial yang telah dikeluarkan
sebelumnya. Dikarenakan kebijakan mikroprudensial dirasa belum cukup ampuh
dalam menjaga stabilitas sistem keuangan yang selama ini ingin dicapai
Indonesia. Maka dari itu inovasi dari kebijakan makroprudensial ini mendorong
terealisainya stabilitas sistem keuangan yang ada. Hal tersebut tergambar dari
konsep dasar yang digunakan oleh kebijakan makroprudensial yang lebih
mempertimbangan berbagi aspek jika dibandingkan dengan kebijakan
mikroprudensial. Kebijkaan makroprudensial memiliki konsep yang cakupannya
lebih luas dan konsep tersebut diyakini akan dapat menciptakan stabilitas
sistem keuangan di Idonesia yang lebih baik lagi di masa sekarang maupun di
masa yang akan datang.
togel online
BalasHapusAgen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
? Pin BBM : D1A279B6
? Pin BBM : 7B83E334
? Whatsapp : +85598291698
? Skype : Poin.4D
? Line : +85598291698