Blogroll

Kamis, 09 Juni 2016

KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL VS KEBIJAKAN MIKROPRUDENSIAL



KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL VS KEBIJAKAN MIKROPRUDENSIAL

Kebijakan makroprudensial dan kebijakan mikroprudensial, kedua kebijakan tersebut tentunya masih asing jika didengar apalagi oleh kaum yang masih awam terhadap istilah-istilah perekonomian yang masih baru. Banyak yang belum tau apa pengertian dari kebijakan makroprudensial dan kebijakan mikroprudensial, bagaimana isi dari kedua kebijakan tersebut serta bagaimana kinerja kedua kebijakan tersebut, serta tujuan seperti apa yang ingin dicapai dengan dikeluarkannya kebijakan makroprudensial dan kebijakan mikroprudensial.
Kebijakan makroprudensial adalah kebijakan yang mengatur tentang sistem keuangan secara keseluruhan. Sistem keuangan yang dimaksud adalah sekumpulan dari beberapa institusi maupun beberapa pasar dengan interaksi yang dilakukan di dalamnya dengan tujuan stabilitas ekonomi. Di dalam sekumpulan beberapa pasar dan beberapa institusi tersebut terdapat dua pihak yaitu surplus unit dan defisit unit. Surplus unit merupakan pihak yang ada di dalam sekumpulan beberapa pasar dan beberapa institusi yang memiliki kelebihan dana. Sedangkan defisit unit merupakan pihak yang ada di dalam sekumpulan beberapa pasar dan beberapa institusi yang memiliki kekurangan dana. Pihak surplus unit bertugas untuk memobilisasi kelebihan dana yang dimiliki kepada pihak defisit unit, sehingga tidak ada lagi pihak yang kelebihan dana maupun pihak yang kekurangan dana. Dengan begitu, akan tercipta stabilitas perekonomian pada sistem keuangan yang ada.
Stabilitas sistem keuangan, yang menjadi tujuan utama dari kebijakan makroprudensial, memiliki peran penting terhadap perekonomian di Indonesia. Semakin berkembangnya perekonomian di Indonesia maka akan semakin besar pula resiko yang akan dihadapi seiring perkembangan perekonomian tersebut. Dengan banyaknya resiko yang semakin berkembang tersebut, maka tentunya akan mengganggu kinerja perekonominan di Indonesia. Maka dari itu, dengan adanya stabilitas sistem keuangan maka akan meminimalkan resiko yang ditimbulkan dari perkembangan perekonomian yang ada.
Selain itu, stabilitas keuangan juga berperan penting dalam penentuan stabilitas harga secara makro. Karena jika sistem keuangan yang digunakan baik dan benar maka stabilitas harga akan semakin mudah dicapai. Stabilitas harga tentunya akan berpengaruh secara langsung terhadap keseimbangan pasar yang ada. Sehingga dampak positif dari adanya stabilitas harga yang dikendalikan oleh stabilitas sistem keuangan ini akan membuat terpenuhinya demand secara baik dan terciptanya ekuilibrium pasar. Selain berperan penting dalam penentuan stabilitas harga, stabilitas sistem keuangan juga memicu pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pertumbuhan perekonomian menggambarkan keadaan perekonomian suatu Negara, dimana jika pertumbuhan perekonomian suatu Negara tinggi maka Negara tersebut perekonomiannya akan semakin membaik.
Selain itu, kita sedang berada pada keadaan dimana sedang terjadi krisis di perekonomian global. Krisis yang terjadi di perekonomian global tersebut menggambarkan bahwa stabilitas harga yang selama ini ingin dicapai dalam perekonomian rupanya belum cukup menjadi tolak ukur bagi kemakmuran perekonomian di masa yang akan datang. Maka dari itu, perlu adanya stabilitas sistem keuangan demi tercapainya pertumbuhan perekonomian yang semakin membaik dan akan terus berkelanjutan.
Selain itu, IMF sendiri juga telah merekomendasikan bahwa untuk mencapai perekonomian dengan pertumbuhan yang tinggi dan continue maka perlu dicapai terlebih dahulu stabilitas sistem keuangan yang ada di suatu Negara. Di Indonesis sendiri, peran penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dipegang oleh Bank Sentral Indonesia yaitu Bank Indonesia. Sejak tahun 2003, Bank Indonesia sudah mulai berperan secara aktif dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di Indonesia.
Upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mencapai stabilitas sistem keuangan dilakukan melalui beberapa cara. Salah satunya adalah dengan membentuk Biro Stabilitas Sistem Keuangan (BSSK). Biro Stabilitas Sistem Keuangan (BSSK) merupakan badan khusus yang dibentuk oleh Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas sistem keuangan di Indonesia melalui beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia juga melakukan tugasnya dalam melakukan Kajian Sistem Keuangan (KSK), dimana Bank Indonesia berperan penting dalam mengkaji sistem keuangan yang ada melalui laporan yang diterima dari masing-masing sistem keuangan dan kemudian akan merekomendasikan untuk memperbaiki sistem keungan yang ada jika kinerjanya tidak maksimal.
Setelah membahas tentang kebijakan makroprudensial kita akan mengkaji kebijakan mikroprudenisal. Kebijakan mikroprudensial sendiri adalah suatu kebijakan yang mengatur institusi keuangan secara individu, dimana kebijakan tersebut meliputi analisis perkembangan dari masing-masing institusi keuangan secara individu. Berbeda dengan kebijakan makroprudensial yang mengatur tentang sistem keuangan secara keseluruhan, kebijakan mikroprudensial hanya mengatur institusi keuangannya saja. Kebijakan mikroprudensial sendiri mengalami banyak kegagalan, hal tersebut kemudian yang mendorong Bank Indonesia untuk mengeluarkan kebijakan makroprudensial sebagai penyempurnaan dari kebijakan mikroprudensial yang dikeluarkan sebelumnya.
Hal lain yang mendorong dikeluarkannya kebijakan makroprudensial adalah adanya krisis yang di sebabkan oleh gagalnya sistem regulasi dan sistem pasar yang ada. Krisis yang terjadi tentunya mengganggu stabilitas perekonomian di Indonesia, akhirnya pemerintah melalui Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan makroprudensial untuk mempebaiki keadaan perekonomian Indonesia melalui penghapusan krisis ekonomi melalui upaya-upaya yang dilakukan.
Kebijakan makroprudensial dan kebijakan mikroprudensial masing-masing memiliki konsep resiko yang berbeda dalam prespektifnya. Kebijakan mikroprudensial mengukur resiko yang dihadapi dari tingkat kesehatan setiap institusi keuangan, selain itu kebijakan mikroprudensial juga mengukur tingkat resiko dari hasil kinerja setiap institusi secara individu. Berbeda dengan kebijakan makroprudensial yang mengukur tingkat resiko dari dampak dari sistem keuangan yang ada. Kebijakan makroprudensial juga mengukur tingkat resiko melalui biaya yang dihasilkan dari adanya sistem keuangan yang ada di Indonesia.
Parameter lain yang membedakan antara kebijakan mikroprudensial dengan kebijakan makroprudensial adalah kebiajakan mikroprudensial dalam menjaga Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) adalah cukup dengan dengan menggunakan parameter dari tingkat kesehatan dan hasil kinerja dari institusi keuangan secara individu saja. Sedangkan kebijakan makroprudensial memiliki pencapaian lain daripada parameter yang dikemukakan oleh kebijakan mikroprudensial. Dimana kebijakan makroprudensial menganggap bahwa jika terjadi kegagalan pencapaian dari institusi keuangan secara individu tidak akan menganggu kinerja sistem keuangan secara keseluruhan jika dampak yang ditumbulkan sedikit. Dampak yang akan dirasakan bisa berupa kegagalan dari beberapa institusi keuangan yang dapat mengganggu kinerja sistem keuangan secara keseluruhan. Jadi menurut kebijakan makroprudensial, tidak cukup jika hanya mengkaji institusi keuangan secara individu saja.
Kebiajakan makroprudensial memang memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan kebijakan mikroprudensial. Hal tersebut dikarenakan kebijakan makroprudensial berperan sebagai penyempurna kebijakan mikroprudensial yang telah dikeluarkan sebelumnya. Dikarenakan kebijakan mikroprudensial dirasa belum cukup ampuh dalam menjaga stabilitas sistem keuangan yang selama ini ingin dicapai Indonesia. Maka dari itu inovasi dari kebijakan makroprudensial ini mendorong terealisainya stabilitas sistem keuangan yang ada. Hal tersebut tergambar dari konsep dasar yang digunakan oleh kebijakan makroprudensial yang lebih mempertimbangan berbagi aspek jika dibandingkan dengan kebijakan mikroprudensial. Kebijkaan makroprudensial memiliki konsep yang cakupannya lebih luas dan konsep tersebut diyakini akan dapat menciptakan stabilitas sistem keuangan di Idonesia yang lebih baik lagi di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

1 komentar:

  1. togel online

    Agen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
    Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
    Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
    ? Pin BBM : D1A279B6
    ? Pin BBM : 7B83E334
    ? Whatsapp : +85598291698
    ? Skype : Poin.4D
    ? Line : +85598291698

    BalasHapus