ATASI
GEJOLAK HARGA SAAT LEBARAN
Oleh :
Shella Elly Sritrisniawati (130810101093)
Jurusan
Ilmu ekonomi Studi Pembangunan angkatan 2013, Konsentrasi Ekonomi Moneter,
Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Kenaikan harga
pangan memang menjadi hal yang sudah tidak asing lagi di telinga kita, apalagi
dalam kondisi bulan ramadhan dan menjelang lebaran. Perlu adanya penanganan
yang cepat terhadap tingginya harga pangan dan bahan kebutuhan pokok lainnya.
Kenaikan tersebut diakibatkan karena panjangnya rantai pemasok dan jalur
distribusi yang memakan waktu lama. Panjangnya rantai pemasok telah mengakar
dan butuh upaya yang lebih keras lagi untuk memperbaikinya. Dalam mengatasi hal
tersebut pastinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Mengubah struktur pasar
yang menguntungkan bagi petani dan para konsumen membutuhkan ketegasan hukum
yang kuat.
Dalam
jangka pendek pemerintah harus melakukan upaya untuk memangkas rantai pemasok
dengan menyelenggarakan operasi pasar murah dibeberapa tempat diseluruh
Indonesia. Dengan hal tersebut diharapkan masyarakat dapat membeli sembako
dengan harga yang murah sehingga operasi pasar tersebut tepat mengenai sasaran.
Tingkat konsumsi masyarakat selama bulan puasa seharusnya sedikit berkurang
karena waktu konsumsi menjadi lebih sedikit, tetapi yang terjadi justru semakin
bertambah dan menjadi tidak terkendali. Sehingga kebutuhan pangan tidak
terkontrol dengan baik.
Dibalik
hal tersebut selain tidak terkontrolnya konsumsi, ternyata naiknya harga pangan
juga disebabkan karena adanya mafia pangan di Indonesia. Dalam hal tersebut
mereka melakukan praktik – praktik pengaturan harga. Berkaitan dengan hal
tersebut dalam rangka mengurangi praktik para mafia tersebut pemerintah
melakukan operasi pasar dalam menekan harga komoditas jelang lebaran. Cara yang
dapat dilakukan dengan menghubungi para produsen besar. Sehingga dapat
meminimalisir panjangnya rantai pemasok. Dengan demikian, harga komoditas dapat
terkendali dan stabil.
0 komentar:
Posting Komentar