TINGKAT
EFISIENSI PENGGABUNGAN ATM BANK BUMN
Bank merupakan lembaga atau badan usaha keuangan yang
membantu masyarakat dalam hal keuangan. Bank menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit. Pada dasarnya, perbankan dapat membantu dan mempermudah masyarakat dalam menyimpan
uangnya. Bank memiliki fungsi pokok yaitu menyediakan mekanisme dan alat
pembayaran yang efisien dalam kegiatan ekonomi. Efisien disini berarti bank
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menggunakan uang dan dalam hal
penyimpanannya. Selain itu, bank berfungsi sebagai menciptakan uang melalui
penyaluran kredit dan investor, menghimpun dana dan menyalurkannya kepada
masyarakat.
Seiring perkembangan zaman, masyarakat yang mempunyai
tabungan di bank milik pemerintah atau milik swasta tidak perlu bersusah payah
untuk pergi ke bank menunggu antrian untuk dilayani oleh teller untuk menabung
dan menarik uangnya. Pada saat ini, setiap bank sudah memiliki anjungan tunai
mandiri atau sering disebut dengan ATM. Adanya ATM ini memberikan kemudahan
bagi masyarakat untuk bertransaksi tanpa harus mendatangi lembaga perbankan.
ATM (Automatic Teller Machine) atau alat elektronik
yang dimiliki oleh setiap bank, baik bank BUMN ataupun bank BUMS yang
penggunaannya diberikan kepada pemilik tabungan berupa sebuah kartu. Dengan
adanya kartu ATM tersebut, para pemilik tabungan diberikan PIN (password) atau
nomor pribadi yang hanya diketahui oleh pemilik tabungan. Para pemilik tabungan
dapat menggunakannya untuk bertransaksi secara elektronis seperti mengecek
saldo tabungan, melakukan transfer dengan uang kepada orang lain, dan juga
dapat mengambil uang secara tunai dari mesin ATM tersebut tanpa perlu dilayani oleh seorang teller
bank.
Bank-bank BUMN Indonesia bersatu dalam himpunan yang
bernama Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA). Pengadaan ATM Himbara ini sudah
lama direncakan berdasarkan pada roadmap kementerian BUMN RI tahun 2015-2019.
Himbara terdiri dari 4 bank BUMN yaitu BNI, BRI, BTN, dan Bank Mandiri. Sejauh
ini, himbara telah mengoperasikan 55.804 unit mesin ATM dengan pengoperasiannya
masih dipegang oleh ke empat bank BUMN masing - masing. Banyaknya mesin ATM
dari ke empat bank ini sangat tidak efisien dan banyak mengeluarkan biaya.
Untuk pengadaan satu mesin ATM saja dapat menghabiskan biaya sebesar 100 juta
rupiah. Terlebih lagi biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan
ribuan mesin ATM tersebut. oleh sebab
itu, himpunan bank milik negara berinisiatif menggabungkan sistem dan
pengoperasian ATM bank BUMN menjadi satu.
Adanya integrasi ATM antar bank-bank BUMN ini, akan
meringankan biaya transaksi yang dibayarkan para pemilik tabungan melalui
jaringan ATM Himbara. Pada tahap pertama, pengadaan mesin ATM sebanyak 50 mesin
ATM milik empat bank BUMN tersebar di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Untuk tahap berikutnya, direncanakan delapan ratus (800) jaringan mesin ATM
akan digunakan di tahun ini. Perencanaan pengadaan ATM ini bertujuan untuk mengefisiensikan biaya maupun jumlah
investasi mesin otomatis ini. Pengadaan
ini dilakukan dirasa karena dapat mendatangkan manfaat dan keuntungan di segi
biaya, waktu, dan tenaga yang berdampak positif terhadap nasabah terutama
karena nasabah merupakan target dan sasaran utama dari pembuatan ATM Himbara
ini.
Pemilik tabungan dari masing-masing perbankan
mempunyai sisi ekonomi yang berbeda-beda. Hal ini sangat berpengaruh terutama
dalam sistem pengambilan dana atau biasa disebut penarikan dana yang dilakukan
di ATM. Hubungan antara pemilik tabungan dengan sistem ATM “bermerger” ini
adalah jika pemilik tabungan yang mempunyai sisi ekonomi menengah kebawah akan
menarik sejumlah dana dengan lokasi ATM yang berjauhan akan menambah biaya lagi
yaitu biaya perjalanan, namun apabila dengan menggunakan sistem ATM terpusat
ini biaya perjalanan yang dikeluarkan sangat minim karena para pemilik tabungan
dapat secara langsung menuju lokasi ATM bermerger ini sehingga juga efisiensi
dalam hal waktu dan biaya transportasi. Adapun beberapa fungsi dari ATM adalah
memudahkan para pemilik tabungan untuk mengambil atau menarik dana tanpa harus
menuju ke bank pusat atau kantor bank yang ada. Dengan ATM Himbara ini para
pemilik tabungan akan lebih dimudahkan lagi.
Dengan adanya pengadaan ATM himbara tersebut, sangat
memberikan keuntungan dan manfaat baik untuk pemilik tabungan ataupun pihak
perbankan. Hal ini dikarenakan dengan adanya pengadaan ATM dapat menghemat
biaya pengoperasian, jaringan, waktu untuk mencari lokasi ATM bank tertentu
yang lain serta dapat mengefisiensi tenaga yang terbuang sia-sia dikarenakan
masih mencari lokasi ATM tertentu yang dibutuhkan.
Selain dapat
menghemat biaya pengoperasian jaringan, pengadaan ATM HImbara juga dapat
menghemat biaya perawatan ATM, pengelolaan, serta biaya transaksi hingga
mencapai Rp 6,8 trilliun rupiah per tahun. Pengadaan ATM Himbara juga bisa
memangkas biaya transaksi ATM Rp 7,3 triliun per tahun. Hal ini merupakan salah satu efisiensi dari ATM
“bermerger” Himbara, karena bank harus melakukan efisiensi agar
mendapatkan profit atau keuntungan yang maksimal. Jika suatu bank tidak
memiliki perhitungan terutama perhitungan efisiensi yang baik dan benar maka
bank tersebut praktis akan mengalami pelemahan utamanya terhadap sektor
keuntungan perbankan.
Pengadaan ATM “bermerger “ yang disebut ATM Himbara
ini dinilai terasa akan menghemat biaya pengelolaan dan biaya
transaksi dengan tujuan
penguatan keuntungan di masing-masing bank, selain itu juga terdapat efisiensi biaya
investasi untuk pengadaan mesin ATM baru. Misalnya untuk investasi 1 unit
mesin ATM baru berserta sistem jaringannya, Bank BUMN biasanya mengeluarkan
biaya Rp 100 juta. Biaya
tersebut merupakan biaya yang sangat jika hanya untuk pengadaan satu (1) ATM
saja. Dengan adanya pengadaan ATM Himbara ini akan lebih mengefisiensi dari
segala hal. Sehingga biaya yang dikeluarkan yang berjumlah sangat besar
tersebut dapat di alih fungsikan oleh pihak bank BUMN kepada program-program
yang lebih mendukung masyarakat untuk menaruh uangnya di bank.
Dengan demikian, pengadaan ATM Himbara tersebut
memberikan banyak manfaat yang signifikan. Misalnya, apabila masing-masing
pihak bank BUMN yang terdiri dari bank BNI, BRI, BTN dan Mandiri tidak
melakukan penggabungan ATM dengan ATM Himbara, maka akan mengeluarkan biaya
yang sangat besar hingga selisihnya mencapai Rp. 68 triliun per tahun.
Penghematan juga dirasakan pada jumlah mesin ATM masing-masing perbankan yang
apabila tidak melakukan penggabungan akan mengalami penambahan biaya ATM, dan
apabila melakukan dapat mengefisiensi biaya pembuatan dan perawatan ATM
sehingga apabila ditotal, penghematan biaya pengelolaan dan biaya
transaksi untuk 55.804 unit ATM mencapai jumlah yang sangat besar yaitu mencapai
Rp 14,1 triliun.
Oleh sebab itu, pengadaan ATM “bermerger”, ATM himbara
ini harus didukung pemerintah maupun kementerian BUMN karena manfaat serta
tujuan dari adanya ATM ini sangat baik dan meminimalisir pemborosan keuangan
oleh masing-masing bank. ATM himbara ini mengefisiensikan para pemilik tabungan
dari empat (4) bank BUMN yang terdiri dari bank BNI, BRI, BTN dan Mandiri
dengan menggunakan satu ATM untuk keperluan bersama yang dana
pengadaan,perawatan,pengoperasian dilakukan secara gotong – royong.
0 komentar:
Posting Komentar