Blogroll

Minggu, 12 Juni 2016

TINGKAT EFISIENSI PENGGABUNGAN ATM BANK BUMN

TINGKAT EFISIENSI PENGGABUNGAN ATM BANK BUMN
Bank merupakan lembaga atau badan usaha keuangan yang membantu masyarakat dalam hal keuangan. Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan  kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Pada dasarnya, perbankan dapat membantu dan  mempermudah masyarakat dalam menyimpan uangnya. Bank memiliki fungsi pokok yaitu menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang efisien dalam kegiatan ekonomi. Efisien disini berarti bank memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menggunakan uang dan dalam hal penyimpanannya. Selain itu, bank berfungsi sebagai menciptakan uang melalui penyaluran kredit dan investor, menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.
Seiring perkembangan zaman, masyarakat yang mempunyai tabungan di bank milik pemerintah atau milik swasta tidak perlu bersusah payah untuk pergi ke bank menunggu antrian untuk dilayani oleh teller untuk menabung dan menarik uangnya. Pada saat ini, setiap bank sudah memiliki anjungan tunai mandiri atau sering disebut dengan ATM. Adanya ATM ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi tanpa harus mendatangi lembaga perbankan.
ATM (Automatic Teller Machine) atau alat elektronik yang dimiliki oleh setiap bank, baik bank BUMN ataupun bank BUMS yang penggunaannya diberikan kepada pemilik tabungan berupa sebuah kartu. Dengan adanya kartu ATM tersebut, para pemilik tabungan diberikan PIN (password) atau nomor pribadi yang hanya diketahui oleh pemilik tabungan. Para pemilik tabungan dapat menggunakannya untuk bertransaksi secara elektronis seperti mengecek saldo tabungan, melakukan transfer dengan uang kepada orang lain, dan juga dapat mengambil uang secara tunai dari mesin ATM tersebut  tanpa perlu dilayani oleh seorang teller bank. 
Bank-bank BUMN Indonesia bersatu dalam himpunan yang bernama Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA). Pengadaan ATM Himbara ini sudah lama direncakan berdasarkan pada roadmap kementerian BUMN RI tahun 2015-2019. Himbara terdiri dari 4 bank BUMN yaitu BNI, BRI, BTN, dan Bank Mandiri. Sejauh ini, himbara telah mengoperasikan 55.804 unit mesin ATM dengan pengoperasiannya masih dipegang oleh ke empat bank BUMN masing - masing. Banyaknya mesin ATM dari ke empat bank ini sangat tidak efisien dan banyak mengeluarkan biaya. Untuk pengadaan satu mesin ATM saja dapat menghabiskan biaya sebesar 100 juta rupiah. Terlebih lagi biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan ribuan  mesin ATM tersebut. oleh sebab itu, himpunan bank milik negara berinisiatif menggabungkan sistem dan pengoperasian ATM bank BUMN menjadi satu.
Adanya integrasi ATM antar bank-bank BUMN ini, akan meringankan biaya transaksi yang dibayarkan para pemilik tabungan melalui jaringan ATM Himbara. Pada tahap pertama, pengadaan mesin ATM sebanyak 50 mesin ATM milik empat bank BUMN tersebar di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya. Untuk tahap berikutnya, direncanakan delapan ratus (800) jaringan mesin ATM akan digunakan di tahun ini. Perencanaan pengadaan ATM ini bertujuan untuk  mengefisiensikan biaya maupun jumlah investasi mesin otomatis ini.  Pengadaan ini dilakukan dirasa karena dapat mendatangkan manfaat dan keuntungan di segi biaya, waktu, dan tenaga yang berdampak positif terhadap nasabah terutama karena nasabah merupakan target dan sasaran utama dari pembuatan ATM Himbara ini.
Pemilik tabungan dari masing-masing perbankan mempunyai sisi ekonomi yang berbeda-beda. Hal ini sangat berpengaruh terutama dalam sistem pengambilan dana atau biasa disebut penarikan dana yang dilakukan di ATM. Hubungan antara pemilik tabungan dengan sistem ATM “bermerger” ini adalah jika pemilik tabungan yang mempunyai sisi ekonomi menengah kebawah akan menarik sejumlah dana dengan lokasi ATM yang berjauhan akan menambah biaya lagi yaitu biaya perjalanan, namun apabila dengan menggunakan sistem ATM terpusat ini biaya perjalanan yang dikeluarkan sangat minim karena para pemilik tabungan dapat secara langsung menuju lokasi ATM bermerger ini sehingga juga efisiensi dalam hal waktu dan biaya transportasi. Adapun beberapa fungsi dari ATM adalah memudahkan para pemilik tabungan untuk mengambil atau menarik dana tanpa harus menuju ke bank pusat atau kantor bank yang ada. Dengan ATM Himbara ini para pemilik tabungan akan lebih dimudahkan lagi.
Dengan adanya pengadaan ATM himbara tersebut, sangat memberikan keuntungan dan manfaat baik untuk pemilik tabungan ataupun pihak perbankan. Hal ini dikarenakan dengan adanya pengadaan ATM dapat menghemat biaya pengoperasian, jaringan, waktu untuk mencari lokasi ATM bank tertentu yang lain serta dapat mengefisiensi tenaga yang terbuang sia-sia dikarenakan masih mencari lokasi ATM tertentu yang dibutuhkan.
 Selain dapat menghemat biaya pengoperasian jaringan, pengadaan ATM HImbara juga dapat menghemat biaya perawatan ATM, pengelolaan, serta biaya transaksi hingga mencapai Rp 6,8 trilliun rupiah per tahun. Pengadaan ATM Himbara juga bisa memangkas biaya transaksi ATM Rp 7,3 triliun per tahun. Hal ini merupakan salah satu efisiensi dari ATM “bermerger” Himbara, karena bank harus melakukan efisiensi agar mendapatkan profit atau keuntungan yang maksimal. Jika suatu bank tidak memiliki perhitungan terutama perhitungan efisiensi yang baik dan benar maka bank tersebut praktis akan mengalami pelemahan utamanya terhadap sektor keuntungan perbankan. 
Pengadaan ATM “bermerger “ yang disebut ATM Himbara ini dinilai terasa akan menghemat biaya pengelolaan dan biaya transaksi dengan tujuan penguatan keuntungan di masing-masing bank, selain itu juga terdapat efisiensi biaya investasi untuk pengadaan mesin ATM baru. Misalnya untuk investasi 1 unit mesin ATM baru berserta sistem jaringannya, Bank BUMN biasanya mengeluarkan biaya Rp 100 juta. Biaya tersebut merupakan biaya yang sangat jika hanya untuk pengadaan satu (1) ATM saja. Dengan adanya pengadaan ATM Himbara ini akan lebih mengefisiensi dari segala hal. Sehingga biaya yang dikeluarkan yang berjumlah sangat besar tersebut dapat di alih fungsikan oleh pihak bank BUMN kepada program-program yang lebih mendukung masyarakat untuk menaruh uangnya di bank. 
Dengan demikian, pengadaan ATM Himbara tersebut memberikan banyak manfaat yang signifikan. Misalnya, apabila masing-masing pihak bank BUMN yang terdiri dari bank BNI, BRI, BTN dan Mandiri tidak melakukan penggabungan ATM dengan ATM Himbara, maka akan mengeluarkan biaya yang sangat besar hingga selisihnya mencapai Rp. 68 triliun per tahun. Penghematan juga dirasakan pada jumlah mesin ATM masing-masing perbankan yang apabila tidak melakukan penggabungan akan mengalami penambahan biaya ATM, dan apabila melakukan dapat mengefisiensi biaya pembuatan dan perawatan ATM sehingga apabila ditotal, penghematan biaya pengelolaan dan biaya transaksi untuk 55.804 unit ATM mencapai jumlah yang sangat besar yaitu mencapai Rp 14,1 triliun.
Oleh sebab itu, pengadaan ATM “bermerger”, ATM himbara ini harus didukung pemerintah maupun kementerian BUMN karena manfaat serta tujuan dari adanya ATM ini sangat baik dan meminimalisir pemborosan keuangan oleh masing-masing bank. ATM himbara ini mengefisiensikan para pemilik tabungan dari empat (4) bank BUMN yang terdiri dari bank BNI, BRI, BTN dan Mandiri dengan menggunakan satu ATM untuk keperluan bersama yang dana pengadaan,perawatan,pengoperasian dilakukan secara gotong – royong.




0 komentar:

Posting Komentar