Blogroll

Jumat, 10 Juni 2016

PENGARUH PENAWARAN UANG DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PEREKONOMIAN

PENGARUH PENAWARAN UANG DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PEREKONOMIAN

Salah satu tujuan dari kebijakan moneter adalah tentang mengendalikan penawaran uang. Penawaran uang bisa diartikan sebagai jumlah uang yang tersedia atau yang beredar di masyarakat. Kebijakan ini dilakukan oleh bank sentral dan bekerjasama dengan pemerintah.  Penawaran uang ini akan memberikan dampak positif maupun dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam mengendalikan penawaran uang di masyarakat, bank sentral memainkan perubahan tingkat suku bunga.
Sehingga bank sentral akan menaikkan maupun menurunkan tingkata suku bunga sesuai dengan kondisi perekonomian yang berpedoman pada tingkat suku bunga masa lalu dan tingkat suku bunga masa depan.
Tinggi rendahnya tingkat suku bunga perbankan akan memberikan pengaruh kepada perilaku masyarakat dalam mengalokasikan uang yang mereka miliki. Jika tingkat suku bunga perbankan mengalami kenaikan maka masyarakat akan cenderung melakukan saving atau menabung berupa deposito yang diharapkan akan menerima pengembalian yang lebih dimasa yang akan datang. Sedangkan pada tingkat bunga yang rendah masyarakat akan menarik kembali uangnya yang telah didepositokan karena merasa tidak akan mendapatkan keuntungan jika ia mendepositokan uangnya.
Selain itu, tingkat suku bunga ini juga mempengaruhi perilaku para investor dalam melakukan investasi pada suatu negara tertentu. Rendahnya tingkat suku bunga akan semakin memacu para investor untuk menginvestasikan uang yang dimilikinya pada surat-surat berharga seperti obligasi. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor riil melalui kegiatan investasi.
 Oleh karena itu, seseorang yang memiliki uang dalam jumlah yang lebih akan melakukan pilihan dalam mengalokasikan uang tersebut. Apakah akan mendepositokan uang tersebut atau akan menginvestasikannya. Tentu saja ketika tingkat suku bunga mengalami kenaikan, mereka akan berbondong-bondong untuk mendepositokan uang yang mereka miliki. Namun, jika tingkat suku bunga mengalami penurunan, mereka akan segera menarik deposito yang mereka miliki dan akan mengalihkannya pada investasi. Ini dilakukan karena harapan yang ingin dicapai oleh seseorang tersebut adalah dengan untuk mendapatkan pengembalian yang lebih banyak dimasa yang akan datang. Dan jelas investasi lebih menguntungkan dari pada hanya mendepositokan uang yang mereka miliki.
Penawaran uang atau jumlah uang yang beredar memiliki hubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi  serta output yang dihasilkan. Karena bila semakin banyak jumlah uang yang beredar di masyarakat maka langkah yang dilakukan oleh bank sentral adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga. Ini dimaksudkan untuk memacu para investor untuk berinvestasi yang nantinya akan menciptakan kenaikan output dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat. Sebaliknya, jumlah uang yang beredar memiliki dampak negatif yaitu jika jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit maka bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga dan pada akhirnya akan berakibat pada penurunan output sehingga terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Investasi untuk peningkatan output ini akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi dari sektor riil. Agar peningkatan output bisa dimaksimalkan maka salah satunya adalah adanya kemudahan dalam melakukan investasi di sektor riil. Dengan tingkat suku bunga yang rendah, adanya kemudahan yang diberikan oleh pihak pemerintah maupun perbankan dalam hal perijinan maupun pendanaan. Dalam hal ini peran pemerintah yang lebih utama daripada peran bank sentral.
Namun, dalam pengendalian jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga, jika bank sentral terlalu memperketat atau mengintervensi serta terlalu melonggarkan tingkat suku bunga, ini tidak akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian.  Semakin bank sentral mengetatkan kebijakannya terhadap tingkat suku bunga, maka akan berakibat pada kelesuan perekonomian serta menghambat dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi. Karena kegiatan ekonomi ini berawal dari setiap individu yang mengalokasikan uang yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhannya. Dan juga dipengaruhi oleh besarnya tingkat suku bunga perbankan. Setiap individu akan mempertimbangkan tentang keuntungan yang akan diperolehnya jika ia melakukan suatu kegiatan tertentu. Apalagi suatu perusahan atau industri yang lebih berorientasi pada keuntungan serta kemajuan dari usahanya tersebut.
Sebaliknya, semakin bank sentral melonggarkan kebijakannya terhadap tingkat suku bunga, maka akan berakibat pada ketidakstabilan nilai uang dan ini menyebabkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap nilai mata uang dalam negeri. Ini akan menyebabkan terdepresiasinya mata uang dalam negeri. Akibatnya akan terjadi penarikan deposito masyarakat di bank-bank negara juga penarikan investasi dalam negeri menuju luar negeri. Tentu saja ini akan mengurangi devisa negara dan sangat merugikan negara. 
Krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap mata uang dalam negeri ini akan mengakibatkan terjadinya permasalahan ekonomi yang paling ditakuti oleh semua negara di dunia, yaitu inflasi. Jika terjadi inflasi pasti akan menimbulkan gejolak pada perekonomian baik pada sektor moneter maupun sektor riil.
Namun, yang paling merasakan dampaknya adalah sektor riil. Karena belum kuatnya pondasi di sektor riil mengakibatkan rentan terhadap guncangan perekonomian. Inflasi mengakibatkan kenaikan harga-harga secara umum di pasaran. Dan yang paling besar berdampak pada harga bahan pangan atau sembako. Ini tentunya akan memengaruhi konsumsi masyarakat. Banyak yang menarik deposito mereka hanya untuk dialokasikan pada konsumsi yang semakin meningkat ini.
Tujuan dari kebijakan moneter yaitu menjaga serta memelihara kestabilan nilai mata uang dalam negeri yang tercermin dari tingkat inflasi yang rendah atau stabil. Yang dilakukan salah satunya dengan instrumen tingkat suku bunga. Untuk target operasional dari kebijakan moneter ini adalah memengaruhi berbagai variabel ekonomu dan keuangan yang nantinya berujung pada inflasi. Sehingga terjadi interaksi antara bank sentral, sektor perbakan dan sektor keuangan serta sektor riil. Jika terjadi interaksi yang baik dan terdapat keselarasan maka pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan tercapai.
Oleh karena itu, bank sentral sebagai pengendali dari tingkat suku bunga serta jumlah uang yang beredar dimasyarakat, sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan, terutama dalam penentuan tingkat suku bunga. Berbagai pertimbangan dilakukan sebelum akhirnya suatu keputusan tersebut diambil. Agar baik dari sektor riil maupun sektor moneter bisa berjalan berdampingan tanpa ada yang harus mendapatkan dampak negatif. Peran pemerintah juga sangat dibutuhkan dalam mengatasi mengenai permasalahan ekonomi ini.





1 komentar:

  1. togel online

    Agen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
    Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
    Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
    ? Pin BBM : D1A279B6
    ? Pin BBM : 7B83E334
    ? Whatsapp : +85598291698
    ? Skype : Poin.4D
    ? Line : +85598291698

    BalasHapus