Blogroll

Rabu, 15 Juni 2016

BI EDUKASI KEUANGAN INKLUSI TKI



BI EDUKASI KEUANGAN INKLUSI TKI
Opini fatimatuz Zahroh
            130810101059
IESP/ Moneter 2013
Tenega Kerja Indonesia (TKI) adalah Warga Negara Indonesia yang bekerja di Luar Negeri baik sebagai tenaga kerja formal maupun tenaga kerja informal tetapi di Indonesia sebagian besar yang bekerja sebagai TKI merupakan tenaga kerja non formal atau bisa dikatakan pekerja yang tidak mempunyai soft skill dan pendidikan yang tinggi sehingga mereka disana hanya bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga dan Buruh di pabrik. Kita tau bahwa jumlah Tenaga Kerja Indonesia yang berada di Negara-negara maju tidaklah sedikit, atau bahkan bisa dikatakan sangatlah banyak, dengan banyaknya TKI yang bekerja di Luar negeri seperti Malaysia,Singapura,Saudi Arabia, Hongkong, Jepang dan Korea maka mempunyai dampak bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia, dengan banyaknya jumlah TKI maka jumlah devisa Indonesia meningkat, bisa dikatakan bahwa TKI merupakan penyumbang terbesar pendapatan Indonesia. Sumbangan yang diperoleh atas banyaknya TKI yaitu Devisa,karena saat mereka bekerja diluar negeri maka mereka memperoleh gaji atau kompensasi dalam bentuk mata uang asing, saat mereka menerima dalam kompensasi tersebut dalam bentuk mata uang asing saat mereka melakuakan remitansi ke Indonesia maka akan terjadi sumbangan atau tambahan devisa karena mata uang asing ditukarkan dalam bentuk rupiah, Dengan banyaknya devisa yang diperoleh maka pendpatan APBN negara juga bertambah, tetapi disini yang menjadi permasalahan yaitu tentang remitansi, banyak dari mereka yang belum mengetahui remitansi dan bagaimana cara unuk remintasi uang pada lembaga keuangan sehinnga banyak dari TKI yang setelah menerima kompensasi mereka menyimpan uangnya sampai saat mereka pulang ke Tanah air, sehingga jika sudah seperti itu maka tujuan Bank Indonesia yang untuk meningkatkan sistem keuangan inklusif menjadi terkendala, BI mengeluarkan sistem keuangan inklusif agar masyarakat bisa menikmati pelayanan jasa keuangan secara mudah,aman dan tidak merugikan bagi pihak lain,karena tujjuan remintasi berdampak positif bagi peningkatan keuangan inklusif, tetapi selain kesulitan dalam melakukan remintasi, biaya remintasi juga cukup mahal sehinngga banyak yang berpikir dua kali untuk melakukan remintasi tersebut.
Usaha yang dilakukan oleh BI yaitu Edukasi Keuangan Inklusif TKI  sangatlah bagus dan bisa diapresiasi, karena Jika sudah diberikan penyuluhan seperti itu maka TKI yang awalnya awam dalam melakukan remintasi selain mereka mengetahui cara remitasi mereka uga bisa merubah meansed yang awalnya semua kompensasi yang mereka terima dipergunkan untuk kegiatan yang konsumtif bisa beralih pada menabung, investasi maupun mendepositokan hasil kompensasi yang mereka terima.karena apabila semua hasil kompensasi yang mereka terima dipergunakan untuk kegiatan yang konsumtif maka kehidupan mereka tidak akan pernah sejahtera tetapi apabila mereka menginvestasikan maupun mendepositokan maka saat mereka pulang ke tanah air dapat dipergunkan untuk usaha sehingga kegiatan perekonomianpun tetap berjalan.

0 komentar:

Posting Komentar