Blogroll

Jumat, 10 Juni 2016

Kajian Direct Invesment dan Portofolio Investment Terhadap Pembangunan Ekonomi di Indonesia

Kajian Direct Invesment dan Portofolio Investment Terhadap Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Oleh:
Wardatul Hasanah
130810101152

Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Kekayaan alam Indonesia yang masih banyak belum tereksplore membuat pemerintah memberikan kelonggaran untuk para investor baik asing maupun lokal untuk menginvestasikan modalnya untuk pengembangan eksplorasi sumber daya alam. Kekayaan alam yang melimpah inilah yang membuat investor menjadikan indonesia sebagai tujuan  investasi. Investasi merupakan penanaman modal atau barang-barang yang akan memberikan keuntungan di masa yang akan datang. Jadi, dapat diketahui bahwa jangka waktu dalam memperoleh keuntungan diperoleh dalam jangka panjang.
 Selain itu investasi merupakan tujuan jangka panjang untuk menghasilkan sebuah keuntungan di masa yang akan datang. Investasi menurut James C Van Horn (1981) adalah kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang dengan tujuan untuk menghasilkan barang di masa yang akan datang. Sedangkan menurut Fitz Gerald (1978), investasi merupakan aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang pada saat sekarang. Barang modal tersebut akan menghasilkan aliran  produk baru di masa yang akan datang. Dari beberapa pendapat ahli mengenai investasi tersebut diketahui bahwa investasi bertujuan untuk memberikan keuntungan atau manfaat di masa yang akan datang.
Ada dua jenis investasi yaitu, investasi secara langsung (direct invesment) dan investasi secara tidak langsung (portofolio invesment). Investasi secara langsung (direct investment) merupakan investasi yang modalnya dapat langsung di investasikan oleh para investor dengan cara membeli secara langsung suatu aktiva keuangan (tanah, persediaan, peralatan, perlengkapan dll) dari sebuah perusahaan. Investasi langsung sangat berkaitan dengan para penanam modalnya. Investasi langsung biasanya berupa penanaman modal dengan pembangunan infrastruktur, Dari pembangunan infrastruktur inilah maka roda perekonomian suatu negara dapat digerakkan. Pembenahan infrastruktur yang baik dapat memicu multiplier efek bagi roda perekonomian. Investasi langsung ini memberikan keterlibatan kepada para investornya dalam kegiatan pengelolaan modal. Misalnya dalam penanaman investasi atau modal yang secara langsung, para investor secara langsung terlibat dalam kegiatan pengelolaan usaha dan bertanggung jawab atas semua kerugian yang di alami apabila hal tersebut terjadi.
Jenis investasi yang kedua yaitu investasi secara tidak langsung (Portofolio Invesment). Investasi Portofolio. Mungkin untuk beberapa orang awam, masih belum mengetahui lebih tentang apa itu investasi portofolio. Mungkin yang mereka tahu hanyalah sebuah investasi yang memiliki tujuan jangka panjang untuk menghasilkan sebuah keuntungan di masa yang akan datang. Investasi secara tidak langsung ini merupakan jenis investasi yang mana para pelaku  investasi atau para investor dapat melakukan investasi namun tidak terlibat secara langsung dalam pengelolaan usaha.
Investasi portofolio ini  merupakan investasi yang bergerak pada aset financial dalam ranah pasar uang dan pasar modal. Investasi secara tidak langsung ini pada umumnya merupakan investasi dalam jangka pendek. Jenis investasi ini disebut juga dengan investasi jangka pendek karena investasi ini melakukan jual beli saham atau  mata uang dalam jangka waktu yang relatif singkat tergantung kepada fluktuasi nilai saham atau mata uang yang hendak para investor perjual-belikan.
Dalam  pasar uang, investasi biasanya diwujudkan dalam deposito baik berjangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Dengan diwujudkan dalam bentuk deposito, maka para pelaku investasi mendapatkan keuntungan melalui bunga. Selain deposito, investasi yang dilakukan  oleh para investor yaitu dengan memiliki sertifikat Bank Indonesia.Para investor cukup dengan memegangnya dalam bentuk saham dan obligasi.
Dalam investasi di pasar modal, memang sangatlah menggiurkan dibandingkan dengan investasi di pasar uang. Hal tersebut dikarenakan investasi dalam pasar modal lebih liquid. Pengertian liquid disini yaitu modal atau investasinya dapat dipindahkan setiap sewaktu-waktu. Dengan adanya tingkat liquiditas yang mudah tersebut, memberikan kemudahan dalam mencari keuntungan oleh para pelaku investasi. Namun, jika ditinjau dari sisi negara yang ditanami investasi atau modal, maka hal tersebut dapat menjadi sebuah ancaman tersendiri. Mengapa demikian? Dengan adanya tingkat liquiditas yang mudah tersebut dapat sewaktu-waktu para investor menarik modalnya dan menanamkan modal tersebut ke negara yang di anggap memberikan keuntungan lebih. Sehingga dengan adanya hal tersebut dapat memberikan kekhawatiran bagi negara.
Investasi secara tidak langsung ini yang sering juga disebut dengan investasi portofolio. Hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 mengenai Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang tersebut telah sangat jelas dan tegas dalam membedakan antara investasi secara langsung (direct investment) dan investasi secara tidak langsung (indirect investment atau portofolio investment). Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Pasal 2 dikatakan bahwa “yang dimaksud dengan penanaman modal di semua sektor wilayah negara republik Indonesia adalah penanaman modal langsung dan tidak termasuk penanaman modal tidak langsung atau portofolio.
Adapun perbedaan antara investasi secara langsung (direct investment) dan investasi secara tidak langsung (indirect investment atau portofolio invesment)  yaitu pada direct investment, para investor wajib hadir dalam menjalankan usahanya; para investor memiliki hak untuk mengontrol kegiatan sehari-hari perusahaan; dalam direct investment para investornya mendirikan perusahaan serta perusahaannya dikendalikan oleh seluruh atau sebagian pemilik perusahaan; investasinya tidak liquid atau investasinya tidak dapat dipindahkan setiap saat.
Sedangkan dalam investasi secara tidak langsung atau investasi portofolio, para investornya hanya sebagai pemegang saham saja dan tidak perlu hadir atau datang pada kegiatan perusahaan secara fisik. Pada investasi ini memiliki tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal dalam waktu yang relatif singkat. Para investor tidak memiliki kontrol atas kegiatan perusahaan sehari-hari dan investor juga menanggung resikonya sendiri, tidak memiliki hak untuk menggugat perusahaan yang menjalankan kegiatan perusahaan. Dalam  investasi portofolio ini para pemiliknya tidak mendirikan sebuah perusahaan sehingga tidak menjadi kewajiban untuk pemilik investasi ini dalam bertanggung jawab kepada orang lain apabila mengalami kerugian. Investasi portofolio ini sangat liquid, sehingga harta atau modal yang di investasikan dapat dipindahkan setiap waktu karena modal dalam investasi ini berupa saham, obligasi, dll.
Kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh investasi portofolio membuat para investor melirik atau meminati investasi secara tidak langsung ini. Namun, seiring kemudahan dalam investasi portofolio terdapat pula kendala yang dapat memberikan kerugaian terhadap adanya investasi liquid ini. Investasi portofolio yang terdiri dari saham, obligasi, mata uang, dll dapat mengalami goncangan kerugian yang salah  satunya disebabkan oleh naik-turunnya tingkat suku bunga.
Bukan hal yang tabu mengenai hubungan tingkat bunga dengan investasi. Tingkat bunga yang semakin meningkat dapat memberikan keuntungan bagi para pelaku investasi. Utamanya juga terhadap para pelaku investasi portofolio. Semakin meningkatnya tingkat bunga, maka semakin banyak pula investor yang menanamkan saham, obligasi, dan membeli seritifkat BI di negara Indonesia. Namun, apabila tingka bunga mengalami penurunan maka investasi portofolio juga akan mengalami fluktuasi yang akan menyebabkan kerugian pada pemilik investasinya. Dengan adanya hal tersebut, maka akan menyebabkan iklim investasi di negara Indonesia tidak kembali cerah. Mengapa demikian? Karena adanya penurunan tingkat suku bungadapat memudarkan gairah berinvestasi di Indonesia sendiri.
Investasi sangat berhubungan dengan pengembangan pembangunan ekonomi di suatu negara. Pembangunan ekonomi di suatu negara pada dasarnya ditopang oleh banyaknya suatu investasi di negara tersebut. Semakin banyak investasi yang masuk di suatu negara, maka akan memberikan kesempatan pembangunan ekonomi di Indonesia yang semakin meningkat. Apabila investasi disuatu negara kecil, maka roda perekonomian di negara tersebut akan mengalami stagnasi. Stagnasi di sini yaitu proses pertumbuhan ekonomi yang lambat dan cenderung kecil sehingga perekonomiannya di anggap tidak memiliki perkembangan.
Investasi secara langsung maupun investasi portofolio dapat mempengaruhi jalannya pembangunan perekonomian di negara Indonesia. Pengaruh investasi secara langsung terhadap pembangunan ekonomi dapat secara nyata terlihat efeknya. Apabila terdapat pengusaha atau investor yang berinvestasi dalam bidang infrastruktur, maka akan membuka lapangan pekerjaan. Dalam keterbukaan lapangan pekerjaan tersebut, maka akan menyerap tenaga kerja Indonesia. Sehingga pengangguran di Indonesia dapat terserap dan tingkat pengangguran dapat lebih berkurang. Hal tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan atau sebelumnya yang memilki pendapatan yang lebih rendah. Dengan begitu, tingkat pengeluaran atau konsumsi masyarakat dapat lebih meningkat, pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga akan meningkat. Dengan meningkatnya pertumbuhan tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat juga meningkat. Peningkatan dalam kesejahteraan masyarakat ini akan memberikan peningkatan pula terhadap pembangunan ekonomi.
Baru-baru ini, surat kabar online “REPUBLIKA.CO.ID” pada tanggal 4 januari 2015 melansir bahwa pemerintah melakukan keterbukaan dalam investasi dan pembangunan infrastruktur Indonesia yang sedang gencar-gencarnya dilakukan. Hal tersebut relevan dengan kajian dalam pembangunan ekonomi melalui investasi secara langsung.
Di sisi lain, dalam investasi portofolio juga dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi. Namun hanya pada pasar modal saja seperti BEI (Bursa Efek Indonesia). Perkembangan investasi portofolio dalam pasar modal di Indonesia selalu mengalami peningkatan. Peningkatan investasi portofolio disebabkan karena adanya kondisi perekonomian Indonesia yang di rasa cukup menjanjikan. Hal tersebut didukung dengan fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat konsumsi akan barang dan jasa yang tinggi. Oleh sebab, Indonesia menjadi target pasar untuk berinvestasi. Sehingga banyak investasi portofolio yang masuk ke indonesia. Namun hal tersebut cukup memberikan kekhawatiran bagi Indonesia karena investasi portofolio hanya memiliki jangka waktu yang relatif pendek serta investor dapat menarik investasinya sewaktu-waktu sesuai dengan keinginan pemiliknya. Terlebih lagi apabila diwaktu yang akan datang Indonesia sudah bukan menjadi target pasar internasional, maka jumlah investasi portofolio tersebut dapat sangat kecil dan memberikan efek yang negative terhadap perekonomian.  
Berdasarkan ulasan mengenai investasi secara langsung dan investasi portofolio di Indonesia, maka Indonesia lebih cocok untuk memperbanyak Investasi secara langsung daripada Investasi portofolionya. Dengan adanya investasi secara langsung yang lebih besar, maka  pembangunan ekonomi di Indonesia dapat lebih berkembang. Perkembangan disini di disebabkan karena dengan banyaknya jumlah investasi secara langsung, maka akan menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi tersebut dapat mendorong pembanunan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik. Sehingga di masa yang akan datang Indonesia dapat sejajar dengan negara maju lainnya. Namun dengan syarat bahwa perekonomian indonesia sudah berada pada tingkat full-employment atau seluruh faktor produksi (skill, modal, sumber daya alam, dan entrepreneur) telah digunakan semaksimal mungkin.

Banyaknya investasi secara langsung yang masuk ke Indonesia, juga harus di awasi dan selalu dikontrol pengembangannya. Karena investasi secara langsung yang tidak dikontrol akan semakin banyak dan akan mengakibatkan terjadinya eksploitasi sumber daya yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan baik kebijakan moneter, kebijakan fiskal, ataupun kebijakan non moneter dan fiskal yang tegas serta jelas untuk menanggulangi hal tersebut.  

1 komentar:

  1. Nice info. Oiya ngomongin investasi, ternyata ada beberapa jenis loh yang bisa dibilang paling populer di negeri kita ini. Mau tau apa aja jenis investasi yang dimaksud? Yuks cek di artikel keren yang saya temuin ini: Investasi online paling populer di Indonesia

    BalasHapus