Kajian
Direct Invesment dan Portofolio Investment Terhadap
Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Oleh:
Wardatul Hasanah
130810101152
Indonesia merupakan negara
berkembang yang kaya akan sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Kekayaan
alam Indonesia yang masih banyak belum tereksplore membuat pemerintah
memberikan kelonggaran untuk para investor baik asing maupun lokal untuk
menginvestasikan modalnya untuk pengembangan eksplorasi sumber daya alam.
Kekayaan alam yang melimpah inilah yang membuat investor menjadikan indonesia
sebagai tujuan investasi. Investasi
merupakan penanaman modal atau barang-barang yang akan memberikan keuntungan di
masa yang akan datang. Jadi, dapat diketahui bahwa jangka waktu dalam
memperoleh keuntungan diperoleh dalam jangka panjang.
Selain itu investasi merupakan tujuan jangka
panjang untuk menghasilkan sebuah keuntungan di masa yang akan datang.
Investasi menurut James C Van Horn (1981) adalah kegiatan yang dilangsungkan
dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang dengan tujuan untuk menghasilkan
barang di masa yang akan datang. Sedangkan menurut Fitz Gerald (1978),
investasi merupakan aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan
sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang pada saat sekarang.
Barang modal tersebut akan menghasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Dari
beberapa pendapat ahli mengenai investasi tersebut diketahui bahwa investasi
bertujuan untuk memberikan keuntungan atau manfaat di masa yang akan datang.
Ada dua jenis investasi yaitu,
investasi secara langsung (direct invesment) dan investasi secara tidak
langsung (portofolio invesment). Investasi secara langsung (direct investment)
merupakan investasi yang modalnya dapat langsung di investasikan oleh para investor
dengan cara membeli secara langsung suatu aktiva keuangan (tanah, persediaan, peralatan,
perlengkapan dll) dari sebuah perusahaan. Investasi langsung sangat berkaitan
dengan para penanam modalnya. Investasi langsung biasanya berupa penanaman
modal dengan pembangunan infrastruktur, Dari pembangunan infrastruktur inilah
maka roda perekonomian suatu negara dapat digerakkan. Pembenahan infrastruktur
yang baik dapat memicu multiplier efek bagi roda perekonomian. Investasi
langsung ini memberikan keterlibatan kepada para investornya dalam kegiatan
pengelolaan modal. Misalnya dalam penanaman investasi atau modal yang secara
langsung, para investor secara langsung terlibat dalam kegiatan pengelolaan
usaha dan bertanggung jawab atas semua kerugian yang di alami apabila hal
tersebut terjadi.
Jenis investasi yang kedua
yaitu investasi secara tidak langsung (Portofolio Invesment). Investasi
Portofolio. Mungkin untuk beberapa orang awam, masih belum mengetahui lebih
tentang apa itu investasi portofolio. Mungkin yang mereka tahu hanyalah sebuah
investasi yang memiliki tujuan jangka panjang untuk menghasilkan sebuah
keuntungan di masa yang akan datang. Investasi secara tidak langsung ini
merupakan jenis investasi yang mana para pelaku
investasi atau para investor dapat melakukan investasi namun tidak
terlibat secara langsung dalam pengelolaan usaha.
Investasi portofolio ini merupakan investasi yang bergerak pada aset
financial dalam ranah pasar uang dan pasar modal. Investasi secara tidak
langsung ini pada umumnya merupakan investasi dalam jangka pendek. Jenis
investasi ini disebut juga dengan investasi jangka pendek karena investasi ini
melakukan jual beli saham atau mata uang
dalam jangka waktu yang relatif singkat tergantung kepada fluktuasi nilai saham
atau mata uang yang hendak para investor perjual-belikan.
Dalam pasar uang, investasi biasanya diwujudkan
dalam deposito baik berjangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
Dengan diwujudkan dalam bentuk deposito, maka para pelaku investasi mendapatkan
keuntungan melalui bunga. Selain deposito, investasi yang dilakukan oleh para investor yaitu dengan memiliki
sertifikat Bank Indonesia.Para investor cukup dengan memegangnya dalam bentuk
saham dan obligasi.
Dalam investasi di pasar
modal, memang sangatlah menggiurkan dibandingkan dengan investasi di pasar
uang. Hal tersebut dikarenakan investasi dalam pasar modal lebih liquid.
Pengertian liquid disini yaitu modal atau investasinya dapat dipindahkan setiap
sewaktu-waktu. Dengan adanya tingkat liquiditas yang mudah tersebut, memberikan
kemudahan dalam mencari keuntungan oleh para pelaku investasi. Namun, jika
ditinjau dari sisi negara yang ditanami investasi atau modal, maka hal tersebut
dapat menjadi sebuah ancaman tersendiri. Mengapa demikian? Dengan adanya
tingkat liquiditas yang mudah tersebut dapat sewaktu-waktu para investor
menarik modalnya dan menanamkan modal tersebut ke negara yang di anggap
memberikan keuntungan lebih. Sehingga dengan adanya hal tersebut dapat
memberikan kekhawatiran bagi negara.
Investasi secara tidak
langsung ini yang sering juga disebut dengan investasi portofolio. Hal tersebut
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 mengenai Penanaman Modal.
Dalam Undang-Undang tersebut telah sangat jelas dan tegas dalam membedakan antara
investasi secara langsung (direct investment) dan investasi secara tidak
langsung (indirect investment atau portofolio investment). Dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007 Pasal 2 dikatakan bahwa “yang dimaksud dengan penanaman
modal di semua sektor wilayah negara republik Indonesia adalah penanaman modal
langsung dan tidak termasuk penanaman modal tidak langsung atau portofolio.
Adapun perbedaan antara
investasi secara langsung (direct investment) dan investasi secara tidak
langsung (indirect investment atau portofolio invesment) yaitu pada direct investment, para investor
wajib hadir dalam menjalankan usahanya; para investor memiliki hak untuk
mengontrol kegiatan sehari-hari perusahaan; dalam direct investment para
investornya mendirikan perusahaan serta perusahaannya dikendalikan oleh seluruh
atau sebagian pemilik perusahaan; investasinya tidak liquid atau investasinya
tidak dapat dipindahkan setiap saat.
Sedangkan dalam investasi
secara tidak langsung atau investasi portofolio, para investornya hanya sebagai
pemegang saham saja dan tidak perlu hadir atau datang pada kegiatan perusahaan
secara fisik. Pada investasi ini memiliki tujuan untuk memperoleh laba atau
keuntungan yang maksimal dalam waktu yang relatif singkat. Para investor tidak
memiliki kontrol atas kegiatan perusahaan sehari-hari dan investor juga
menanggung resikonya sendiri, tidak memiliki hak untuk menggugat perusahaan
yang menjalankan kegiatan perusahaan. Dalam
investasi portofolio ini para pemiliknya tidak mendirikan sebuah
perusahaan sehingga tidak menjadi kewajiban untuk pemilik investasi ini dalam
bertanggung jawab kepada orang lain apabila mengalami kerugian. Investasi
portofolio ini sangat liquid, sehingga harta atau modal yang di investasikan
dapat dipindahkan setiap waktu karena modal dalam investasi ini berupa saham,
obligasi, dll.
Kemudahan-kemudahan yang
diberikan oleh investasi portofolio membuat para investor melirik atau meminati
investasi secara tidak langsung ini. Namun, seiring kemudahan dalam investasi
portofolio terdapat pula kendala yang dapat memberikan kerugaian terhadap
adanya investasi liquid ini. Investasi portofolio yang terdiri dari saham,
obligasi, mata uang, dll dapat mengalami goncangan kerugian yang salah satunya disebabkan oleh naik-turunnya tingkat
suku bunga.
Bukan hal yang tabu mengenai
hubungan tingkat bunga dengan investasi. Tingkat bunga yang semakin meningkat
dapat memberikan keuntungan bagi para pelaku investasi. Utamanya juga terhadap
para pelaku investasi portofolio. Semakin meningkatnya tingkat bunga, maka
semakin banyak pula investor yang menanamkan saham, obligasi, dan membeli
seritifkat BI di negara Indonesia. Namun, apabila tingka bunga mengalami
penurunan maka investasi portofolio juga akan mengalami fluktuasi yang akan
menyebabkan kerugian pada pemilik investasinya. Dengan adanya hal tersebut,
maka akan menyebabkan iklim investasi di negara Indonesia tidak kembali cerah.
Mengapa demikian? Karena adanya penurunan tingkat suku bungadapat memudarkan
gairah berinvestasi di Indonesia sendiri.
Investasi sangat berhubungan
dengan pengembangan pembangunan ekonomi di suatu negara. Pembangunan ekonomi di
suatu negara pada dasarnya ditopang oleh banyaknya suatu investasi di negara
tersebut. Semakin banyak investasi yang masuk di suatu negara, maka akan
memberikan kesempatan pembangunan ekonomi di Indonesia yang semakin meningkat.
Apabila investasi disuatu negara kecil, maka roda perekonomian di negara
tersebut akan mengalami stagnasi. Stagnasi di sini yaitu proses pertumbuhan
ekonomi yang lambat dan cenderung kecil sehingga perekonomiannya di anggap
tidak memiliki perkembangan.
Investasi secara langsung
maupun investasi portofolio dapat mempengaruhi jalannya pembangunan perekonomian
di negara Indonesia. Pengaruh investasi secara langsung terhadap pembangunan
ekonomi dapat secara nyata terlihat efeknya. Apabila terdapat pengusaha atau
investor yang berinvestasi dalam bidang infrastruktur, maka akan membuka
lapangan pekerjaan. Dalam keterbukaan lapangan pekerjaan tersebut, maka akan
menyerap tenaga kerja Indonesia. Sehingga pengangguran di Indonesia dapat
terserap dan tingkat pengangguran dapat lebih berkurang. Hal tersebut juga dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan
atau sebelumnya yang memilki pendapatan yang lebih rendah. Dengan begitu,
tingkat pengeluaran atau konsumsi masyarakat dapat lebih meningkat, pertumbuhan
ekonomi di Indonesia juga akan meningkat. Dengan meningkatnya pertumbuhan
tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat juga
meningkat. Peningkatan dalam kesejahteraan masyarakat ini akan memberikan
peningkatan pula terhadap pembangunan ekonomi.
Baru-baru ini, surat kabar
online “REPUBLIKA.CO.ID” pada tanggal 4 januari 2015 melansir bahwa pemerintah
melakukan keterbukaan dalam investasi dan pembangunan infrastruktur Indonesia
yang sedang gencar-gencarnya dilakukan. Hal tersebut relevan dengan kajian
dalam pembangunan ekonomi melalui investasi secara langsung.
Di sisi lain, dalam investasi
portofolio juga dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi. Namun hanya pada pasar
modal saja seperti BEI (Bursa Efek Indonesia). Perkembangan investasi
portofolio dalam pasar modal di Indonesia selalu mengalami peningkatan.
Peningkatan investasi portofolio disebabkan karena adanya kondisi perekonomian
Indonesia yang di rasa cukup menjanjikan. Hal tersebut didukung dengan fakta
bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat konsumsi akan
barang dan jasa yang tinggi. Oleh sebab, Indonesia menjadi target pasar untuk
berinvestasi. Sehingga banyak investasi portofolio yang masuk ke indonesia. Namun
hal tersebut cukup memberikan kekhawatiran bagi Indonesia karena investasi
portofolio hanya memiliki jangka waktu yang relatif pendek serta investor dapat
menarik investasinya sewaktu-waktu sesuai dengan keinginan pemiliknya. Terlebih
lagi apabila diwaktu yang akan datang Indonesia sudah bukan menjadi target pasar
internasional, maka jumlah investasi portofolio tersebut dapat sangat kecil dan
memberikan efek yang negative terhadap perekonomian.
Berdasarkan
ulasan mengenai investasi secara langsung dan investasi portofolio di
Indonesia, maka Indonesia lebih cocok untuk memperbanyak Investasi secara
langsung daripada Investasi portofolionya. Dengan adanya investasi secara
langsung yang lebih besar, maka
pembangunan ekonomi di Indonesia dapat lebih berkembang. Perkembangan
disini di disebabkan karena dengan banyaknya jumlah investasi secara langsung,
maka akan menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin
meningkat. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi tersebut dapat mendorong pembanunan
ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik. Sehingga di masa yang akan datang
Indonesia dapat sejajar dengan negara maju lainnya. Namun dengan syarat bahwa
perekonomian indonesia sudah berada pada tingkat full-employment atau seluruh
faktor produksi (skill, modal, sumber daya alam, dan entrepreneur) telah digunakan semaksimal mungkin.
Banyaknya investasi
secara langsung yang masuk ke Indonesia, juga harus di awasi dan selalu
dikontrol pengembangannya. Karena investasi secara langsung yang tidak
dikontrol akan semakin banyak dan akan mengakibatkan terjadinya eksploitasi
sumber daya yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus mengeluarkan
kebijakan-kebijakan baik kebijakan moneter, kebijakan fiskal, ataupun kebijakan
non moneter dan fiskal yang tegas serta jelas untuk menanggulangi hal tersebut.
Nice info. Oiya ngomongin investasi, ternyata ada beberapa jenis loh yang bisa dibilang paling populer di negeri kita ini. Mau tau apa aja jenis investasi yang dimaksud? Yuks cek di artikel keren yang saya temuin ini: Investasi online paling populer di Indonesia
BalasHapus