INFLASI
TENTUKAN FLUKTUASI SUKU BUNGA
Dalam perekonomian, setiap Negara tidak terlepas dari
adanya inflas. inflasi merupakan kenaikan secara terus menerus dan bersama dari
harga barang maupun jasa yang secara umum mengalami kenaikan pada periode
tertentu. Inflasi dapat terjadi dengan dua penyebab, yaitu karena permintaan
yang naik, biaya produksi, dan dapat juga disebabkan oleh jumlah uang yang
beredar dimasyarakat.
Inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan permintaan
ini biasanya dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah permintaan akan beberapa
jenis barang dan jasa. Hal ini terjadi karena peningkatan permintaan ini tidak
dibarengi dengan meningkatnya jumlah penawaran juga. Sehingga dengan banyaknya
permintaan namun tidak ada pergerakan dari penawaran, akan menyebabkan harga
barang dan jasa menjadi naik. Sehingga inflasi dapat terjadi. Penyebab inflasi
lainnya adalah biaya produksi yang meningkat ini terjadi karena kenaikan biaya
produksi. Kenaikan biaya produksi ini terjadi akibat harga-harga bahan baku meningkat.
Penyebab inflasi yang terakhir yaitu jumlah uang yang beredar meningkat di
masyarakat. Menurut teori klasik, terdapat hubungan antara jumlah uang yang
beredar dengan harga-harga.
Inflasi sangat erat kaitannya dengan kenaikan maupun
penurunan tingkat suku bunga. Suku bunga merupakan persentase harga dari suatu
pinjaman pada periode tertentu. Fungsi dari suku bunga yaitu sebagai penarik
para investor agar menanamkan modalnya kepada Negara tertentu. Suku bunga juga
berfungsi sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan
permintaan uang yang beredar. Hubungan inflasi dan tingkat suku bunga
berbanding 1:1, dimana apabila inflasi naik sebesar satu persen maka nilai
nominal dari suku bunga akan naik sebesar satu persen. Hubungan ini berarti
menjadi hubungan positif antara inflasi dan tingkat suku bunga.
Inflasi di indonesia mengalami masa fluktuatif atau
masa naik dan turun. Pada akhir tahun 2015 saja tercatat 3,35 persen dan pada
januari ini inflasi tercatat di angka 0,51 persen. Adanya inflasi yang mengarah
ke tingkat rendah ini membuat suku bunga simpanan berada pada posisi yang
menurun juga seharusnya. Namun, pada saat ini bunga deposito belum bergerak
turun. Hal ini diakibatkan karena sering terjadi pengetatan likuiditas. Oleh
sebab itu, bank memutuskan untuk tetap menawarkan bunga deposito yang tinggi
untuk menarik dana dari pemiliki modal atau sering dikenal dengan nasabah.
Berdasarkan hubungan inflasi dan suku bunga yang
berslope positif,maka pemerintah dan bank indonesia harus menemukan kebijakan
agar inlasi tetap pada koridor yang aman. Apabila inflasi semakin meningkat
dengan dibarengi tingkat suku bunga yang meningkat maka hal ini akan berimbas
pada investor yang akan menanamkan modalnya di indonesia. Semakin tinggi
inflasi maka akan membuat investor tidak percaya akan keamanan di Negara
tersebut. Begitu pula apabila dibarengi dengan meningkatnya suku bunga atau
suku bunga deposito yang tinggi. Apabila tingkat suku bunga deposito tinggi
maka investor masih berpikiran dua kali untuk menanamkan modalnya, karena bunga
pinjaman yang diberikan terlalu tinggi.
Astagfirullah, komentarnya mengandung banyak kesyirikan. Semoga Allah ta'ala membukakan pintu hidayah. Aamiin.
BalasHapusArtikelnya sangat membantu, terima kasih.