Setiap
negara pasti bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Ketika suatu
negara mengalami pertumbahan ekonomi berarti mengindikasikan bahwa perekonomian
meningkat, produksi barang dan jasa meningkat, tenaga kerja terserap, dan
pemerataan pendapatan. Tetapi pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu
mengindikasikan terjadinya pemerataan.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
penting yang digunakan untuk mengukur pembangunan yang dilakukan pada suatu
negara. Indikator pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengukur tingkat output
yang ada dalam perekonomian (hera susannti, 1995). Pertumbuhan ekonomi
merupakan ceriman seberapa besar perekonomian dalam suatu negara dapat
menghasilkan pendapatan yang lebih untuk masyarakatnya. Dalam kegiatan ekonomi
pertumbuhan ekonomi neunjukkan peningkatan akan barang dan jasa pada suatu
negara.
Dalam suatu perekonomian dikatakan mengalami suatu
pertumbuhan apabila pertumbuhan ekonomi lebih besar dari tahun sbelumnya atau
bisa dikatakan jumlah balas jasa terhadap faktor produksi mengalami peningkatan
daripada tahun sebelumnya. Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi digunakan
beberapa indikator seperti pendapatan nasional riil. Pendapatan nasional riil
menunjukkan besarnya keseluruhan output barang dan jasa dalam suatu negara.
Kedua pendapatan riil perkapita. Pendapatan perkapita menunjukkan besarnya
pendapatan suatu masyarakat. Perekonomian suatu negara bisa dikatakan tumbuh
apabila pendapatan masyarakatnya juga mengalami peningkatan dari waktu
sebelumnya. Ketiga adalah terjadinya kesejahteraan penduduk. Peningkatan dalam
kesejahteraan penduduk dari waktu ke waktu dalam jangka waktu yang panjang juga
merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Keempat
adalah tentang penganguran dan tenaga kerja.
Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan
jumlah giro wajib minimum (GWM) primer dari posisi 6.5 persen, hal tersebut
disusul dengan penurunan suku bunga acuan (BI rate). Dengan penurunan suku
bunga acuan atau BI rate maka suku bunga pada bank-bank umum otomatis juga
mengalami penerunan sesuai dengan BI rate. Penurunan BI rate memungkinkan untuk
menjadi pendorong kredit. Karena dengan turunnya BI rate maka kredit akan
mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya kredit pada sektor riil, hal ini
merupakan peluang untuk mengurangi pengangguran dan menyerap tenaga kerja.
Penyerapan tenaga tenaga pada sektor riil membuta
pendapatan masyarakat meningkat. Dengan peningkatan pendapatan masyarakat akan
juga menyebabkan konsumsi masyarakat mengalami peningkatan. Ketika konsumsi
dalam masyarakat meningkat maka gross national product (produk nasional bruto)
juga akan mengalami peningkatan. Peningkatan national product (produk nasional
bruto) merupakan indikasi dari peningkatan pertumbuhan ekonomi.
0 komentar:
Posting Komentar