MELEK RUPIAH SEBAGAI
STRATEGI DALAM MENGUATKAN MATA UANG INDONESIA
Oleh Fara Dila Sandy, Ilmu Ekonomi
Universitas Jember
Setiap negara memiliki kultur dan
perbedaan dalam berbagai hal. Salah satunya perbedaan dalam bertransaksi, jika
dilihat dari segi medium of payment
setiap negara memiliki komitmen dan kepercayaan tersendiri dalam menentukan
alat pembayaran yang sah didalam bertransaksi, terkadang ada negara yang
memiliki kesamaan dalam memakai nilai pembayaran yang sah. Namun itu adalah
sebagian kecil dari yang besar. Telah disepakati Indonesia berkomitmen bahwa
alat pembayaran yang sah dan mampu digunakan dimana pun dan kapanpun adalah
Rupiah. Hal tersebut tidak terlepas dari keputusan pemerintah tempo dulu dalam
menentukan alat komoditas untuk bertransaksi.
Alat
pembayaran yang sah atau medium of
payment di Indonesia telah disepakati ialah Rupiah. Rupiah adalah salah
satu nama mata uang negara Indonesia. Jika dilihat dari segi sejarahnya,
memerlukan tempo yang cukup lama dalam mengesahkan mata uang nasional yang sah.
Berbagai mata uang didunia pada umumnya di kategorikan menjadi 2 yaitu
kategori, pertaman mata uang yang bersifat hard
currency. Kedua bersifat soft
currency. Dari kategori tersebut Rupiah memasuki kategori soft currency, dimana Rupiah berada pada
tingkatan mata uang yang masih lemah jika dilihat dari kacamata internasional.
Hard currency dapat dimisalkan dengan US
$, dimana dalam segi kekuatan dollar menjadi kategori mata uang yang
paling kuat jika dibandingkan dengan
mata uang yang lainnya. Pada dasarnya ada penentuan tersendiri dalam memasukan
kategori suatu mata uang negara. Kekuatan dan kelemahan mata uang dipengaruhi
oleh beberapa faktor, pertama bergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran
uang negara tersebut dalam tingkatan perdagangan internasional. Semakin tinggi
permintaan mata uang Rupiah maka hal ini akan berakibat pada tingkat kekuatan
nilai mata uang Rupiah. Dimana hal tersebut akan berdampak pada peningkatan
nilai mata uang Rupiah sehingga ini menjadi salah satu faktor penyebab nilai
mata uang Rupiah menjadi kuat atau meningkat terhadap mata uang yang bersifat Hard currency.
Amerika
adalah negara adidaya yang memiliki kondisi perekonomian maju, kondisi tersebut
ditopang dari berbagai value yang tidak dimiliki oleh negara lain. Dewasa
ini dalam perdagangan internasional mata uang acuan dalam bertransaksi
internasional ialah Dollar. Inilah bukti konkrit dari kekuatan yang dimiliki
Dollar US. Dimana dalam hal ini mata uang
Amerika menjadi alat pembayaran yang mendapatkan kepercayaan sebagai medium of payment internasional. Negara
didunia berkomitmen menggunakan Dollar alasannya karena Amerika memiliki peran
aktif dalam seluruh transaksi ekonomi maupun non transaksi ekonomi di manca
internasional. Segala bidang dikuasai oleh Amerika, sehingga Amerika memiliki
kekuatan lebih jika dibandingkan dengan negara lain.
Berbeda
dengan mata uang Indonesia. Jika dilihat dari segi kekuatan, Rupiah masih
menjadi mata uang yang terkategori soft
curenccy. Tidak memiliki pengaruh apapun terhadap perekonomian
internasional secara umum. Sehingga Rupiah cenderung bergantung pada nilai mata
uang lain yang memiliki kekuatan lebih yaitu Dollar AS. Hal ini mengakibatkan,
dampak yang dialami oleh Amerika pun akan berpengaruh pada perekonomian
Indonesia pada khususnya. Bisa dimisalkan krisis yang terjadi di Amerika akan
berpengaruh signifikan terhadap kondisi perekonomian di Indonesia. Salah satu
alasannya ialah Indonesia masih menjadi negara yang bergantung pada Amerika,
sebagian besar modal asing di Indonesia teratasnamakan oleh Amerika , Impor
barang-barang modal oleh Indonesia, sehingga tidak heran kalau Indonesia memiliki
kebergantung terhadap Amerika.
Pada
dasarnya Indonesia dapat mengubah dan memperbaiki kondisi tersebut, namum
diperlu waktu yang cukup panjang dalam memperbaiki dan mengubah sifat kebergantungan
yang dimiliki indonesia. Perlu wadah dan aturan-aturan konkrit dari berbagai
lembaga. Khususnya melalui rangsangan dari
kebijakan pemerintah. Akhir-akhir ini pemerintah telah melakukan sosialisasi
mengenai pentingnya cinta Rupiah dalam bertransaksi. Bukan hanya itu, dikutip
dari laman Bank Indonesia (www.bi.go.id).
Bank yang memiliki wewenang dalam bidang moneter di Indonesia melakuakan
sosialisasi Rupiah melalui berbagai kegiatan , baik secara langsung maupun
tidak langsung. Secara langsung salah satunya dapat dibuktikan dengan berbagai
seminar dan pelatihan-pelatihan mengenai Rupiah. Sedangkan secara tidak
langsung dapat dilihat dari implementasi Bank Indonesia melalui media internet,
yang didalamnya terdapat berbagai pengenalan-pengenalan mengenai uang baik
secara khusus maupun secara umum.
Kedua
contoh implementasi dalam mengenalkan Rupiah baik dari Pemerintah maupun
lembaga terkait, pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah pola pikir
masyarakat Indonesia untuk mencintai dan selalu memakai mata uang Rupiah dalam
berbagai transaksi, diharapkan dengan adanya pola pikir tersebut dapat membentengi
nilai Rupiah agar stabil dan tidak berfluktuasi secara tidak menentu. Contoh
Kasus sebagian orang mungkin memandang Dollar memiliki tingkat kepedean tersendiri untuk pemegangnya
sehingga membuat para pemegangnya memiliki kebanggaan dalam menggunakan Dollarlebih
jika dibandingkan dengan memegang Rupiah. Hal inilah yang menjadi fokus kajian
analisis melek Rupiah, tujuannya
untuk mengubah pola pikir sebagian masyarakat Indonesia dalam bertransaksi.
Tidak
hanya memperkenalkan program melek aksara, yang pada umumnya lebih dikenal oleh
masyarakat sejak dulu. Tetapi menurut penulis, melek Rupiah pun perlu
diperlukan dan dicanangkan dengan tujuan akhirnya untuk menjaga nilai Rupiah
agar tetap stabil. Pada hakikatnya, untuk mencapai seluruh tujuan akhir
diperlukan sifat nasionalisme atau
cinta tanah air yang tinggi. Untuk memupuk karakter masyarakat agar mau
bersama-sama mencapai tujuan masyarakat yang adil dan sejahtera.
0 komentar:
Posting Komentar