Bunga Turun, Obligasi Lebih Menarik
Oleh: Kenit Ambar Ayu
Tinggi rendahnya tingkat
suku bunga perbankan akan memberikan pengaruh kepada perilaku masyarakat dalam
mengalokasikan uang yang mereka miliki. Jika tingkat suku bunga perbankan
mengalami kenaikan maka masyarakat akan cenderung melakukan saving atau menabung berupa deposito
yang diharapkan akan menerima pengembalian yang lebih dimasa yang akan datang.
Sedangkan pada tingkat bunga yang rendah masyarakat akan menarik kembali
uangnya yang telah didepositokan karena merasa tidak akan mendapatkan
keuntungan jika ia mendepositokan uangnya.
Hal ini wajar dilakukan
oleh masyarakat yang berorientasi pada keuntungan yang akan diperolehnya dan
hanya dengan mendepositokan uangnya, bila ia mendapatkan keuntungan. Tingkat
suku bunga ini merupakan salah satu alat dari kebijakan moneter yang digunakan
untuk menstabilkan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Penurunan tingkat suku
bunga ini dimanfaatkan oleh pihak perbankan untuk memperkenalkan produk
investasi kepada masyarakat. Bisa berupa reksa dana pasar uang atau pendapatan
tetap. Sehingga masyarakat akan lebih memilih produk investasi ini daripada
mendepositokan uangnya. Karena dengan melakukan investasi maka pengembalian
dimasa depan akan lebih tinggi dibandingkan yang diperoleh dari deposito.
Dengan adanya penurunan
tingkat suku bunga ini menjadikan deposito tidak lagi diminati oleh masyarakat
dan berganti pada reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap dengan instrumen
investasi obligasi yang memberikan pengembalian lebih baik dimasa yang akan
datang. Sehingga tingkat suku bunga yang rendah ini akan mendorong investor
untuk menginvestasikan uang yang dimilikinya pada surat-surat berharga seperti
obligasi. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor riil melalui
kegiatan investasi.
Besar kecilnya jumlah investasi
ditentukan oleh tingkat suku bunga. Karena harapan yang ingin dicapai oleh
investor adalah dengan melakukan investasi tersebut maka ia akan memperoleh
pengembalian yang lebih banyak dimasa yang akan datang.
Namun, terdapat faktor
yang memengaruhi tingkat suku bunga dan yang menjadi permasalahan ekonomi yang
paling ditakuti di semua negara di dunia, faktor tersebut adalah inflasi. Jika
inflasi meningkat maka bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga untuk
mengendalikan nilai tukar rupiah agar tetap stabil.
Jika bank sentral terlalu
memperketat atau mengintervensi serta terlalu melonggarkan tingkat suku bunga,
ini tidak akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Semakin bank sentral mengetatkan kebijakannya
terhadap tingkat suku bunga, maka akan berakibat pada kelesuan perekonomian
serta menghambat dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi. Sebaliknya, semakin bank
sentral melonggarkan kebijakannya terhadap tingkat suku bunga, maka akan
berakibat pada ketidakstabilan nilai uang dan ini menyebabkan krisis
kepercayaan masyarakat terhadap nilai mata uang dalam negeri. Akibatnya akan
terjadi penarikan deposito masyarakat di bank-bank negara juga penarikan
investasi dalam negeri menuju luar negeri. Tentu saja ini akan mengurangi
devisa negara dan sangat merugikan negara.
Oleh karena itu, dalam
penentuan kebijakan terhadap pengendalian tingkat suku bunga, banyak sekali
pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan bank sentral agar kebijakan yang
diambil memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Tentunya ini tidak
terlepas dari kerjasama yang dilakukan pemerintah dengan bank sentral dalam
menggerakkan perekonomian ke arah pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat.
Dengan perkembangan
teknologi yang semakin maju, perusahaan berbasis digital akan mengubah
preferensi dari para investor sehingga akan lebih mudah dalam memilih investasi
mana yang lebih cocok untuk dipilih serta yang akan memberikan pengembalian
yang lebih besar dimasa yang akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar