Inflasi Rendah,
Akankah Pertumbuhan Meningkat?
Oleh
Wardatul Hasanah
130810101152
Indonesia merupakan
negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak, serta memiliki sumber
kekayaan alam yang melimpah,
hal
ini membuat Indonesia pantas disebut sebagai negara yang kaya akan sumber daya
alam maupun sumber daya manusiannya. Hal ini seharusnya dapat memberikan
keuntungan untuk perekonomian di Indonesia. Namun faktanya sekarang, banyak
warga Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan atau dengan kata lain menjadi
pengangguran. Secara ekonomi makro, pengangguran menjadi permasalahan pokok
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Pengangguran terjadi karena akibat adanya tinggi tingkat perubahan
angkatan kerja yang tidak di imbangi dengan adanya lapangan pekerjaan yang
cukup luas sehingga hal ini disebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan lapangan
kerja untuk menampung tenaga kerja yang siap bekerja. Atau
dengan kata lain, di dalam pasar tenaga kerja jumlah penawaran akan tenaga
kerja yang ada lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah permintaan tenaga
kerja.
Masalah pengangguran ini
merupakan masalah umum yang
selalu dihadapi berbagai negara berkembang utamanya di Indonesia yang
selalu menjadi persoalan bangsa yang sulit untuk dipecahkan. Berhasil tidaknya suatu usaha untuk
menanggulangi masalah besar ini akan mempengaruhi kestabilan sosial politik
dalam kehidupan masyarakat dan kontinuitas dalam pembangunan ekonomi jangka
panjang. Hal ini mengingat jumlah kepadatan penduduk indonesia yang terus
bertambah dan tidak diiringi dengan tingginya permintaan akan tenaga kerja dan
kurangnya jumlah lapangan pekerjaan yang ada.
Tetapi, masalah
pengangguran tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang namun juga dialami
oleh negara-negara maju. Masalah pengangguran di negara maju jauh lebih mudah
terselesaikan daripada di negara berkembang karena di negara maju hanya ber-kaitan dengan
pasang surut perekonomian namun
bukan
karena faktor kelangkaan investasi, masalah ledakan penduduk, modal, ataupun sosial politik.
Tingginya angka pengangguran, ledakan penduduk, distribusi pendapatan yang tidak merata dan berbagai permasalahan lainnya menjadi salah
satu faktor utama rendahnya taraf hidup para penduduk di negara kita serta
terbatasnya penerapan sumber daya manusia (SDM).
Berbicara mengenai
pengangguran, tak akan lepas pula dengan pembahasan mengenai Inflasi. Kata
inflasi sudah tidak asing lagi dalam istilah masyarakat dan para akademisi.
Inflasi yang kita tahu adalah inflasi merupakan kenaikan harga secara
terus-menerus namun bukan hanya satu komoditas saja. Kenaikan secara
terus-menerus tersebut di ikuti oleh kenaikan harga barang satu dengan lainnya
terlebih lagi bahan-bahan atau kebutuhan konsumsi masyarakat. Inflasi dapat
terjadi karena adanya akibat dari permintaan masyarakat yang terlalu besar
sehingga tidak dapat terlayani oleh kapasitas produksi sehingga terjadi
ketidakseimbangan akan permintaan serta penawaran dengan mengaitkan kenaikan
harga. Hal ini disebut dengan penyebab inflasi dengan Demand Pull Inflation. Penyebab terjadinya inflasi yang kedua yaitu
Cosh Push Inflation. Cosh Push Inflation merupakan
sebab terjadinya inflasi karena tingkat kenaikan harga akan bahan baku atau
kenaikan upah/ gaji. Hal ini dapat terjadi karena dengan adanya tingkat
harga-harga bahan baku menyebabkan biaya produksi meningkat. Peningkatan biaya
produksi ini akan mempengaruhi biaya ongkos produksi. Apabila biaya ongkos
produksi naik, maka akan menyebabkan jumlah barang yang dihasilkan semakin
sedikit. Jumlah barang yang dihasilkan sedikit maka akan berakibat pada naiknya
harga barang yang diminta karena keterbatasan dari jumlah barang tersebut.
Dengan demikian, kenaikan harga barang tersebut akan memicu kenaikan harga
barang-barang lain karena adanya multiplier
(penggandaan) efek yang dihasilkan oleh suatu barang.hal inilah yang
menyebabkan terjadinya inflasi.
Pengangguran sangat lekat
kaitannya dengan inflasi. Mengapa demikian? Menurut A.W Phillip pencetus adanya
kurva Phillip, menerangkan bahwa terdapat hubungan tradeoff atau hubungan
negatif antara tingkat inflasi dan pengangguran. Dimana apabila tingkat inflasi
suatu Negara tinggi, maka akan menyebabkan jumlah pengangguran yang tinggi. Hal
tersebut dikarenakan adanya inflasi disuatu Negara menyebabkan tingkat
harga-harga mengalami peningkatan dan pada akhirnya akan membuat
perusahaan-perusahaan mengurangi biaya tetap produksinya. Biaya tetap produksi
tetap tersebut termasuk gaji atau upah karyawan dalam perusahaan tersebut.
Adanya masalah tersebut membuat perusahaan untuk mengambil kebijakan memutusan hubungan kerja (PHK). Hal inilah
yang mengakibatkan terjadinya pengangguran semakin meningkat dengan adanya
inflasi yang tinggi di suatu Negara. Sebaliknya, tingkat inflasi rendah akan
mengurangi jumlah pengangguran.
Inflasi dan pertumbuhan
ekonomi adalah
faktor penting yang dapat mengurangi tingkat pengangguran. Pengangguran di
suatu daerah atau di suatu
negara tertentu dapat diatasi dengan cara menigkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah
atau negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditandai
dengan meningkatnya perkembangan fisik produksi barang dan jasa yang berlaku
disuatu negara. Secara tidak langsung peningkatan pertumbuhan ekonomi akan
menaikkan inflasi di daerah tersebut. Kenaikan inflasi akan meningkatkan output
sehingga memberi dampak positif pada tersedianya lapangan kerja baru.
Kenaikan inflasi mampu
memberi semangat para pengusaha untuk meningkatkan produksinya, karena dengan
kenaikan harga yang terjadi para pengusaha mendapat keuntungan yang lebih
banyak. Dengan adanya kenaikan produksi maka akan membutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga
pengangguran akan terserap. Inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran
saling berkaitan, jika salah satunya tidak sesuai dengan target maka akan
menghambat kinerja satu sama lain.
Inflasi memiliki hubungan
terhadap tingkat pengangguran. Apabila inflasi yang dihitung adalah tingkat
inflasi yang terjadi pada harga-harga secara umum, maka tingginya tingkat
inflasi yang terjadi akan berakibat pada peningkatan pada tingkat bunga
(pinjaman). Oleh karena itu, dengan tingkat bunga yang tinggi akan mengurangi
investasi untuk mengembangkan sektor-sektor yang produktif. Hal ini akan
berpengaruh pada jumlah pengangguran yang tinggi karena rendahnya kesempatan
kerja sebagai akibat dari rendahnya investasi. Karena adanya kecenderungan
bahwa tingkat inflasi dan pengangguran.
Inflasi
yang baik untuk suatu daerah atau suatu negara yaitu inflasi yang rendah dan
stabil. Dengan begitu dapat mempengaruhi perekonomian utnuk berkembang lebih
baik lagi. Banyak ekonom yang percaya bahwa tingkat inflasi yang rendah adaah
syarat untuk mendukung kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Dalam beberapa studi
juga dikatakan bahwa dengan adanya inflasi yang rendah dan stabil akan
mendorong daya beli masyarakat, meningkatkan efisiensi ekonomi, meningkatkan
produktivitas, dan pada akhirnya memberikan konstribusi pada kesinambungan
pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya hal tersbur pada akhirnya akan mengurangi
kemiskinan, dan kesenjangan antar kelompok pendapatan dapat merata. Oleh karena
itu, perlunya kebijakan-kebijakan dari pemerintah baik sektor moneter, fiskal,
dan non moneter non fiskal untuk bersinergi dalam mencapai tingkat inflasi
rendah yang lebih baik lagi. Bukankah inflasi rendah dapat memperbaiki
perekonomian dan pertumbuhan ekonomi? Untuk itu, dimulai dari sekarang untuk
bersinergi dan menata perekonomian lebih baik lagi.
0 komentar:
Posting Komentar