Stabilitas Perekonomian dan Pertumbuhan Perekonomian
di Indonesia dengan Kebijakan Moneter
Oleh Qori Dhika Andria
Berbicara
mengenai pertumbuhan perekonomian di Indonesia, banyak sekali yang perlu di
benahi. Kondisi perekonmian domestik pada saat ini, khususnya keterbatasan sisi
supply terkait infrastruktur,
produktivias serta keterbatasan kendala lainnya. Dalam hal ini pemerintah
berupaya untuk mendorong pertumbuhan tinggi juga dapat mendorong terganggunya
keseimbangan ekonomi, baik eksternal maupun internal. Keseimbangan eksternal
tercermin dari tertekannya neraca transaksi berjalan (defisit) sementara dari
sisi internal ekonomi akan cenderung mengalami overheating manakala ada dorongan permintaan yang signifikan
tercermin dar tekanan inflasi, mengingat sampai saat ini yang masih menjad
momok bagi bangsa Indonesia adalah inflasi, yang tidak bisa dicegah namun bisa
di minimalisirkan atau ditekan angka lajunya. Upaya stabilitas perekonomian
penting untuk menciptakan landasan yang kokoh bagi akselerasi pertumbuhan
ekonomi Indonesia ke depannya.
Dalam
hal ini pemerintah mengeluarkan beberpa kebijakan yaitu kebijakan moneter,
kebijakan fiskal dan kebijakan non moneter dan fiskal. Pada dasarnya tujuan
akhir dari kebijakan moneter adalah untuk mencapai tujuan nasional tertentu.
Ini memiliki komponen historis termasuk kesempatan kerja penuh (atau tingkat
pengangguran yang rendah), output penuh kerja (atau tingkat output yang tinggi
pertumbuhan), tingkat harga yang stabil (atau tingkat inflasi yang rendah),
tingkat pertukaran yang stabil (atau keseimbangan yang diinginkan dari posisi
pembayaran). Dalam memutuskan untuk memberikan kebijakan adalah Bank Sentral
Indonesia, diantara instrumen yang tersedia untuk bank sentral adalah pasarr
terbuka operasi dan perubahan tarif diskon. Basis moneter perekonomian
kebijakan moneter lain instrumen adalah tingkat pinjaman overnight (disebut tingkat dana federal di Amerika Serikat) dipasar
untuk cadangan, operasi yang menginduksi perubahan dalam berbagai tingkat suku
bunga dalam perekonomian.
Dalam
menjaga stabilitas perekonomian di Indonesia di mulai dari hal yang sangat
vital sekali yaitu meningkatkan laju sistem keuangan agar tidak menurun di
harapkan agar semakin kedepan sistem keuangan di Indonesia semakin membaik
bahkan dapat di katakan sangat baik. Sistem keuangan dapat diartikan
sebagai kumpulan institusi, pasar, ketentuan perundangan, peraturan-peraturan,
dan teknik-teknik di mana surat berharga diperdagangkan, tingkat bunga
ditetapkan, dan jasa-jasa keuangan (financial services) dihasilkan serta
ditawarkan ke seluruh bagian dunia. Dalam prosesnya, sistem keuangan terdiri
dari otoritas keuangan, sistem perbankan, dan sistem lembaga keuangan bukan
bank, pada dasarnya merupakan tatanan dalam perekonomian suatu negara yang
memiliki peran utama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa keuangan. Fasilitas
jasa keuangan tersebut diberikan oleh lembaga-lembaga keuangan, termasuk pasar
uang dan pasar modal. (Peter S. Rose, 2000 dalam Dwi Wulan Ramadani, & Dedi
Rahman, 2013). Sedangkan fungsi dari sistem keuanganitu sendiri adalah untuk
mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus kepada pihak yang
mengalami defisit guna untuk membantu menstabilkan laju perekonomian. Apabila
pengalokasian dana tersebut tidak dapat berjalan dengan efisien atau tidak
berjalan dengan baik maka dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi atau
memperlambat stabilitas perekonomian begitu juga sebalik nya apabila
pengalokasian dana berjalan dengan efisien atau berjalan dengan baik maka
stabilitas perekonomian akan membaik.
Langkah yang
harus di ambil dalam menjaga stabilitas perekonomian di Indonesia merupakan
tugas dari Bank Sentral, di negara-negara lain pun juga menjaga sistem keuangan
mereke guna menjaga stabilitas perekonomian di negara tersebut. Sedangkan Bank
Sentral sendiri dalam menjaga stabilitas keuangan di Indonesia dengan menjaga
satbilitas rupiah dan menjaga stabilitas moneter. Hal-hal yang berhubungan
dengan stabilitas keuangan akan berkaitan dengan 2 elemen penting, yaitu 1)
stabilitas harga; dan 2) stabilitas sektor keuangan, yang mencakup lembaga
keuangan serta pasar keuangan yang secara keseluruhan mendukung jalannya sistem
keuangan. Dengan demikian, jika salah satu elemen tersebut terganggu ataupun
tidak dapat berfungsi dengan baik, maka elemen lainnya akan terpengaruh.
Meskipun, stabilitas keuangan bukanlah merupakan suatu target akhir, namun
lebih kepada suatu persyaratan prakondisi yang penting bagi pertumbuhan
perekonomian. Namun, untuk mencapai kondisi sektor keuangan yang stabil paling
tidak diperlukan beberapa prasyarat berikut: 1) Lembaga Keuangan yang Sehat; 2)
Pasar Keuangan yang Stabil; dan 3) Lembaga Pengaturan dan Pengawasan yang
Kompeten (Dwi Wulan Ramadani & Dedi Rahman, 2013.
Bank
sentral juga mengeluarkan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, dengan menurunkan tingakt bunga diskonto, operasi pasar terbuka
dimana diharapkan target dari kebijakan tersebut adalah meningkatkan agregat
cadangan dan agregat moneter serta untuk jangka panjang nya diharapkan tingkat
pengangguran akan semakin rendah, suku bunga juga semakin rendah sehingga akan
menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, tingkat inflasi
dari tahun ke tahun akan semakin rendah, dan pasar finacial akan stabil nilai
tukarnya. Diharapkan dari semua target setidaknya semua akan menurun dengan
seiringnya waktu. Pemerintah juga diharapkan lebih peka terhadap masalah yang
sedang dihadapi oleh Indonesia, tidak hanya melihat dengan sebelah mata saja
namun akan benar-benar bijaksana dalam mengambil keputusan.
Dalam
hal ini untuk masalah pembuat kebijakan karena tipe masalah juga berbeda akan
teori dengan dunia kenyataan yang sedang dihadapi. Kemudian otoritas moneter
menentukan sumber potensial masalah yang mana yang lebih dominan untuk ekonomi
sebelum membuat keputusan antara moneter dan target tingkat suku bunga. Suku
bunga yang diamati adalah tingkatt keseimbangan, sehingga perubahan di dalamnya
bisa mencerminkan baik dalam perubahaan permintaan atau dalam kondisi pasokan
atau keduanya. Oleh karena itu, kenaikan tarif bunga mengkin karena peningkatan
permintaan untuk dana pinjaman atau penurunan pasokan uang, namun bank sentral
mungkin ingin mengimbangi aksi hanya salah kasus ini. Jika melihat dari sisi
inflasi, tingkat inflasi yang rendah mengatakan dalam kisaran 1 persen menjadi
3 persen, umumnya dianggap efektif konsisten dengan stabilitas harga tingkat
dengan kenaikan harga hanya mencerminkan perbaikan terus menerus dalam produk
yang ada dan pengenalan yang baru. Lebih lanjut, tingkat positif tetap inflasi
yang rendah sering dianggap mengunntungkan bagi perekonomian khususnya dipasar
tenaga kerja dimana ia memberikan fleksibilitas perusahaan untuk mrespon
pergeseran dalam permintaan relatif atau penyediaan produk yang berbeda dan
jenis pekerja, serta pergeseran lebih waktu dalam kinerja seorang pekerja
diberikan.
Tingkat
inflasi tidak target dalam menjalankan kebijakan moneter untuk pertumbuhan
perekonomian karena otoritas moneter tidak bisa langsung mengubahnya untuk
mempertahankan kisaran target untuk tingkat inflasi, bank sentral memiliki
target pada agregat moneter dan suku bunga, dimana nanti diharapkan tingkat
suku bunga dapat merubah perekonomian di
Indonesia. Apabila tingkat suku bunga menurun akan ada harapan banyak
investor asing menanamkan modalnya di Indonesia, dengan adanya
investor-investor luar maka perekonomian di Indonesia akan terdorong selain itu
stabilititas ekonomi juga akan lebih konsisten lagi. Di semua negara bahkan di
dunia dapat di katakan masalah yang paling mendasar yang selaluu di hdapi
setiap negara adalah inflasi dan pengangguran.
Pertumbuhan
ekonomi sendiri berarti perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang
berlaku di suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
untuk menilai kinerja suatu perekonomian khususnya untuk menganalisis hasil
pembangunan. Peningkatan pertumbuhan ekonomi mencerminkan perkembangan ekonomi
di suatu daerah (Sukirno, 2008 : 423). Pertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi
dimana terjadinya perkembangan GNP yang
mencerminkan adanya pertumbuhan output perkapita dan meningkatnya
standar hidup masyarakat (Murni, 2009:169). Banyak sekali yang menjadi faktor
penentu pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kita berpusat pada inflasi dan
pengangguran yang terjadi pada mas ini. Karena dua hal ini akan mempengaruhi
pada sektor moneter maupun sektor non moneter lain nya sehingga juga akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Mengenai suku bunga itu sendiri yang dapat
memicu inflasi juga, apabila suku bunga melonjak naik maka keinginan masyarakat
untuk berinvestasi akan menurun juga itu juga dapat menyebabkan pendapatan
nasional turun. Jika suku bunga naik maka jumlah uang beredar menurun, jika
suku bunga naik maka tidak menutup kemungkinan angka inflasi akan naik. Maka
dari itu jika kita ingin menekan angka suku bunga, banyak sekali faktor yang
harus diperhatikan. Dalam efek kebijakan fiskal kntraktir terdapat siklus yang
dapat mengurangi angka suku bunga dan meningkatkan angkat investasi. Jika
pengeluaran pemerintah menurun maka pendapatan nasional juga dapat menurun itu
dikarenakan tidak adanya perputaran dalam kegitan ekonomi, itu juga berdampak
pada permintaan uang yang akan menurun apabila pengeluaran pemerintah dan
pendapatan nasional turun, dari ketiga nya juga dapat berdampak pada suku
bunga, apabila dari ketiganya menurun suku bunga juga dapat menurun karan
menurunnya permintaan atas uang, namun apabila tingkat suku bunga menurun maka
investasi akan naik, banyak dari masyarakat yang memanfaatkan tingkat suku
bunga untuk melakukan investasi, bagi mereka yang pintar melihat keadaan ekonomi
di negaranya akan sangat menguntungkan sekali apabila suku bunga menurun. Dapat
juga dilihat dilain sisi jika angka pajak naik maka pendapatan nasional akan
menurun, apabila pendapatan nasional akan turun makan permintaan uang dan
tingkat suku bunga akan menurun pula namun angka investasi akan naik, dari efek
kebijakan fiskal kontraktif tersebut pengeluaran pemerintah dan pajak tidak
berpengaruh terhadap tingkat suku bunga, jika pengeluaran pemerintah turun
ataupun naik tidak berpengaruh signifkan terhadap tingkat suku bunga begitu
pula dengan pajak, apabila angka pajak naik ataupun turun juga tidak
berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga.
bandar Togel online terpercaya di indonesia
BalasHapusAgen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
? Pin BBM : D1A279B6
? Pin BBM : 7B83E334
? Whatsapp : +85598291698
? Skype : Poin.4D
? Line : +85598291698