KETIKA PORTOFOLIO MENJADI KUNCI
KEUANGAN DALAM BISNIS
oleh Fara Dila Sandy, Ilmu Ekonomi
Universitas Jember
Portofolio
salah satu aset keuangan yang dimiliki oleh suatu perusahaan , baik berupa
saham,obligasi, emas dan lain sebagainya. Ada beberapa perusahaan di Indonesia
yang memiliki aset berupa portofolio ini, salah satunya PT. Unilever.
Perusahaan Unilever dikenal dengan perusahaan yang memiliki pontesi keuntungan
cukup tinggi untuk para pemilik saham yang berada pada Unilever. Ada beberapa
asumsi dalam suatu bidang keuangan mengenai investasi portofolio. Untuk
mengkaji investasi yang paling efisien, maka fokus utamanya ialah terletak pada
tujuan dari investor itu sendiri. Apabila seorang investor ingin berinvestasi
portofolio bertujuan untuk jangka panjang dan tidak membutuhkan resiko yang
cukup tinggi maka jawabannya ialah berinvestasi atau membeli saham pada para
perusahaan-perusahaan yang anti krisis (contoh PT Unilever). Selain dapat
mereduksi resiko yang akan ditimbulkan , investasi tersebut lebih bersifat
jangka panjang dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masa depan,
atau lebih diperjelas dengan motif berjaga-jaga. Namun kelemahan yang ada pada
investasi berorientasi jangka panjang ini adalah meberikan feedback atau keuntungan yang diperoleh rendah.
Berbeda dengan investasi yang
berorientasikan mendapatkan keuntungan tinggi atau dijadikan sebagai ladang
penghasilan. Dalam konteks investasi tersebut dapat diartikan sebagai investasi
jangka pendek. Keuntungan atau penghasilan yang diperoleh cukup tinggi namun
hal tersebut juga diimbangi dengan resiko yang kemungkinan akan terjadi pun
cukup tinggi. Jadi dalam hal ini keuntungan Jadi dalam hal ini keuntungan dan
resiko yang akan diperoleh memiliki fluktuatif yang positif atau searah.
Semakin tinggi resiko yang kemungkinan akan diperoleh maka keuntungan yang akan
diperoleh pun akan cukup tinggi. Sebaliknya, semakin rendah resiko yang
kemungkinan akan diperoleh maka keuntungan yag diperoleh pun akan rendah dan
sifatnya jangka panjang.
Unilever adalah salah satu industri yang
memiliki peran aktif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, baik dalam negri
maupun luar negri. Struktur industri yang dapat dikatakan oligopoli atau bisa
diartikan memiliki kredibel yang cukup tinggi dan sangat sulit untuk para
pesaing yang ingin menyaingi PT.Unilever.
Pangsa pasar yang dimiliki PT.Unilever hampir 85% dari jumlah masyarakat
yang berada di Indonesia. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa PT.Unilever
selain mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, PT Unilever pun menjadi suatu
perusahaan yang memiliki ciri khas tersendiri yang mampu menyulitkan para
pesaing yang ingin ikut bersinergi ke dalam pasar.
Berbagai arus modal yang berada di seluruh
dunia, inilah yang menjadi latar belakang munculnya sebuah Penanaman Modal
Asing. Integrasi antar negar menjadikan antar negara satu dengan negara yang
lain menjadi satu, saling membantu baik dari segi nominal maupun kognitif.
Dengan kondisi inilah, menjadikan tiap-tiap perusahaan lokal mengandalkan
penanaman modal melalui investasi portofolio. Dalam artikel diatas dijelaskan
bahwa dewasa ini bisnis PT.Unilever diprediksi pertumbuhannya akan ditentukan
melalui kekuatan portofolio.
Portofolio adalah suatu aset yang
perhitungannya sangat berkaitan dengan nilai mata uang negara lain yang
sifatnya Hard Currency. Jika
dikaitkan lebih detail lagi, Jika segala investasi dipengaruhi oleh nilai mata
uang yang paling kuat, maka estimasinya Indonesia akan mengalami permasalahan
dalam bisnisnya. Seharusnya bisnis di Indonesia bukan hanya terfokuskan pada
harga dan keuntungan yang diperoleh akan tetapi diperuntukan kesejahteraan
masyarakat tanpa pilah-pilih. Bisnis Indonesia yang mengalami perkembangan
cukup pesat, memaksa para entrepreneur untuk
tetap memajukan bisnisnya yang sifatnya berkesinambungan. Jadi tidak terikat
pada portofolio saja, akan tetapi ada variabel fudemental yang perlu dikaji
sebagai strategi dalam penguatan bisnis di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar