Blogroll

Rabu, 15 Juni 2016

KETIKA PORTOFOLIO MENJADI KUNCI KEUANGAN DALAM BISNIS



KETIKA PORTOFOLIO MENJADI KUNCI KEUANGAN DALAM BISNIS
oleh Fara Dila Sandy, Ilmu Ekonomi Universitas Jember

                Portofolio salah satu aset keuangan yang dimiliki oleh suatu perusahaan , baik berupa saham,obligasi, emas dan lain sebagainya. Ada beberapa perusahaan di Indonesia yang memiliki aset berupa portofolio ini, salah satunya PT. Unilever. Perusahaan Unilever dikenal dengan perusahaan yang memiliki pontesi keuntungan cukup tinggi untuk para pemilik saham yang berada pada Unilever. Ada beberapa asumsi dalam suatu bidang keuangan mengenai investasi portofolio. Untuk mengkaji investasi yang paling efisien, maka fokus utamanya ialah terletak pada tujuan dari investor itu sendiri. Apabila seorang investor ingin berinvestasi portofolio bertujuan untuk jangka panjang dan tidak membutuhkan resiko yang cukup tinggi maka jawabannya ialah berinvestasi atau membeli saham pada para perusahaan-perusahaan yang anti krisis (contoh PT Unilever). Selain dapat mereduksi resiko yang akan ditimbulkan , investasi tersebut lebih bersifat jangka panjang dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masa depan, atau lebih diperjelas dengan motif berjaga-jaga. Namun kelemahan yang ada pada investasi berorientasi jangka panjang ini adalah meberikan feedback atau keuntungan yang diperoleh rendah.
Berbeda dengan investasi yang berorientasikan mendapatkan keuntungan tinggi atau dijadikan sebagai ladang penghasilan. Dalam konteks investasi tersebut dapat diartikan sebagai investasi jangka pendek. Keuntungan atau penghasilan yang diperoleh cukup tinggi namun hal tersebut juga diimbangi dengan resiko yang kemungkinan akan terjadi pun cukup tinggi. Jadi dalam hal ini keuntungan Jadi dalam hal ini keuntungan dan resiko yang akan diperoleh memiliki fluktuatif yang positif atau searah. Semakin tinggi resiko yang kemungkinan akan diperoleh maka keuntungan yang akan diperoleh pun akan cukup tinggi. Sebaliknya, semakin rendah resiko yang kemungkinan akan diperoleh maka keuntungan yag diperoleh pun akan rendah dan sifatnya jangka panjang.
Unilever adalah salah satu industri yang memiliki peran aktif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, baik dalam negri maupun luar negri. Struktur industri yang dapat dikatakan oligopoli atau bisa diartikan memiliki kredibel yang cukup tinggi dan sangat sulit untuk para pesaing yang ingin menyaingi PT.Unilever.  Pangsa pasar yang dimiliki PT.Unilever hampir 85% dari jumlah masyarakat yang berada di Indonesia. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa PT.Unilever selain mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, PT Unilever pun menjadi suatu perusahaan yang memiliki ciri khas tersendiri yang mampu menyulitkan para pesaing yang ingin ikut bersinergi ke dalam pasar.
Berbagai arus modal yang berada di seluruh dunia, inilah yang menjadi latar belakang munculnya sebuah Penanaman Modal Asing. Integrasi antar negar menjadikan antar negara satu dengan negara yang lain menjadi satu, saling membantu baik dari segi nominal maupun kognitif. Dengan kondisi inilah, menjadikan tiap-tiap perusahaan lokal mengandalkan penanaman modal melalui investasi portofolio. Dalam artikel diatas dijelaskan bahwa dewasa ini bisnis PT.Unilever diprediksi pertumbuhannya akan ditentukan melalui kekuatan portofolio.
Portofolio adalah suatu aset yang perhitungannya sangat berkaitan dengan nilai mata uang negara lain yang sifatnya Hard Currency. Jika dikaitkan lebih detail lagi, Jika segala investasi dipengaruhi oleh nilai mata uang yang paling kuat, maka estimasinya Indonesia akan mengalami permasalahan dalam bisnisnya. Seharusnya bisnis di Indonesia bukan hanya terfokuskan pada harga dan keuntungan yang diperoleh akan tetapi diperuntukan kesejahteraan masyarakat tanpa pilah-pilih. Bisnis Indonesia yang mengalami perkembangan cukup pesat, memaksa para entrepreneur untuk tetap memajukan bisnisnya yang sifatnya berkesinambungan. Jadi tidak terikat pada portofolio saja, akan tetapi ada variabel fudemental yang perlu dikaji sebagai strategi dalam penguatan bisnis di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar