Ketika Yen Terpuruk, Rupiah Meroket
Setiap
Negara pasti erat kaitannya dengan Negara lain, karena setiap Negara pasti akan
membutuhkan hubungan yang saling menguntungkan dengan Negara lain. Negara yang
memiliki sumber daya alam yang lebih pasti membutuhkan Negara lain untuk
menjualkan hasil sumber daya alamnya tersebut. Begitu pula dengan Negara yang
kekurangan sumber daya alam, Negara tersebut pasti akan melakukan perdagangan
dengan Negara lain untuk memenuhi kekurangan sumber daya alam di Negaranya.
Keadaan seperti ini yang mendorong terjadinya perdagangan internasional baik
berupa barang atau komoditas dan jasa. Dengan adanya perdagangan internasional
antar Negara ini menyebabkan terjadinya ekspor dan impor. Semakin meningkatnya
ekspor dan impor ini maka akan menyebabkan arus keluar dan arus masuk mata uang
antar Negara semakin banyak. Perbedaan nilai nominal dan nilai riil antar
Negara menyebabkan perbedaan nilai tukar terhadap Negara lain juga berbeda. Hal
tersebut dapat terjadi karena tingkat inflasi, suku bunga, dan faktor lain
disuatu Negara juga berbeda. Tergantung tingkat fluktuatif perekonomian di
suatu Negara tersebut.
Keterpengaruhan
nilai tukar uang antara Negara baik satu, dua, atau multibilateral akan
memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap perekonomian disalah
satu Negara. Keadaan ini dapat dicontohkan dengan pelemahan nilai tukar yen
terhadap euro. Pelemahan ini diakibatkan karena semakin banyak investor yang
melihat ekonomi di London dan New York lebih cerah daripada ekonomi asal
investor berinvestasi.
Mata
uang dunia yang menjadi mata uang utama perdagangan internasional terdiri dari
lima (5) mata uang, yaitu pertama Negara Amerika Serikat (Dollar US), kedua
adalah Uni Eropa (Euro), ketida yaitu Jepang (Yen), keempat Inggris
(Poundsterling), dan yang terkahir adalah mata uang negara China yaitu Renminbi
(Yuan). Dengan adanya ke lima mata uang yang menguasai mata uang dalam
perdagangan internasional ini, maka apabila terjadi fluktuasi ekonomi di suatu
Negara tertentu, akan menyebabkan goncangan-goncangan terhadap nilai tukar
Negara lain.
Mata
uang Jepang yaitu Yen adalah salah satu mata uang kuat di dunia. Mata uang yen
merupakan salah satu mata uang yang sering atau paling dicari oleh investor.
Mata uang Yen juga mata uang yang paling banyak dicari dalam perdagangan pasar
valuta asing di dunia. Negara Industri terkemuka di Asia dan yang mempunyai
posisi yang sangat kuat dalam perdagangan real estated adalah Negara Jepang.
Hal ini disebabkan karena Jepang sangat bergantung dengan bahan mentah yang
harus di impor dari Negara lain sehingga fluktuasi mata uang Yen sangat
dipengaruhi oleh fluktuasi harga bahan mentah dan minyak bumi di pasar
internasional. Adanya pengaruh melemahnya Yen yang membuat nilai tukar rupiah menjadi
menguat yaitu Indonesia banyak melakukan pengurangan arus investasi.
Nilai
tukar rupiah menguat tajam terhadap dolar Amerika yaitu meningkat pada level
Rp. 13.300. Keadaan ini didukung dengan melemahnya mata uang yen terhadap euro.
Sehingga dengan nilai tukar yen terhadap euro semakin melemah, dapat
meningkatkan nilai tukar Negara lain terhadap dolar amerika. Adanya pelemahan
dan penguatan nilai tukar tersebut dapat memberikan dampak positif dan dampak
negatif terhadap perekonomian indonesia.
Dimana dampak positif tersebut akan
mempengaruhi jumlah impor yang masuk di indonesia. Dengan menguatnya nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika maka akan berimbas pada meningkatnya daya
beli masyarakat akan barang sehingga konsumsi barang dalam negeri juga akan
meningkat. Selain itu, penguatan rupiah dapat mengurangi tekanan inflasi yang
berasal dari inflasi importer (imported
inflation). Penguatan rupiah juga memberikan keuntungan yang besar bagi
importer karena dengan barang-barang yang di impor tersebut memberikan
kapasitas yang lebih diakibatkan oleh biaya produksi yang dikeluarkan secara
relatif akan menjadi murah.
Namun
dengan begitu, penguatan rupiah juga dapat menjadi beban bagi perekonomian
indonesia karena akan menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif tersebut di
antaranya yaitu dengan menguatnya rupiah maka volume impor akan lebih banyak
masuk ke dalam negeri. Adanya penguatan nilai tukar rupiah ini akan menjadikan
barang-barang impor relatif lebih murah dan akan membuat banyak orang
mengkonsumsi barang impor. hal ini tentunya akan berbahaya karena barang-barang
dalam negeri akan kehilangan konsumennya.
Penguatan
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika ini membuat para pelaku pengusaha
melakukan jalan pintas untuk melakukan impor daripada membuat sendiri, karena
nilai impor lebih murah daripada membuat sendiri. Hal tersebut sangatlah
merugikan untuk Negara sehingga perlu diwaspadai terutama produk industry
seperti makanan dan minuman. Dampak negatif lain yang dapat merugikan Negara
yaitu dengan adanya jumlah impor yang meningkat, maka akan menyebabkan
pembiayaan terhadap impor juga akan semakin meningkat. Dengan keadaan demikian,
membuat devisa Negara akan semakin berkurang.
Berdasarkan
pemaparan dampak positif dan dampak negatif, sebenarnya penguatan rupiah hanya
meredamkan atau mendinginkan para investor asing untuk menanamkan sahamnya di
indonesia. Di sisi lain, dengan banyaknya investor tersebut membuat produsen
dalam negeri khususnya produsen yang melakukan ekspor akan mengalami kerugian
karena produk yang mereka hasilkan bersaing dengan barang hasil Negara lain.
Dengan begitu, usaha produsen dalam negeri tidak dapat terapresiasi dan akan
selalu meredup dalam persaingan internasional. Di sisi lain dengan adanya
penguatan dalam nilai tukar rupiah, pemerintah juga akan memiliki dampak
kerugian yang sangat besar karena harus membiaya pembelian produk impor yang
pastinya akan menguras kantong Anggran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Penguatan
rupiah harusnya dibarengi dengan kebijakan pemerintah yang harus mendorong
produsen dalam negeri terus mengembangkan sayapnya menuju persaingan
internsaional. Selain itu, pemerintah harus membuat kebijakan yang dapat
menjaga serta menstabilkan perekonomian dari faktor internal maupun faktor
eksternal. Daktor internal perekonomian disebabkan oleh adanya keadaan
fundamental suatu Negara. apabila Negara tersebut memiliki fundamental ekonomi
yang kuat, maka rupiah akan terus naik. Hal lain yang dapat mengganggu faktor
internal yang akan mempengaruhi fluktuasi nilai rupiah yaitu dengan adanya
inflasi, kenaikan atau penuruan suku bunga, dll. Lain hal nya dengan faktor
eksternal, dalam faktor eksternal pemerintah harus menyiapkan beberapa
kebijakan mengenai adanya guncangan ekonomi dari pengaruh Negara lain atau
gunjangan perekonomian yang dapat mengganggu jalannya kestabilan nilai tukar
rupiah.
0 komentar:
Posting Komentar