Berpacu pada investasi portofolio akankah perekonomian
indonesia lebih baik
Oleh
Moch
fitroh kardiansyah fak ekonomi Univ. Jember
Investasi portofolio mungkin menjadi
sebuah hal yang asing ditelinga kita, tidak banyak yang mengetahui apa
sebenarnya investasi portofolio sendiri dan bagaimana peranan investasi
portofolio terhadap perekonomian negeri ini. Belum ada yang dapat memastikan investasi yang seperti apa yang dapat membangkitkan
gairah perekonomian bangsa. Seraya tak puas dengan kinerja para pemangku
kebijakan yang dinilai lemah di dalam menjalankan roda pemerintahan dan
mengerakkan sendi perekonomian negeri ini. Masyarakat sebagai agen penggerak
pertumbuhan ekonomi merasa geram dengan kondisi yang selalu tak berubah dari
masa ke masa seperti tak berdaya menjalani kondisi yang ada tanpa harus tahu
hingga kapan penderitaan yang dialami akan sirna. Investasi portofolio adalah
sebuah investasi yang berlandaskan pada jangka waktu pendek dimana dalam hal
ini yang bertindak sebagai pelaku usaha bisa dari individu sendiri, perusahaan,
dan pemerintah. Jika dibandingkan dengan investasi langsung pada umumnya tentu
mempunyai suatu perbedaan yang mencolok dimana jika pada investasi langsung
yang bertidak sebagai pelaku adalah korporasi ataupun kelompok bisnis dan pada
perusahaan yang memiki francase atau produk sejenis kontrol perusahaan hanya
dapat dilakukan oleh perusahaan induk. Namun pada investasi portofolio yang
bertindak dalam mengawasi jalannya sistem keuangan perusahaan dapat dilakukan
oleh manager keuangan dan individu mempunyai hak yang sama dalam memiliki
sebuah aset keuangan. Berbagai alat investasi sudah tersedia namun yang jadi
masalah sedikit sekali yang cocok dengan kriteria masyarakat indonesia, lantas
investasi yang seperti apakah yang pas
untuk diambil. Tentu diperlukan perencanaan yang matang agar tidak salah dalam
memilih investasi yang tepat.
Investasi portofolio yang tepat diperlukan
sebuah perencanaan yang tepat dengan berpedoman dengan kemampuan yang dimiliki
tidak perlu untuk memaksakan kehendak akan sebuah investasi yang diinginkan,
apabila dalam pembelian surat berharga di dasari atas expektasi tidak dengan
menganalisa dampak dan resiko yang akan diambil maka dalam hal ini tentu sangat
membahayakan para pelaku bisnis untuk bermain di dalam investasi portofolio.
seyogyanya portofolio investasi tidak hanya disesuaikan dengan kebutuhan namun
juga kemampuan sedangkan return portofolio yang penyumbang terbesar adalah
saham namun dalam hal ini memilih intrumen investasi beresiko tinggi maka
diperlukan unsur kehati-hatian yang cukup matang dalam penerapannya agar tidak
merugikan.
Dalam rangka perlindungan konsumen otoritas
jasa keuangan bertindak sebagai pemberi kebijakan dan aturan mengenai peran dan
tugas manejer investasi bukan tanpa alasan mengapa Otoritas Jasa Keuangan
secara menditail mempunyai sebuah keinginan untuk menjaga investasi portofolio
dapat stabil dengan sistem yang berlandaskan dengan kejujuran yang ditopang
oleh kebijakan dalam mengatur manajer investasi. Dalam hal ini investasi
portofolio yang digadang-gadang akan membangkitkan perekonomian domestik jika
tidak didukung oleh kinerja manajer investasi yang baik maka tidak mungkin
semua itu akan terlaksana dengan baik sesuai harapan yang diinginkan. Peran
serta otoritas jasa keuangan dilakukan untuk memberikan efek jera terhadap
manajer keuagan yang sering melakukan perilaku tidak baik terhadap para
nasabah. Keluhan sering di sampaikan oleh para nasabah akibat Perilaku yang
kurang menyenangkan oleh manajer keuangan sehingga perlu adanya sebuah aturan
yang mengikat perlindungan nasabah.
Perwujudan itu semua Otoritas Jasa Keuangan
membentuk sebuah rancangan beleid yang
mana mengatur prinsip-prinsip manajer investasi, keterbukaan, pemgolahan efek,
rabat, komisi, dan kerahasian nasabah. Dalam kaitannya dengan menjaga
kerahasiaan nasabah sangatlah diperlukan mengingat dalam hal ini nasabah
mempunyai hak privasi dimana tidak perlu adanya banyak orang tahu mengenai
investasi yang dikelola sehingga dengan adanya unsur kerahasiaan terjaga dengan
baik maka unsur investasi akan berjalan dengan kondusif. Oleh karenanya, pada
kasus ini manajer investasi haruslah lebih peka terhadap kerahasiaan investasi
nasabah. Menurut kepala eksekutif pengawas pasar modal OJK Nurhaida, kami sering menerima masukan dari para
industri yang menyampaikan kurang pas maupun tidak terhadap kinerja manajer
investasi. Beberapa hal diperlukan untuk membuat sebuah kebijakan yang dapat
merubah wajah iklim investasi agar dapat berjalan seiarama dengan kondusif,
seperti sebelumnya tidak diatur namun pada saat ini lebih diperjelas agar roda
investasi portofolio menjadi lebih tertata.
Menurut Nurhaida beberapa aturan yang dicanangkan seperti rabat, yang
selama ini menjadi masalah yang agak serius jika dibiarkan berlarut-larut akan
berdampak negatif. Pengaturan tentang rabat yang selama ini kurang begitu
tuntas untuk dilaksanakan. Dengan adanya peraturan yang baru, para manajer
investasi dilarang menerima rabat dari hasil transaksi dan juga harus
melampirkan rabat kepada rekening nasabah. Dengan adanya peraturan baru yang
akan segera dirilis nanti para nasabah akan dapat menerima pelayanan yang
transparan dari manajer investasi. Dan hasil yang akan didapatkan, kepercayaan
oleh investor terhadap para menajer investasi akan meningkat.
Beberapa
hal diperlukan untuk membuat sebuah kebijakan yang dapat merubah wajah iklim
investasi agar dapat berjalan seiarama dengan kondusif, seperti sebelumnya
tidak diatur namun pada saat ini lebih diperjelas agar roda investasi
portofolio menjadi lebih tertata.
Beberapa aturan yang dicanangkan seperti rabat, yang selama ini menjadi
masalah yang agak serius jika dibiarkan berlarut-larut akan berdampak negatif.
Pengaturan tentang rabat yang selama ini kurang begitu tuntas untuk
dilaksanakan. Dengan adanya peraturan yang baru, para manajer investasi
dilarang menerima rabat dari hasil transaksi dan juga harus melampirkan rabat
kepada rekening nasabah. Dengan adanya peraturan baru yang akan segera dirilis
nanti para nasabah akan dapat menerima pelayanan yang transparan dari manajer
investasi. Dan hasil yang akan didapatkan, kepercayaan oleh investor terhadap
para menajer investasi akan meningkat.
Selain rabat dan menjaga kerahasian para
nasabah hal lain yang juga diatur didalam peraturan otoritas jasa keuangan
dalam mengatur perilaku manejer investasi. Yaitu larangan terhadap para manejer
keungan di dalam mengutip dan biaya tambahan yang tidak wajar dalam hal ini
apabila besarannya lebih tinggi daripada fee industri, manajer investasi harus
secara rinci dalam mengabarkan dasar penentuan dan rincian komisi. Kejelasan
mengenai rincian komisi tambahan yang diberlakukan oleh manajer investasi harus
dilakukan sejelas mungkin dikarenakan akan menimbulkan unsur kecurgiaan yang
disematkan kepada manajer investasi atas kinerjanya selama ini, nasabah akan
menilai tambahan komisi yang diberlakukan oleh manejer keuangan hanya akan
menguntungkan para manejer investasi tidak ada kejelasan mengenai tambahan komisi yang diminta. Dengan adanya rincian
yang tepat tentang adanya biaya tambahan akan membuat para investor merasa
yakin akan pelayanan yang diberikan oleh para manejer investasi.
Adanya
ASEAN economic Community juga mempunyai peranan yang cukup vital kaitannya
dengan lahirnya investasi portofolio oleh negara-negara anggota Asia Tenggara. MEA
akan membuka peluang bagi indonesia untuk menguatkan nilai tukar rupiah jika
pemerintah benar-benar jeli di dalam memanfaatkan potensi yang ada. Jumlah
penduduk yang padat akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para inbvestor
negara tetangga untuk berkanan menanamkan modalnya di negeri ini. Pemerintah
harus membuat sebuah kebijakan yang tepat untuk mendorong masuknya investasi
asing. Langkah selanjutnya adalah pemerintah juga harus memberikan sebuah
wacana di dalam mewajibkan aliran modal yang masuk ditempatkan di dalam aset
berdominasi rupiah. Aliran tersebut bukan hanya dalam bentuk portofolio, namun
juga dalam bentuk aliran modal secara langsung (PMA) seperti hal nya pendirian
pabrik dan jaringan distribusi. Jika program tersebut dapat berhasil bukan
tidak mungkin permintaan rupiah dalam jumlah besar lambat laun akan berdamoak pada
penguatan rupiah. Masyarakat ekonomi Asean dapat membuka peluang bagi perbaikan
iklim investasi dan infrastruktur indonesia melalui pemanfaatan program
kerjasama regional. Para pengusaha indonesia juga akan meraup keuntungan
dengan adanya peningkatan kerjasama oleh
para pangusaha negara-negara tetangga lainnya. Kerjasama antar wilayah region
perlu ditingkatkan oleh pemerintah sebagai pemangku kebijakan perekonomian
negeri ini tujuannya tidak lain tidak bukan sebagai pendongkrak pembangunan
infrastruktur dalam negeri, MEA bisa membuka peluang bagi perbaikan iklim
investasi dan infrastruktur indonesia melalui pemanfaatan program kerjasama
regional. Peranan MEA terhadap pergerakan barang produksi yang dihasilkan oleh
beberapa negara anggota negara Asia tenggara akan lebih fleksibel dengan
terbentuknya suatu sistem atau wadah yang dapat menampung segala aspek barang
yang akan bertukar tempat tidak hanya berkutat pada satu titik negara saja
melainkan akan bertukar tempat dengan beberapa negara di Asia Tenggara.
Dengan
adanya Masyarakat ekonomi Asean bukan berarti indonesia terus menerus menjadi
bulan-bulanan negara ASEAN lainnya dimana dengan potensi sumber daya manusia
(SDM) yang luar biasa besar dengan perilaku konsumtif diantara mereka membuat
indonesia menjadi sasaran empuk bagi negara ASEAN lainnya untuk mengembangkan
pundi-pundi keuntungan yang diperoleh oleh adanya sistem perdagangan bebas ini
melainkan lebih dikembangkan menjadi sebuah potensi yang dapat menjadi sebuah
cikal bakal tumbuhnya perekonomian di negeri ibu pertiwi. Yang menjadi sebuah
syarat mutlak terciptanya pertumbuhan yang di damba-dambakan adalah dengan
menjaga bagaimana para investor baik asing maupun domestik tidak berpindah
haluan dengan segenap keinginan memperoleh keuntungan yang besar menyebabkan
hasrat lain yang berkeiinginan untuk lebih memilih berinvestasi di negara ASEAN
lainnya, tentu saja ini menjadi sebuah ancaman yang dapat membuat perekonomian
semakin memburuk bukan malah membaik namun semakin lama perekonomian negeri tambah
bobrok dengan segala keterbatasan yang ada.
Upaya dan
kinerja yang efektif menjadi sebuah batu loncatan yang dapat menggerakkan suatu
perekonomian yang lesu, sehingga negeri ini tidak selamanya menjadi sebuah
benalu dibawah bayang-bayang negara kecil tetangganya. Investasi langsung
maupun portofolio mungkin menjadi pendongkrak keberhasilan perekonomian dalam
negeri namun yang patut diwaspadai adalah dengan menjaga para investor baik
asing maupun domestik untuk tetap mempunyai keterikatan dengan negeri ini
seraya tidak mau untuk meninggalkan negeri tercinta indonesia. Sehingga dengan
adanya sebuah keterikatan dan kenyamanan dalam berinvestasi di negara indonesia
oleh para investor tentu saja akan membuat program yang menjadi trending topic
akan berhasil dilaksanakan seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Untuk
mengantisipasi ke khawatiran masyarakat akan adanya resiko yang ditimbulkan
akibat investasi portofolio dalam kaitannya dengan saham. Terdapat solusi yang
ditawarkan yaitu dengan berinvestasi di
reksadana dimana pada sektor investasi sendiri reksa dana berfungsi sebagai
investasi dalam jangka pendek dan penawaran yang diberikan cukup mudah bagi
seseorang yang belum mengenal secara mendalam terhadap saham. Dalam hal ini
pelaku usaha yang ingin berinvestasi tidak perlu mempertimbangkan resiko yang
kemungkinan terjadi dikarenakan jumlahnya yang relatif kecil dibandingkan
dengan saham membuat resiko investasi pada reksadana sendiri tidak telalu
tinggi dan yang bertindak di dalam mangatur jalannya investasi yaitu manager
keunagan perusahaan berbeda dengan saham, saham adalah sebuah surat berharga
yang berfungsi sebagai alat untuk mempunyai sebagian aset perusahaan apabila
sebuah perusahaan mempunyai sebuah keuntungan maka para pemilik saham memperoleh
deviden terhadap keuntungan yang di dapat dan pada umumnya yang memainkan
jalannya investasi adalah perusahaan induk tidak bisa anak perusahaan
mengeluarkan surat berharga berupa saham, berbeda dengan reksadana anak
perusahaan dapat mengeluarkan surat berharga berupa reksada. Dalam hal ini
jelas dikatakan bahwa resiko yang dapat ditimbulkan dengan berinvestasi pada
saham memiliki resiko yang tinggi dibandingkan dengan reksa dana dan tentu
sangat berbahaya terhadap para investor yang masih baru yang belum mempunyai
pengalaman dalam mengelola saham.
Selain itu terdapat alternatif lain yang dapat
ditawarkan dalam investasi portofolio, para profesional muda untuk berinvestasi pada portofolio yang cukup
stabil yaitu emas, para investor muda diharapkan untuk menyisihkan uang
tabungannya pada pembelian portofolio emas. Harga emas yang relatif stabil
membuat tingkat resiko yang kemungkinan di dapat cukup rendah dibandingkan
dengan saham tentu sangat berbeda dimana pada saham sendiri yang menentukan
untung maupun ruginya adalah kepemilikan sebagian aset perusahaan apabila
perusahaan yang bersangkutan mengalami kerugian dalam bentuk financial maupu
masalah intern lainnya tentu para pemilik saham tidak dapat menerima deviden
dan keungkinan terbesar harga saham akan jauh menurun, sedangkan emas sendiri
harga yang ditawarkan cukup stabil dan para investor tidak perlu terlalu
khawatir dengan gejolak ekonomi yang sering kali terjadi dampaknya masih
tergolong kecil.
Para
investor muda meskipun dalam pembelian portofolio hanya dalam jumlah yang
kecil, jika dilakukan dalam pembelian yang rutin jangka sebulan maka kelak
jumlahnya akan bertambah. Setelah memiliki tabungan yang cukup barulah merambah
kepada investasi properti. Sebuah motivasi baru terhadap para investor yang
masih tergolong baru yang dalam hal ini dimaksudkan untuk memperkecil resiko
yang dapat ditimbulkan akibat kurangnya unsur kehati-hatian di dalam memilih
investasi yang tepat. Ekpektasi terlalu dipaksakan dengan maksud memperoleh
jumlah keuntungan yang besar dengan kepemilikan sebuah aset keuangan namun
tidak memperhitungkan kerugian yang di akan diperoleh maka hal ini akan menjadi
sebuah Boomerang bagi para profesional muda dalam mengembangkan sayap-sayap
usahanya. investasi yang cocok untuk dipilih alternatif yang perlu dilakukan
adalah dengan bertanya kepada Otoritas jasa keuangan (OJK), Bursa efek
indonesia (BEI), PT Bank Mandiri Tbk, dan perusahaan lainnya. Dalam hal ini
para investor yang masih tergolong baru dapat bertanya bagaimana resiko dan
dampak terhadap kepemilikan portofolio, dengan membedakan antara beberapa
portofolio diharapkan profesional muda dapat menentukan portofolio yang aman
dan yang tidak. Peran serta pemerintah sendiri sangatlah diperlukan dalam
menjaga dan mengawasi iklim investasi indonesia, apabila dalam pengawasan ini
pemerintah bertindak secara pasif tentu tidak akan menciptakan sebuah iklim
investasi yang kondusif.
0 komentar:
Posting Komentar