INDIKATOR PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
Oleh
Qori Dhika Andria
Dalam
iklim usaha yang tak kunjung membaik tetntunya berdampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Belum lama ini di kabarkan bahwa pekerja
kreatif Indonesia semakin banyak yang eksodus ke Singapura dan malaysia. Sangat
di sayang kan sekali apabila semua para pekerja kreatif harus eksodus ke negara
lain, kita tidak hanya akan kehilangan para pekerja kreatid di Indonesia namun
juga akan kehilangan para penunjang ekonomi di Indonesia. Yang menjadi faktor
utama eksous pekrja kreatif Indonesia di yakini karena pengaruh iklim usaha
yang tidak kondusif, selain itu juga di karenakan akses pasar yang sulit tentu
nya income. Hal ini menjadi pekerjaan
rumah bagi pemerintah Indonesia untuk memperbaiki iklim bisnis dan investasi di
Indonesia , agar umkm di Indonesia mampu tumbuh pesat dan bersaing dengan
kompetitor-kompotitor utama nya di negara ASEAN. Hal itu juga membantu dalam
membangun kesejahateraan di Indonesia. Umkm sebagai salah satu pilar ekonomi
yang telah terbukti mampu hidup dan berkembang di dalam badai krisis selama
lebih dari enam tahun, keberadaan nya telah dapat memberikan kontribusi
terhadap PDB sebesar hampir 60%, penyerapan tenaga keja sebesar 88,7% dari
seluruh angkatan kerja di Indonesia. Tidak kah itu angka yang sangat fantastis
bagi dunia perbisnisan. Selain umkm Indonesia juga di kenal dengan bisnis
properti nya, konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle (JLL)
menyatakan bahwa siklus bisnis di Indonesia selaras dan di nilai berkaitan erat
dengan siklus pemilihan umum yang berlangsung setiap tahun sekali. Menurut Todd
Lauchlan, apa yang terjadi sektor properti di Indonesia pada tahun 2013 lalu
memiliki kemiripan dengan apa yang terjadi pada tahun 2008 atau setahun sebelum
pemilu, tentu saja kondisi ini adalah sektor properti cenderung pertumbuhannya
melambat pada setahun sebelum pemilu yang seperti di alami pada tahun 2013, dan
akan kembali menunjukkan peningkatan setelah pemilu berlangsung. Berbagia pihak
juga telah mengatahui bahwa Indonesia saat ini sedang menglami perlambatan,
termasuk pula di sektor properti. Perlambatan pasar termasuk di sektor properti
berpeluang untuk berjalan selama beberapa triwulan ke depan. Kondisi ekonomi
dan sosial politik menjelang pelaksanan pemilu diperkirakan membuat dinamika
bisnis properti akan sedikit mereda.
Konsumsi
masyarakat mencerminkan tingkat pendapatan masyarakat dan juga banyaknya orang
yang bekerja di bandingkan tingkat pengangguran. Tahun 2015 memang ada PHK yang
terjadi di sejumlah perusahaan dari berbagai sektor, mulai dari sektor
pertambangan, manufaktur, hingga sektor lainnya yang padat karya. Namun tahun
2015 cukkup banyak pengembangan infrastruktur sudah mulai. Ini memberikan
kesempatan bekerja bagi banyak orang. Sengan program pemangunan infratsruktur
yang menjadi salah satu prioritas pemerintah, tentu di tahun 2016 nanti
kesempatan kerja juga akan meningkat. Jika saat ini tingkat pengangguran
mencapai lebih dari 7 juta orang, di harapkan tingkat pengangguran itu akan
menurun. dengan kata lain daya beli mesyarakat akan meningkat. Belum lgii
program bantuan sosial seperti kartu keluarga sejahtera yang memberikan uang
tunai kepada masyarakat tidak mampu agar mereka bisa terbantu untuk memenuhi
kebutuhan pokok. Demikian juga dengan program kredit usaha rakyat (KUR) untuk
keluarga pekerja yang penyaluran nya di harapkan bisa mencapaii Rp.30 triliun
tahun 2016. Pada gilirannya, kredit usaha rakyat (KUR) akan memberikan multiplier effect positif terhadap
pembangunan dan tentunya meningkatkan daya beli masyarakat untuk berkonsumsi. Di
tambahkan pula dengan berbagia kebijakan ekonomi yang telah di guirkan
pemerintah, khusunya sejak kuartal ketiga dan keempat pada 2015 lalu. Investasi
tentu bisa d bedakan menjadi investasi di sektor ril dan investasi di
portofolio. Terkait dengan investasi sektor riil, dapat kita lihat bahwa
pmerintah telah mengeluarkan begitu banyak paket relaksasi triwulan ketiga dan
keempat tahun 2015. Memberikan kemudahan perizinan, meghilangkan berbagai
hambatan, dan bahkan memberikan tax
holiday dan tax amnesty. Bagaimana
dengan propek saham, obligasi, reksa dana, dan juga pasar uang. kita mulai
dengan pasar uang. besar perkiraan bahwa tingkat buunga bank tahun 2016 akan
lebih rendah di bandingkan tahun 2015. Itu artinya BI rate menjadi lebih
rendah, kemudian di ikuti oleh bunga deposito dan tentunya juga bunga pinjaman.
Dampaknya, immbal hasil dari penempatan dana deosito menjadi lebih rendah.
Namun, di sisi lain biaya operasional dunia usaha yangg bersumber dari unga
bank akan menjadi lebih rendah. Ini seharusnya mendorong kinerja emiten-emiten
di bursa saham menjadi lebih baik. Semua faktor tersebut akan mendorong
investasi di pasar modal dan investasi baru d sektor riil. Tidak perlu menjaddi
genius untuk bisa mengambil keputusan investasi bawa investasi portofolio
di tahun 2016 ini akan mnejadi lebih
prospektif.
Untuk
memperbaiki iklim usaha semakin kondusif, tentu nya pemerintah harus bekerja
keras memperbaiki beberapa aspek terkait. Seperti penyediaan listrik,
perindungan terhadap investor dan sistem ketenagakerjaan, ketiga aspek tersebut
butuh perbaikan segera agar dapat mendongkrak usaha di Indonesia. Selain itu
juga pemerintah juga harus membanggun startegi untuk meningkatkan jumlah umkm
di Indonesia. Pemerintah bisa meniru upaya yang di lakukan pemrintah Thailand
dalam hal mengembangkan umkm di negara tersebut. Thailand menerapkan kebijakan
satu produk perkecamatan, sehngga masing-masing wilayah mempunyai produk
unggulan yang berbeda, tidak menjutup kemungkinan di Indonesia juga dapat beitu karena di setiap daerah
memilik ciri kgas masing-masing ini juga menjadi nilai tambah bagi Indonesia
untuk lebih mengembangkan kekayaan alam nya. Dan tentu nya strategi tersebut
harus di imbangi dengan proteksi terhadap keberadaan umkm, seperti straegi
negara-negara ASEAN lainnya yang melindungi umkm nya dari serbuan produk yang
sama dari negaa lain, salah satu nya dengan membuat hambatan masuk. Oemerintah
dapat mengurangi barang-barang dari luar negeri untuk masuk ke dalam negeri ini
juga membantu agar masyarakat lebih megkonsumsi produk-produk dalam negeri
saja. Itu sangat membantu dalam melestarikan atau membudayakan pemakaian produk
dalam negeri dan mencintai hasil produk dalam negeri saja, apabila pemerintah
membiarkan produk dalam luar negeri masuk maka tidak mennutup kemungkinan akan
mengurangi minat bagi para konsumen untuk menikmati hasil produk dalam negeri
nya.
0 komentar:
Posting Komentar