INVESTASI PORTOFOLIO, LEBIH MENGUNTUNGKAN INDONESIA ATAU INVESTOR ASING?

INVESTASI PORTOFOLIO, LEBIH MENGUNTUNGKAN INDONESIA ATAU INVESTOR ASING?

Investasi di Indonesia sebagian besar terdiri dari investasi portofolio. Investasi portofolio sendiri merupakan investasi yang modalnya ditanamkan oleh investor asing namun modal tersebut ditanamkan di Indonesia. Seperti yang telah diketahui bahwa indonesia menjadi salah satu destinasi investasi yang cukup menarik bagi asing. Hal tersebut dikarenakan nilai return on investment (ROI) yang ada di Indonesia dirasa cukup tinggi dan menguntungkan investor yang menanamkan modalnya di Indonesia. Karena besarnya jumlah return on investment (ROI) yang tinggilah, investor asing lebih memilih Indonesia sebagai tujuan investasi jika dibandingkan dnegan Negara lain.

Namun perlu dikaji lagi, investasi portofolio tidak hanya memberi keuntungan kepada investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia. Namun, Indonesia sendiri juga tentunya terkena dampak positif dari adanya investasi portofolio ini. Dari investasi yang ditanamkan oleh investor asing di Indonesia ini, membawa dampak berkurangnya pengangguran yang ada di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan, investasi yang ditanamkan di Indonesia dengan skala besar tentunya akan membutuhkan faktor produksi yang besar juga. Dimana kita tahu, faktor produksi sendiri menurut teori produksi terdiri dari modal (capital) dan tenaga kerja (labor). Dimana faktor produksi berupa tenaga kerja (labor) sendiri akan diambilkan dari warga Indonesia. Hal tersebut tentunya beralasan, karena jika investor tersebut mengambil tenaga kerja di Indonesia biaya yang diitmbulkan tidak begitu besar dikarenakan tenaga kerja yang ada lokasi berada di sekitar investor tersebut. Berbeda jika investor harus memasok tenaga kerja dari Negaranya, harus ada biaya-biaya yang ditimbulkan selain hanya memberi upah kepada tenaga kerja yang ada. Investor juga harus membayar biaya-biaya operasional lain di luar itu.

Keuntungan lain yang diperoleh oleh Indonesia dengan adanya investasi portofolio ini adalah investasi portofolio sebagai salah satu indikator yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan, investasi sendiri merupakan suatu roda penggerak perekonomian yang ada pada di setiap Negara. Karena dengna adanya investasi, aktivitas perekonomian akan terus mengalami peningkatan. Seperti contohnya adalah produktivitas barang-barang dan jasa-jasa yang terus mengalami peningkatan dengan adanya investasi, baik itu berupa investasi porotofolio maupun investasi yang lain. Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami peningkatan inilah yang menyebabkan menguatnya perekonomian dalam negeri.

Namun, perlu dipahami lagi jika investasi portofolio merupakan investasi yang modalnya ditanamkan oleh investor asing di Indonesia seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maka dari itu, tentunya keuntungan berupa profit yang diperoleh dari investasi yang ada akan diterima hanya oleh investor. Hal tersebut tentunya dikarenakan investor asing yang secara penuh memiliki hak atas fakor-faktor produksi yang ada. Wajar saja bila investor asing menerima hak penuh dalam hal perolehan profit atau laba tadi.

Jika investasi portofolio yang ada di Indonesia jumlahnya terus meningkat bahkan lebih tinggi daripada penanaman modal dalam negeri (PNDM) sendiri apakah hal tersebut justru baik atau buruk bagi Indonesia? Perlu dikali lagi secara lebih mendalam mengenai investasi portofolio dan keuntungannya. Kita asumsikan saja jika investasi portofolio jumlahnya terus meningkat, imbas dari adanya peningkatan investasi protofolio tersebut adalah tidak hanya faktor produksi tenaga kerja (labor) saja yang dikuasai oleh investor asing, namun aset-aset yang ada di Indonesia yang dibeli oleh investor asing tersebut akan terus bertambah jumlahnya. Akibatnya tentu sangat fatal, yaitu mayoritas aset Indonesia akan dimiliki oleh asing. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada semakin digerusnya perekonomian Indonesia dengan adanya dominasi dari pihak asing.

Misalkan lagi jika aset yang dikuasai oleh investor asing berupa sumber-sumber kekayaan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tentunya akan berdampak sangat buruk bagi Indonesia jika aset tersebut dikuasai asing. Contohnya sumber-sumber tambang yang nilai ekonomisnya sangat tinggi yang ada di Indonesia, seperti tambang emas, tambang batubara, tambang nikel, dan lain sebagainya. Kita tahu bahwa fakta yang terjadi di Indonesia aset-aset besar yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang disebutkan tadi sebagian besar dikuasai oleh asing. Hal tersebut tentunya berdampak buruk bagi Indonesia, warga Indonesia jiak diistilahkan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Mengapa demikian? Karena tenaga kerja Indonesia menjadi bawahan dari para investor asing ini. Sedangkan investor asing bisa dengan mudah mempermainkan perekonomian Indonesia dengan kekuasaan yang dimilikinya, seperti memberi gaji yang rendah kepada tenaga kerja Indonesia demi memperoleh keuntungan yang lebih besar dalam investasi yang dilakukannya.

Jika investor asing terus melakukan ekspansi dalam hal penguasaan aset-aset Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi tadi, maka perekonomian Indonesia bisa saja dikuasai hampir secara penuh oleh asing. Bila hal tersebut terjadi, tentunya warga Negara Indonesia sendiri yang akan mengalami kesengsaraan karena tidak bisa menikmati sumber-sumber kekayaan yang sebenarnya menjadi hak bagi seluruh warga Indonesia. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada tingkat kemakmuran warga Negara Indonesia yang rendah dan sulit untuk dilakukan peningkatan.

Namun, menyikapi dampak negative dari adanya investasi portofolio tadi Indonesia tidak perlu takut dalam mengambil sikap mengenai penanaman modal asing (PMA) yang ada di Indonesia. Namun yang perlu diperhatikan adalah mengenai porsi dari investasi protofolio itu sendiri. Kuantitas dari investasi portofolio sangat perlu diperhatikan, karena jika terlalu banyak menguasai aset dalam negeri tentunya akan berpengaruh buruk pada perekonomian Indoensia sendiri. Selain itu, birokrasi yang ada perlu diperketat guna menseleksi investasi mana saja yang lebih menguntungkan Indonesia yang akan lebih diutamakan.

Categories: Iis Farida