Blogroll

Jumat, 10 Juni 2016

Maksimalisasi penyerapan tenaga kerja dan stabilitas harga dengan suku bungan acuan dan investasi produktif

Maksimalisasi penyerapan tenaga kerja dan stabilitas harga dengan suku bungan acuan dan investasi produktif

            Suatu perekonomian yang stabil tentu menjadi harapan dan impian setiap negara. Pasalnya dengan situasi seperti itu suatu kondisi masyarakat di dalamnya akan menuai sebuah kesejahteraan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kondisi seperti itu dapat di gambarkan dengan salah satunya yaitu daya beli masyakat yang terjadi dalam perekonomian dapat terkendali dan terakomodir sesuai dengan program yang telah di tetapkan. Pengetapan suatu kebijakan dalam mencapainya memang harus di sesuaikan dengan kondisi perekonomian. Kondisi perekonomian yang berbeda tidak bisa di samaratakan dalam pengaturan penanganannya. Dalam kali ini kita coba meramalkan perekonomian dengan melalu sektor moneter.
            Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa Permasalahan yang dialami suatu negara tentunya berbeda dengan negara lain. Berkaca dengan kondisi perekonomian saat ini yang mengalami pelemahan ekonomi global yang berdampak buruk bagi perekonomian dalam negri.  Kondisi seperti ini harus di pangkas guna mencapai maksimalisasi dalam perekonomian dalam negri. Banyak upaya-upaya yang yang dapat di tempuh dalam meningkatkan intensitas perkonomian tersebut. Meningkatkan produktivitas atau meninkakan output produksi merupakan salah satu cara yang tepat melihat terdapat faktor produksi yang melimpah dan masih banyak yang belum tersentuh hingga menghasilkan kontribusi positif dalam jalannya suatu kegiatan perekonomian di indonesia.
            Dalam menggerakkan perekonomian yang dengan kondisi yang sedang lesu seperti ini tentunya kita memerlukan suntikan stimulus di sektor finansial guna merangsang kegiatan ekonomi tersebut. Berdasarkan kondisi ekonomi masyarakat yang lemah, instrumen yang memungkinkan untuk dapat di mainkan dalam menggerakkan sektor keuangan tersebut dalam jalannya perekonomian adalah penetapan suku bunga acuan. Seperti yang kita ketahui bahwa suku bunga acuan merupakan pertimbangan seseorang dalam memenejemeni unag yang sedang di pegang masyarakat. Pertimbangan ini diartikan sektor mana yang akan dimainkan oleh para pemegang uang berlebih, apakah bermain dalam pasar uang (investasi uang) ataukah akan bermain dalam sektor produksi (investasi produktif). Seperti yang telah di rumuskan sebagai mana motive seseorang dalam memegang uang sebagai spekulasi.
            Sebagai pemangku kebijakan dalam sektor moneter dalam menetapkan kebijakannya harus jeli dengan kondisi perekonomian yang sedang dirasakan saat ini. Jeli disini di sini dapat di harapkan dengan mengacu pada semua sektor yang bersangkutan dengan dasar berjalannya suatu roda perekonomian. Melihat kondisi perekonomian saat ini pengangguran masih sangat besar seiring dengan perekonomian yang tidak dapat menampungnya terkait pelambatan ekonomi global yang terjadi. Pemangkasan yang dilakukan diharuskan tepat sasaran sehingga memberikan kontribusi yang positif baik bagi konsumen maupun produsen dalam jalannya perekonomian domestik terlebih dahulu dan di ikuti di tingkat nasional nantinya.
            Penurunan suku bunga acuan dalam kondisi saat ini adal suatu pilihan yang tepat. Dengan penurunan ini di harapkan terjadi perubahan perilaku terhadap para pemegang modal atau masyarakat yang mengalokasikan uangnya dalam sektor yang tidak produktif. Perubahan perilaku tersebut nantinya akan di giring untuk berjalan dalam investasi yang produktif dengan berbagai kebijakan fiskal yang mempermudah akses dalam pergerakan sektor produktif itu sendiri. Perekonomian dalam sektor riil seperti ini akan lebih berdampak besar terhadap kondisi yang lebih besar cakupannya dalam mempengaruhi tenaga kerja dan kelimpahan faktor produksi yang ada. Terciptanya usaha baru akan memberikan perubahan yang besar dalam permintaan tenaga kerja dan faktor produksi.
            Bergambar pada perekonomian di amerika serikat yang diman the fed yang berperan sebagai bank sentral disana memilih menetapkan suku bunga acuan hampir mendekati 0 persen yaitu hanya berkisar antara 0,25 sapai 0,50 persen. Mereka menempuh jalur ini untuk menjaga arus investasi dalam negaranya. Sebuah langkah yang tepat dan cekatan mungkin menjadi salah satu faktor kehebatan amerika dalam menggerakkan sektor perekonomian dengan perkembangan perubahan di dalamnya. Perekonomian ini juga tidak serta merta dapat bergerak tanpa di iringi dengan faktor pendukung lainnya. Infrastruktur yang sudah memadai dan tingkat investasi yang ada merupakan intrumen mereka gerakkan demi menjawab gejolak perekonomian dan ketidakpastian yang timbul menjadi damapak nyata. Disamping itu kompetensi tenaga kerja sendiri sangat mendukung  akan dilakukan perekonomian yang mandiri lewat pertumbuhan investasi sektor produktif di amerika.
            Dari sektor produktif yang akan di jalankan keuntungannya ssudah di jawab oleh kondisi perekonomian yang terjadi di amerika serikat diatas. Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja AS menunjukkan pergerakan yang signifikan mereka dengan mudahnya dengan diikuti penambahan lowongan pekerjaan baru. Pertumbuhan pembukaan lowongan kerja baru yang cepat menunjukkan pengurangan tingkat pengangguran dalam masyarakat. Dalam penyerapan tenaga kerja nantinya juga di harapkan di ikuti dengan skil yang mumpuni di bidangnya guna  menghadapi persaingan dalam perekonomian atau jasa yang di jalankannya. Pengaturan dalam pelaksanaan yang baik sesuai dengan basik skil tenaga kerja akan menghantarkan keberlanjutan usaha dengan stabil dan mampu bersaing.
            Masalah lain yang akan terobati dengan hadirnya tenaga kerja yang profesional di bidangnya akan menutup kegagalan dalam pengembangan pasar. Kegagalan dalam pengembangan pasar dari sektor sumberdaya yang terbatas akan menciptakan pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat di minimalisir dengan baik melalui program tersebut. Perekonomian seperti inilah yang di harapkan, perekonomian seperti ini merupakan suatu kondisi ekonomi yang menunjukkan suatu kemandirian. Kekuatan domestik di nilai mampu dalam mengimbangi perkembangan global dengan pemanfaatan faktor produksi dan penyerapan pengangguran yang ada. Pergerakan ini juga di imbangi dengan berbagai faktor pendukungnya seperti infrastruktur  yang akan timbul dengan sendirinya seperti konsep desentralisasi yang di terapkan di cina, dengan konsenpnya membangun desa menata kota yang ampuh menggerakkan roda perekonomian suatu negara.
            Permasalahan yang terjadi saat ini adalah kondisi tenaga kerja yang ada di indonesia melimpah namun tidak di ikuti denga tingkat kapabilitas yang mumpuni. Penganguran yang terbentuk disini tidak hanya di pengaruhi oleh inflasi yang ada dan runtutan perekonomian yang menyebabkan penambahan pengangguran di dalamnya. Penawaran akan tenaga kerja sendiri di rasa tidak dapat memberikan apa yang tengah di harapkan oleh permintaan pasar yang sedang berjalan saat ini. Tingkat kualitas yang rendah menjadi salah satu penyebab yang tidak menemukan akan pasar tenaga kerja dengan permintaan akan tenaga kerja. Tuntutan zaman yang tinggi mengharuskan perekrutan tenaga kerja harus di imbangi dengan kualitas atau skill tenaga tersebut. Kondisi penawaran tenaga kerja dengan kualitas yang rendah ini digambarkan dengan tingkat pendidikan yang telah di tempuh oleh para tenaga kerja yang masuk dalam pasar tenaga kerja. Dalam konsep tenaga kerja bahwa suatu pendidikan merupakan suatu investasi jangka panjang dimana dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka seseorang akan mendapatkan pendapatan yang tinggi dengan tingkat kapabilitas yang menyertainya.
            Kembali dalam pembahasan awal bahwa ketetapan tingkat suku bunga rendah, dapat menguraikan permasalahan komplek yang terjadi dalam  perekonomian. Tingkat suku bunga yang rendah di harapkan dapat menggerakkan investasi sehingga Permasalahan tersebut dapat teratasi dengan terciptanya usaha-usaha produktif baru. investasi produktif tersebut tentunya akan membutuhkan tenaga kerja dalam proses produksinya. kondisi seperti ini yang di harapkan akan terjadi dari penetapan tingkat suku bunga yang sengaja di ubah agar menciptakan kredit usaha. Pergerakan di sektor riil harus di optimalkan supaya penyerapan tenaga kerja dapat dilakukan secara maksimal. Perubahan jumlah stok barang sebagai akibat dari peningkatan proses produksi yang meningkat. Jumlah barang yang berlimpah di pasar di harapkan mampu menstabilkan harga dipasaran. Harga barang yang mulanya sangat tinggi dengan kini mulai turun dengan penambahan stok barang yang akan masuk dalam persaingan pemasaran. Persebaran jumlah barang yang merata akan dengan sendirinya menyetabilkan tingkat harga barang yang ada dalam pasaran nantinya. Namun keputusan seperti ini harus di imbangi dengan kondisi keuangan negara dan hegomoni perekonomian yang sudah ada. 

0 komentar:

Posting Komentar