INFLASI
TINGGI, PENGANGGURAN IKUT TINGGI ?
Oleh : Eka Wahyu Utami
Fakultas Ekonomi , Universitas
Jember
Siapa yang mau
jadi pengangguran ? kita tahu bahwa seluruh biaya untuk memenuhi kebutuhan
hidup bisa kita bayar dengan uang. Lalu darimana kita mendapatkan uang tanpa
memiliki sebuah pekerjaan ? sehingga dapat kita tarik kesimpulan disini bahwa,
tanpa pekerjaan kita tidak dapat menghidupi kebutuhan dalam waktu yang beberapa
lama. Sehingga tanpa perkerjaan mereka tidak bisa hidup. Kecuali mereka menjual
harga diri mereka dengan mengemis atau melakukan tindakan kriminal yang
merugikan masyarakat, menipu atau yng lainnya. Dengan melakukan hal itu, maka
sama saja dengan mereka mengakhiri hidup mereka sendiri. Bagaimana tidak ?
ketika ulah mereka diketahui, maka hidup usia mereka akan habis dalam kurungan
jeruji. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menghabiskan sisa usia mereka
disana. Pengangguran hanyalah sebuah kata yang mungkin tidak ada artinya bagi
oraang – orang awam, namun bagi sebuah negara ini menjadi hal yang sangat
diperhitungkan.
Pengangguran
sendiri memperlihatkan sebuah kondisi perekonomian serta menunjukkan tingkat
kemakmuran masyarakat dalam sebuah negara. Pengangguran dengan kondisi
perekonomian serta kesejahteraan masyarakat adalah berhubungan negatif. Dimana
semakin banyak penganggurn maka akan menurunkan tingkat perekonomian sebuah
negara serta menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Indonesia adalah
salah satu negara yang memiliki pengangguran dengan presentase yang sangat tinggi.
Bagaimana tidak, peningkatan jumlah penduduk Indonesia selalu meningkat dari
tahun – ketahun, namun peningkatan jumlah lapangan pekerjaan justru tidak
sebesar jumlah tingkat jumlah penduduk. Hal inilah yang juga menjadi penyebab
banyaknya pengangguran di Indonesia.
Banyak definisi
terkait pengangguran yang telah diungkapkan oleh para ahli di masing – masing
disiplin ilmunya. Pada intinya pengangguran diartikan sebagai masalah yang
serius dalam sebuah negara. Pengangguran merupakan seorang atau lebih yang
telah cukup umur dimana mereka sudah mampu dan sangat menginginkan sebuah
pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari – hari namun tidak ada
kesempatan kerja yang menerimanya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
faktor seperti kesempatan kerja tidak sesuai dengan pelamar kerja, skill yang
mereka miliki tidak ada, pendidikan rendah ataupun syarat – syarat tertentu
yang tidak dipenuhi dan lain sebagainya.
Tidak ada yang
dapat disalahkan disini, pendidikan ataupun skill yang tidak mereka miliki bisa
jadi dikarenakan oleh kondisi ekonomi keluarganya dulu. Ataupun mereka tidak
sanggup membiayai pendidikan hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Atau bisa
juga dikarenakan mindset mereka yang sempit tentang pentingnya sebuah
pendidikan dan skill untuk masa depan. Hal ini dapat ditanggulangi serta di
atasi oleh pemerintah melalui kebijakan – kebijakanya. Pemerintah telah
melakukan berbagai cara untuk menanggulangi hal ini , seperti memberi beasiswa
bagi keluarga yang kurang mampu memberikan pendidikan untuk anaknya, memberi
bantuan – bantuan keringanan biaya di sekolah – sekolah negeri berupa
pengurangan spp atau memberi buku gratis dan lain sebagainya. Sedangkan untuk
mengatasi , pemerintah telah memberikan pelatihan gratis untuk memberikan ilmu
bagi para pengangguran agar mereka dapat bekerja dengan baik dengan
memanfaatkan skill yang telah mereka peroleh pada saat pelatihan. Adanya
kebijakan tersebut seharusnya tidak ada lagi batas serta perbedaan antar
kalangan masyarakat karena pada hakikatnya seluruh masyarakat berhak
mendapatkan ilmu tanpa memandang darimana mereka berasal. Pemerintah telah
berusaha menghapus batas – batas tersebut dan nanti pada akhirnya juga
bertujuan untuk kestabilan perekonomian suatu negara yang bersangkutan. Selain
yang telah disebutkan sebelumnya, ada faktor lain yang menyebabkan banyaknya
pengganguran di suatu negara. Masalah pengangguran sendiri tergantung dari
macam – macam jenisnya. Ada pengangguran friksional, pengangguran musiman,
pengangguran struktural dan pengangguran cyclical.
Pengangguran
friksional terjadi ketika seseorang telah berhenti dari pekerjaannya dan sedang
atau terus mencari pekerjaan yang baru. Akan tetapi ada waktu yang harus
dilalui terlebih dahulu. Mereka tidak akan langsung mendapatkan pekerjaan karena
mereka harus menyesuaikan diri terlebh dahulu. Hal ini terjadi biasanya karena
ada ketidaksesuaina antara permintaan dan juga ketidakcocokan gaji.
Pengangguran jenis ini hanya berlaku disaat yang semnetara saja, karena mereka
akan kembali bekerja ketika telah menemukan pekerjaan yang cocok dengan skill
serta kemampuan mereka.
Pengangguran musiman
ini terjadi pada musim – musim tertentu saja. Dimana jasa akan dibutuhkan pada
saat dibutuhkan dan kembali menjadi pengangguran ketika sudah tidak dibutuhkan
lagi. Seperti contohnya pada pertanian. Apabila tidak ada musim tanam dan panen
, maka para buruh akan kembali menjadi pengangguran seperti biasanya jika
mereka tidak memiliki pekerjaan yang lain. Seperti pada nelayan pun juga
demikian, pada saat – saat tertentu mereka dilarang untuk turun ke laut untuk
mencari ikan sehingga mereka akan kembali menjadi seorang pengangguran pada
saat tersebut.
Pengangguran
struktural muncul karena adanya ketidaksesuain antara permintaan tenaga kerja
dengan skill yang dimiliki oleh para pencari kerja. Bisa jadi pengangguran ini
disebabkan karena ara pencari kerja yang tidak memiliki kemahiran saperti yang
sedang dibutuhkan, lokasi tempat kerja, atau karena problem pribadi.
Pengangguran
cyclical adalah pengangguran yang disebabkan oleh sedikitnya permintaan
terhadap para pekerja. Contohnya apabila sebuah perusahaan yang mengeluarkan
sebuah jenis produk. Pada saat terjadinya perlambatan ekonomi , maka konsumen
akan mengurangi konsumsi mereka untuk megkonsumsi. Maka perusahaan harus
mengurangi jumlah produk yang akan ditawarkan. Karena produksi yang dilakukan
hanya sedikit, maka banyak tenaga kerja yang mengaggur , maka perusahaan harus
mengurangi jumlah pekrjanya karena dianggap tidak efisien dan terlalu banyak
biaya yang dikeluarkan dengan tingkat pendapatan yang justru menurun. Karena
adanya faktor inilah yang menyebabkan sebuah perusahaan harus melakukan PHK
secara besar – besaran. Sehingga banyak dari mereka yang harus menganggur tanpa
memiliki pekerjaan. Inilah faktor yang meneyebabkan terjadinya pengangguran
cyclical.
Tapi masalah
serius yang dihadapi oleh sebuah negara sebenarnya tidak hanya pengangguran
saja, melainkan ada masalah lain yang selama ini menjadi pembahasan serius pada
pembahasan atau rapat para pejabat tinggi dan juga bank sentral. Masalah
tersebut adalah inflasi. Inflasi menjadi masalah serius di seluruh negara baik
itu nega maju ataupun negara yang masih berkembang. Tinggi rendahnya fluktuasi
dari inflasi akan berdampak pada seluruh sektor perekonomian yang ada di
masyarakat. Tinggi rendahnya inflasi akan mempengaruhi harga barang – barang
umum yang nantinya akan berdampak pada kemampuan konsumsi masyarakat. Seperti
yang kita bahwa inflasi adalah sebuah perubahan harga – harga barang umum baik
turun ataupun meningkat dan ini terjadi secara terus – menerus. Inflasi juga
dapat diartikan sebagai jumlah uang yang beredar di masyarkat umum. Inflasi
akan menyebabkan menurunnya nilai suatu mata uang dalam sebuah negara. Terjadinya
inflasi akan menyebabkan jumlah mata uang yang beredar dimasyarakat akan naik
secara terus – menerus karena adanya peningkatan harga barang dan jasa.
Ada beberapa cara
yang dapat digunakan untuk menghitung tinngi rendahnya sebuah inflasi, yang
sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi terjadi karena beberapa
faktor yang menyebabkan adanya peningkatan dan penurunan. Yang pertama adalah
tarikan permintaan dan yang kedua adalah desakan atau tekanan. Sebab inflasi
yang pertama lebih ditekankan pada pengaruh kebijakan bank sentral dalam
kebijakan moneternya, seperti mengatur tingkat suku bunga, kurs, kredit dan
lain sebagainya. Sedangkan sebab yang kedua lebih kepada pemerintah dalam
mengatur kebijakan fiskalnya seperti perpajakan, pembangunan infrastruktur, dan
lain – lain.
Kita
bahas terlebih dahulu terkait penyebab inflasi yaitu adalah adanya tarikan
permintaan yang berlebihan dimana pada kondisi ini disebabkan oleh terlalu
banyaknya likuiditas yang ada dipasar sehingga hal ini secara otomatis akan
meningkatkan tingkat harga dikarenakan banyaknya permintaan. Banyaknya tingkat
permintaan akan mempengaruhi tingkat harga. Semakin banyaknya likuiditas di
pasar, maka akan menyebabkan kenaikan jumlah uang dipasar juga ikut meningkat.
Dengan begitu, akan ada peningkatan permintaan di pasar terkait barang dan
jasa. Adanya peningkatan jumlah barang dan jasa, akan mengakibatkan kenaikan
pada faktor – faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor – faktor
produksi tersebut maka akan menyebabkan peningkatan harga pada faktor produksi.
Namun , peristiwa ini berlaku pada suatu negara yang mengalami full employment.
Dimana inflasi terjadi karena adanya permintaan atau adanya likuiditas yang
berlebihan. Selain hal itu, penyebab inflasi juga dapat disebabkan karena
kebijakan bank sentral dalam mengatur jumlah uang yang beredar , kebijakan
tingkat suku bunga acuan atau dengan melakukan spekulasi pada sektor industri
keuangan.
Sedangkan
penyebab yang kedua ialah inflasi terjadi karena disebabkan oleh desakan biaya.
Sebab ini terjadi karena adanya sebuah kelangkaan barang dan jasa yang
ditawarkan. Sehingga menyebabkan permintaan lebih banyak daripada penawaran,
dengan begitu juga akan merangsang kenaikan tigkat harga suatu barang dan jasa.
Adanya kelangkaan atau kesulitan dalam distribusi juga akan menyebabkan
kenaikan harga, walaupun jumlah permintaan adalah tetap dan tindak ada
peningkatan secara signifikan. Hal ini terjadi sesuai dengan hukum permintaan
dan juga penawaran. Dimana berkurangnya jumlah barang produksi dan adanya
ketidaklancaran distribusi yang seharusnya cukup pada rata – rata permintaan
normal, akan menyebabkan peningkatan
harga di pasar. Berkurangnya jumlah produksi yang mengakibatkan berkurangnya
jumlah barang di pasar dapat disebabkan oleh ada masalah teknis pada sumber
produksi, atau bisa juga dikarenakan oleh bencana alam , cuaca, atau kelangkaan
bahan baku untuk menghasilkan barang – barang produksi yang bersangkutan.
Distribusi juga disebabkan oleh beberapa hal yaitu adalah terkait dengan
kelancaran distribusi dimana infrastruktur sangat berperan penting disini.
Menigaktnya biaya produksi juga dapat disebabkan oleh kenaikan harga pada bahan
baku dan juga kenaikan upah atau gaji. Seperti contohnya, kenaikan gaji PNS
akan secara otomatis membuat perusahaan juga akan menaikkan harga – harga
produksinya.
Dari
kedua masalah ekonomi tersebut, telah
berusaha dietekan oleh pemerintah karena apabila terlalu tinggi juga tidak akan
berdampak baik bagi perekonomian suatu negara yang bersangkutan. Tetapi tahukah
anda bahwa kedua masalah serius ini dapat saling berhubungan satu sama lain ?
seperti yang pernah diungkapkan oleh Keynes bahwa variabel moneter dan juga
variabel ekonomi riil saling berhubungan sangat kuat. Variabel moneter disini
adalah tingkat inflasi, sedangkan variabel ekonomi riil adalah pegagguran.
Hubungan antara tingkat harga yanng dicerminkan oleh inflasi dengan tingkat
pengangguran ini di jelaskan dalam Kurva Philips yang menyatakan bahwa tingkat
harga pada suatu periode tertentu dapat dijelaskan dengan kondisi tingkat
pengangguran sekarang. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa inflasi dan
pengangguran memang menjadi masalah dalam suatu perekonomian, namun kedua
variabel ini juga menjadi indikator dalam menunjukkan sebuah kondisi serta
kemakmuran dalam perekonomian suatu negara. Lalu bagaimana kedua indikator ini
saling berhubungan ?
Sebuah
inflasi yang tinggi dalam jangka pendek berarti mengartikan bahwa adanya
pertumbuhan perekonomian dalam suatu negara. Akan tetapi sebaliknya, jika
sebuah inflasi terjadi secara berkepanjangan, ini justru akan berdampak buruk
bagi sebuah perekonomian dalam suatu negara. Kenaikan tingkat inflasi secara
otomatis akan meningkatkan tingkat harga barang – barang umum dan harga barang
di masyarakat akan menjadi mahal. Dengan hal ini akan berdampak pada sektor
riil. Hal ini menyebabkan harga barang – barang faktor produksi semakin mahal,
sehingga perusahaan akan mengurangi produksi barangnya karena permintaan di
masyarakat menurun akibat dari kenaikan harga. Penurunan produksi barang
mengakibatkan jumlah jam kerja ikut menurun. Sehingga jumlah jam kerja pada
perusahaan menjadi tidak efisien. Karena adanya peristiwa ini maka perusahaan
akan lebih memilih untuk mengurangi jumlah pekerja dengan melakukan PHK. Hal
ini lah yang menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah pengangguran di
masyarakat. Dan inilah hubungan antara inflasi dan juga tingkat pengangguran.
0 komentar:
Posting Komentar