Blogroll

Rabu, 08 Juni 2016

Jumlah Uang terhadap Pengangguran dan Inflasi



Jumlah Uang terhadap Pengangguran dan Inflasi
Oleh : Eka Wahyu Utami
Fakultas Ekonomi , Universitas Jember

Setiap orang pasti menginginkan agar dirinya dapat menggunakan uang diluar batas. Mereka pasti berharap akan memegang uang berapapun yang ia inginkan. Tapi tahukah ? bahwa peredaran uang yang terdapat dimasyarakat ini akan menyebabkan kerugian bagi negara ? mari dipahami alurnya terebih dahulu dari pengangguran yang sekarang sedang menjamur di masyarakat.

Siapa yang mau jadi pengangguran ? kita tahu bahwa seluruh biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup bisa kita bayar dengan uang. Lalu darimana kita mendapatkan uang tanpa memiliki sebuah pekerjaan ? sehingga dapat kita tarik kesimpulan disini bahwa, tanpa pekerjaan kita tidak dapat menghidupi kebutuhan dalam waktu yang beberapa lama. Sehingga tanpa perkerjaan mereka tidak bisa hidup. Kecuali mereka menjual harga diri mereka dengan mengemis atau melakukan tindakan kriminal yang merugikan masyarakat, menipu atau yng lainnya. Dengan melakukan hal itu, maka sama saja dengan mereka mengakhiri hidup mereka sendiri. Bagaimana tidak ? ketika ulah mereka diketahui, maka hidup usia mereka akan habis dalam kurungan jeruji. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menghabiskan sisa usia mereka disana. Pengangguran hanyalah sebuah kata yang mungkin tidak ada artinya bagi oraang – orang awam, namun bagi sebuah negara ini menjadi hal yang sangat diperhitungkan.

            Pengangguran sendiri memperlihatkan sebuah kondisi perekonomian serta menunjukkan tingkat kemakmuran masyarakat dalam sebuah negara. Pengangguran dengan kondisi perekonomian serta kesejahteraan masyarakat adalah berhubungan negatif. Dimana semakin banyak penganggurn maka akan menurunkan tingkat perekonomian sebuah negara serta menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki pengangguran dengan presentase yang sangat tinggi. Bagaimana tidak, peningkatan jumlah penduduk Indonesia selalu meningkat dari tahun – ketahun, namun peningkatan jumlah lapangan pekerjaan justru tidak sebesar jumlah tingkat jumlah penduduk. Hal inilah yang juga menjadi penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia.

Banyak definisi terkait pengangguran yang telah diungkapkan oleh para ahli di masing – masing disiplin ilmunya. Pada intinya pengangguran diartikan sebagai masalah yang serius dalam sebuah negara. Pengangguran merupakan seorang atau lebih yang telah cukup umur dimana mereka sudah mampu dan sangat menginginkan sebuah pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari – hari namun tidak ada kesempatan kerja yang menerimanya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kesempatan kerja tidak sesuai dengan pelamar kerja, skill yang mereka miliki tidak ada, pendidikan rendah ataupun syarat – syarat tertentu yang tidak dipenuhi dan lain sebagainya.

Tidak ada yang dapat disalahkan disini, pendidikan ataupun skill yang tidak mereka miliki bisa jadi dikarenakan oleh kondisi ekonomi keluarganya dulu. Ataupun mereka tidak sanggup membiayai pendidikan hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Atau bisa juga dikarenakan mindset mereka yang sempit tentang pentingnya sebuah pendidikan dan skill untuk masa depan. Hal ini dapat ditanggulangi serta di atasi oleh pemerintah melalui kebijakan – kebijakanya. Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk menanggulangi hal ini , seperti memberi beasiswa bagi keluarga yang kurang mampu memberikan pendidikan untuk anaknya, memberi bantuan – bantuan keringanan biaya di sekolah – sekolah negeri berupa pengurangan spp atau memberi buku gratis dan lain sebagainya. Sedangkan untuk mengatasi , pemerintah telah memberikan pelatihan gratis untuk memberikan ilmu bagi para pengangguran agar mereka dapat bekerja dengan baik dengan memanfaatkan skill yang telah mereka peroleh pada saat pelatihan. Adanya kebijakan tersebut seharusnya tidak ada lagi batas serta perbedaan antar kalangan masyarakat karena pada hakikatnya seluruh masyarakat berhak mendapatkan ilmu tanpa memandang darimana mereka berasal. Pemerintah telah berusaha menghapus batas – batas tersebut dan nanti pada akhirnya juga bertujuan untuk kestabilan perekonomian suatu negara yang bersangkutan. Selain yang telah disebutkan sebelumnya, ada faktor lain yang menyebabkan banyaknya pengganguran di suatu negara. Masalah pengangguran sendiri tergantung dari macam – macam jenisnya. Ada pengangguran friksional, pengangguran musiman, pengangguran struktural dan pengangguran cyclical.

Pengangguran friksional terjadi ketika seseorang telah berhenti dari pekerjaannya dan sedang atau terus mencari pekerjaan yang baru. Akan tetapi ada waktu yang harus dilalui terlebih dahulu. Mereka tidak akan langsung mendapatkan pekerjaan karena mereka harus menyesuaikan diri terlebh dahulu. Hal ini terjadi biasanya karena ada ketidaksesuaina antara permintaan dan juga ketidakcocokan gaji. Pengangguran jenis ini hanya berlaku disaat yang semnetara saja, karena mereka akan kembali bekerja ketika telah menemukan pekerjaan yang cocok dengan skill serta kemampuan mereka.

Pengangguran musiman ini terjadi pada musim – musim tertentu saja. Dimana jasa akan dibutuhkan pada saat dibutuhkan dan kembali menjadi pengangguran ketika sudah tidak dibutuhkan lagi. Seperti contohnya pada pertanian. Apabila tidak ada musim tanam dan panen , maka para buruh akan kembali menjadi pengangguran seperti biasanya jika mereka tidak memiliki pekerjaan yang lain. Seperti pada nelayan pun juga demikian, pada saat – saat tertentu mereka dilarang untuk turun ke laut untuk mencari ikan sehingga mereka akan kembali menjadi seorang pengangguran pada saat tersebut.

Pengangguran struktural muncul karena adanya ketidaksesuain antara permintaan tenaga kerja dengan skill yang dimiliki oleh para pencari kerja. Bisa jadi pengangguran ini disebabkan karena ara pencari kerja yang tidak memiliki kemahiran saperti yang sedang dibutuhkan, lokasi tempat kerja, atau karena problem pribadi.

Pengangguran cyclical adalah pengangguran yang disebabkan oleh sedikitnya permintaan terhadap para pekerja. Contohnya apabila sebuah perusahaan yang mengeluarkan sebuah jenis produk. Pada saat terjadinya perlambatan ekonomi , maka konsumen akan mengurangi konsumsi mereka untuk megkonsumsi. Maka perusahaan harus mengurangi jumlah produk yang akan ditawarkan. Karena produksi yang dilakukan hanya sedikit, maka banyak tenaga kerja yang mengaggur , maka perusahaan harus mengurangi jumlah pekrjanya karena dianggap tidak efisien dan terlalu banyak biaya yang dikeluarkan dengan tingkat pendapatan yang justru menurun. Karena adanya faktor inilah yang menyebabkan sebuah perusahaan harus melakukan PHK secara besar – besaran. Sehingga banyak dari mereka yang harus menganggur tanpa memiliki pekerjaan. Inilah faktor yang meneyebabkan terjadinya pengangguran cyclical.

Tapi masalah serius yang dihadapi oleh sebuah negara sebenarnya tidak hanya pengangguran saja, melainkan ada masalah lain yang selama ini menjadi pembahasan serius pada pembahasan atau rapat para pejabat tinggi dan juga bank sentral. Masalah tersebut adalah inflasi. Inflasi menjadi masalah serius di seluruh negara baik itu nega maju ataupun negara yang masih berkembang. Tinggi rendahnya fluktuasi dari inflasi akan berdampak pada seluruh sektor perekonomian yang ada di masyarakat. Tinggi rendahnya inflasi akan mempengaruhi harga barang – barang umum yang nantinya akan berdampak pada kemampuan konsumsi masyarakat. Seperti yang kita bahwa inflasi adalah sebuah perubahan harga – harga barang umum baik turun ataupun meningkat dan ini terjadi secara terus – menerus. Inflasi juga dapat diartikan sebagai jumlah uang yang beredar di masyarkat umum. Inflasi akan menyebabkan menurunnya nilai suatu mata uang dalam sebuah negara. Terjadinya inflasi akan menyebabkan jumlah mata uang yang beredar dimasyarakat akan naik secara terus – menerus karena adanya peningkatan harga barang dan jasa.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung tinngi rendahnya sebuah inflasi, yang sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi terjadi karena beberapa faktor yang menyebabkan adanya peningkatan dan penurunan. Yang pertama adalah tarikan permintaan dan yang kedua adalah desakan atau tekanan. Sebab inflasi yang pertama lebih ditekankan pada pengaruh kebijakan bank sentral dalam kebijakan moneternya, seperti mengatur tingkat suku bunga, kurs, kredit dan lain sebagainya. Sedangkan sebab yang kedua lebih kepada pemerintah dalam mengatur kebijakan fiskalnya seperti perpajakan, pembangunan infrastruktur, dan lain – lain.

            Kita bahas terlebih dahulu terkait penyebab inflasi yaitu adalah adanya tarikan permintaan yang berlebihan dimana pada kondisi ini disebabkan oleh terlalu banyaknya likuiditas yang ada dipasar sehingga hal ini secara otomatis akan meningkatkan tingkat harga dikarenakan banyaknya permintaan. Banyaknya tingkat permintaan akan mempengaruhi tingkat harga. Semakin banyaknya likuiditas di pasar, maka akan menyebabkan kenaikan jumlah uang dipasar juga ikut meningkat. Dengan begitu, akan ada peningkatan permintaan di pasar terkait barang dan jasa. Adanya peningkatan jumlah barang dan jasa, akan mengakibatkan kenaikan pada faktor – faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor – faktor produksi tersebut maka akan menyebabkan peningkatan harga pada faktor produksi. Namun , peristiwa ini berlaku pada suatu negara yang mengalami full employment. Dimana inflasi terjadi karena adanya permintaan atau adanya likuiditas yang berlebihan. Selain hal itu, penyebab inflasi juga dapat disebabkan karena kebijakan bank sentral dalam mengatur jumlah uang yang beredar , kebijakan tingkat suku bunga acuan atau dengan melakukan spekulasi pada sektor industri keuangan.

            Sedangkan penyebab yang kedua ialah inflasi terjadi karena disebabkan oleh desakan biaya. Sebab ini terjadi karena adanya sebuah kelangkaan barang dan jasa yang ditawarkan. Sehingga menyebabkan permintaan lebih banyak daripada penawaran, dengan begitu juga akan merangsang kenaikan tigkat harga suatu barang dan jasa. Adanya kelangkaan atau kesulitan dalam distribusi juga akan menyebabkan kenaikan harga, walaupun jumlah permintaan adalah tetap dan tindak ada peningkatan secara signifikan. Hal ini terjadi sesuai dengan hukum permintaan dan juga penawaran. Dimana berkurangnya jumlah barang produksi dan adanya ketidaklancaran distribusi yang seharusnya cukup pada rata – rata permintaan normal,  akan menyebabkan peningkatan harga di pasar. Berkurangnya jumlah produksi yang mengakibatkan berkurangnya jumlah barang di pasar dapat disebabkan oleh ada masalah teknis pada sumber produksi, atau bisa juga dikarenakan oleh bencana alam , cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan barang – barang produksi yang bersangkutan. Distribusi juga disebabkan oleh beberapa hal yaitu adalah terkait dengan kelancaran distribusi dimana infrastruktur sangat berperan penting disini. Menigaktnya biaya produksi juga dapat disebabkan oleh kenaikan harga pada bahan baku dan juga kenaikan upah atau gaji. Seperti contohnya, kenaikan gaji PNS akan secara otomatis membuat perusahaan juga akan menaikkan harga – harga produksinya.

            Dari kedua masalah ekonomi tersebut,  telah berusaha dietekan oleh pemerintah karena apabila terlalu tinggi juga tidak akan berdampak baik bagi perekonomian suatu negara yang bersangkutan. Tetapi tahukah anda bahwa kedua masalah serius ini dapat saling berhubungan satu sama lain ? seperti yang pernah diungkapkan oleh Keynes bahwa variabel moneter dan juga variabel ekonomi riil saling berhubungan sangat kuat. Variabel moneter disini adalah tingkat inflasi, sedangkan variabel ekonomi riil adalah pegagguran. Hubungan antara tingkat harga yanng dicerminkan oleh inflasi dengan tingkat pengangguran ini di jelaskan dalam Kurva Philips yang menyatakan bahwa tingkat harga pada suatu periode tertentu dapat dijelaskan dengan kondisi tingkat pengangguran sekarang. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa inflasi dan pengangguran memang menjadi masalah dalam suatu perekonomian, namun kedua variabel ini juga menjadi indikator dalam menunjukkan sebuah kondisi serta kemakmuran dalam perekonomian suatu negara. Lalu bagaimana kedua indikator ini saling berhubungan ?

            Sebuah inflasi yang tinggi dalam jangka pendek berarti mengartikan bahwa adanya pertumbuhan perekonomian dalam suatu negara. Akan tetapi sebaliknya, jika sebuah inflasi terjadi secara berkepanjangan, ini justru akan berdampak buruk bagi sebuah perekonomian dalam suatu negara. Kenaikan tingkat inflasi secara otomatis akan meningkatkan tingkat harga barang – barang umum dan harga barang di masyarakat akan menjadi mahal. Dengan hal ini akan berdampak pada sektor riil. Hal ini menyebabkan harga barang – barang faktor produksi semakin mahal, sehingga perusahaan akan mengurangi produksi barangnya karena permintaan di masyarakat menurun akibat dari kenaikan harga. Penurunan produksi barang mengakibatkan jumlah jam kerja ikut menurun. Sehingga jumlah jam kerja pada perusahaan menjadi tidak efisien. Karena adanya peristiwa ini maka perusahaan akan lebih memilih untuk mengurangi jumlah pekerja dengan melakukan PHK. Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah pengangguran di masyarakat. Dan inilah hubungan antara inflasi dan juga tingkat pengangguran.

Lalu bagaimana keterkaitan antara uang dengan inflasi dan Pengangguran ?
           
            Bagaimana tidak mempengaruhi satu sama lain ? Peredaran jumlah uang yang beredar sudah pasti akan menyebabkan inflasi semakin meningkat. Lalu yang terjadi adalah akan diikuti kenaikan harga-harga pangan dipasar. Inflasi yang tinggi mengartikan bahwa kemampuan masyarakat untuk membeli atau mengkonsumsi suatu barang akan berkurang. Dalam sektor riil pun demikian, kenaikan harga- harga ini akan menyebabkan harga barang produksi ikut naik yang nantinya akan diikuti oleh kenaikan harga barang hasil produksi. Namun permintaan akan barang justru akan menurun karena kenaikan barang tersebut. Sehingga perusahaan harus mengurangi jumlah produksi. Pengurangan jumlah produksi akan menggunakan sedikit tenaga kerja. Sehingga yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah pegawai yang sedikit. Pengurangan ini akan menyebabkan peningkatan pengangguran di Indonesia. Darimana peristiwa ini dimulai ? Dari jumlah peredaran uang, semua akan dipengaruhi. Oleh karena itu, Bank Sentral sangat berperan penting disini untuk mengatur jumlah peredaran uang tersebut agar dampak yang dirasakan oleh masyarakat tidak terlalu berlebihan.
           

0 komentar:

Posting Komentar